Pro dan kontra kasus pembunuhan Mirna Salihin kembali muncul sejak film dokumenter Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso tayang di Netflix. Netizen mencatat 7 hal ringankan terdakwa.
Tahun 2016 dilaksanakan 32 persidangan yang kontroversial, perempuan warga negara Australia itu dianggap bersalah telah membunuh Wayan Mirna Salihin dengan cara diracun lewat kopi Vietnam yang dipesannya dan mendapat hukuman 20 tahun penjara.
Setelah 7 tahun menjalani tahanan, kini masyarakat (dalam hal ini netizen) kembali menelisik beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut dan menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).
Hingga artikel ini ditulis, kasus ini masih menjadi perbincangan hangat di media sosial. Sangking viralnya, muncul beberapa akun medsos yang membahas tentang Jessica Wongso dan mendapat komentar simpati dari netizen, yakni Funny Tweets, Wongkito, Preloved, dan lain-lain.
Uniknya, apabila ada netizen yang mendukung hasil persidangan, maka langsung disanggah banyak akun secara akurat.
Benhil mengumpulkan dari beberapa pendapat netizen tentang kejanggalan kasus itu, yaitu:
1. Apa keuntungan Jessica?
Apa keuntungan buat Jessica Wongso dengan membunuh Mirna? Jawabnya adalah tidak ada. Jawaban ini bisa menjadi hal yang penting karena semua pembunuhan berencana pasti ada motifnya.
2. Ayah Mirna Bersemangat
Sejak persidangan 2016 hingga muncul di publik akhir-akhir ini, ayah Mirna, Edi Darmawan Salihin sangat bersemangat untuk menjatuhkan Jessica, meski perempuan muda itu sudah dianggap bersalah. Netizen gemas dengan tindak tanduk ayah almarhumah itu, apalagi bicaranya sering berbeda dengan kenyataan.
3. Bersalah Karena Gugup
Selama persidangan, Jessica sudah hampir menang karena tidak ada bukti kalau dia menuang racun ke minuman itu. Namun saat tim labfor (laboratorium forensik) dihadirkan sebagai saksi, Jessica tampak gugup. Kegugupan itu diperhatikan oleh hakim dan menjadi salah satu alasan untuk menjatuhkan vonis bersalah padanya.
4. Video Menuang Racun Kontroversi
Menurut Edi Salihin, dia punya video yang membuktikan kalau Jessica menuang racun. Video itu dibenarkan oleh Roy Suryo yang mengaku pakar multimedia yang menganggap Jessica tidak tahu ada CCTV di situ.
Namun pendapat Roy Suryo dibantah oleh ahli digital forensik Abimanyu Wachjoewidajat yang menyatakan dalam video itu tidak terlihat siapa yang menuang dan tidak bisa secepat itu dalam menuang racun sianida.
5. Hanya Karena Psikopat
Vonis kepada Jessica atas kasus pembunuhan itu hanya karena dia dianggap psikopat berdasarkan kasus-kasus ancaman yang dilakukan perempuan itu di Australia. Banyak netizen mempertanyakan, kalau Jessica psikopat pembunuh, apakah dia pernah melakukan hal serupa sebelumnya?
6. Mayat Mirna Tidak Pernah Diotopsi
Netizen juga membicarakan tentang mayat Mirna yang tidak pernah diotopsi. Padahal untuk membuktikan benar atau tidak keracunan sianida, maka mayat tersebut harus diotopsi.
7. Keracunan 0,2 Miligram Sianida
Bukti di persidangan menyebutkan Mirna meninggal karena keracuna 0,2 miligram sianida. Bukti itu dimentahkan oleh ahli toksikologi Universitas Indonesia Dr. Rer. Nat. Budiawan yang menyatakan kalau sianida sebesar itu di tubuh adalah proses alamiah atau postmortem.
Semoga 7 hal itu bisa menjadi evaluasi bagi reformasi hukum sebagaimana disampaikan pengacara Jessica Otto Hasibuan kepada Presiden Joko Widodo pada 2016. [Benhil]