Ketua Umum atau ketum PKB (Partai Kebangkitan Bangsa) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin menolak tuduhan kalau dirinya berkhianat terhadap Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada konflik PKB tahun 2008 silam.
Narasi itu, menurutnya selalu berkembang setiap lima tahun saat pemilu. Dia justru menyatakan kalau dirinya itu korban kudeta ketika diberhentikan sebagai Ketum PKB.
"Yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya," ujar Cak Imin pada acara wawancara khusus bersama Mata Najwa, Senin, 4 September 2023.
Berikut ini kronologi konflik PKB menurut Muhaimin Iskandar, yaitu;
1. Tahun 2005, Muhaimin terpilih sebagai Ketum PKB pada Muktamar yang diselenggarakan di Semarang. Sedangkan Gus Dur dipilih sebagai Ketua Dewan Syura.
2. Pada 2008, Ali Masykur Musa dipilih sebagai Ketum DPP PKB berdasarkan hasil rapat antara Ketua Dewan Syura PKB Gus Dur dan tim asistensi pada Muktamar Luar Biasa PKB di Bogor, Jawa Barat. Sedangkan untuk posisi sekjen PKB dipilih putri Gus Dur, Yenny Wahid.
3. Cak Imin mengaku ikhlas dan tidak ikut campur dengan keputusan itu. Meski dipecat dari jabatan ketum (atau dikudeta) oleh Gus Dur, dia mengaku tidak berniat untuk melawan.
4. Setahun kemudian timbul masalah karena KPU menganggap kepemimpinan Ali dan Yenny saat tidak legitimate karena mereka terpilih tidak secara resmi. Padahal untuk mendaftar ke KPU membutuhkan tanda tangan Cak Imin sebagai Ketum dan Yenny sebagai Sekjen.
5. saat itu dicoba menyatukan pendapat atau titik temu antara kubu Ali Masykur-Yenny dengan kubu Cak Imin agar PKB tetap bisa mendaftar sebagai peserta pemilu, tapi gagal. Padahal kalau Ali dan Yenny mendaftar tidak bisa, sedangkan Cak Imin juga tidak bisa mendaftar sendiri.
6. Akhirnya Cak Imin mendaftar dengan sekjen sebelumnya, Lukman Edy agar KPU menerima pendaftaran PKB sebagai peserta pemilu, dan berhasil.
7. Kemudian Imin bercerita tentang dia dipanggil Gus Dur yang masih kaget karena Imin bersedia diberhentikan dengan ikhlas sebagai Ketum PKB. Gus Dur memintanya menandatangani surat pengunduran diri dan langsung dilaksanakan oleh Imin.
8. Gus Dur berpesan agar surat pengunduran itu disimpan oleh Imin dan hanya boleh dikeluarkan saat Mantan Presiden RI itu membutuhkan.
Cak Imin menyatakan hingga hari ini surat pengunduran diri itu tidak pernah diminta Gus Dur dan masih disimpannya.
Belut Politik
Pembelaan Cak Imin itu berbeda dengan keterangan yang disampaikan Yenny Wahid. Tahun 2022, Yenny menyatakan kalau Cak Imin mengeluarkan Gus Dur dari PKB melalui Muktamar Luar Biasa PKB di Ancol, Jakarta, tahun 2008.
Selain Gus Dur, menurut Yenny, Cak Imin juga mendepak sejumlah tokoh senior PKB, termasuk dia.
"PKB sendiri memang saat ini dikelola dengan sangat berdasarkan paranoid jadi banyak sekali tokoh-tokoh senior PKB, enggak usah bicara soal saya, tokoh-tokoh senior PKB yang dulu mengiringi Gus Dur bahkan menjadi teman-teman Cak Imin sendiri, bahkan dikeluarkan dari partai bukan cuman saya," ujar Yenny kala itu.
Terkait kabar Imin sebagai calon wakil presiden yang dipasangkan dengan calon Presiden Anies Baswedan, Pengacara dan Pengamat Politik Saiful Huda Ems. menyatakan kalau keduanya adalah dua pasangan belut politik yang sama-sama sangat licin dan sulit dipegang kata-katanya.
"Mereka juga tidak bisa diharapkan komitmen kesetiaan janjinya," katanya lewat pesan tertulis di media sosial.
Saiful juga menyampaikan kalau Jokowi, Prabowo, Uno, dan SBY pernah 'dikerjain' oleh Anies. Demikian pula Gus Dur, Mahfud MD, dan Prabowo pernah 'dikerjain' oleh Cak Imin. [Benhil]