Ketua Dewan Pimpinan Luar Negeri Jaringan Kemandirian Nasional (DPLN JAMAN) Jepang, Andri Santoso mengapresiasi langkah yang diambil oleh Sekretaris Jenderal DPP JAMAN, Hadi Mustafa yang melontarkan inisiatif terkait penyatuan kedua Pasangan Calon (Paslon) Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto sebagai bacapres dan bacawapres pada kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
"Jika memang Visi dan Misi yang akan diusung sama, kenapa harus berbeda. Toh, kedua paslon ini merupakan representasi dari keberlanjutan pembangunan yang dicanangkan Presiden Jokowi," kata Andri.
Menurut dia, hal ini merupakan solusi terbaik bagi bangsa dan akan berdampak positif untuk kesejahteraan masyarakat.
Kenapa? Karena lanjutnya, dengan bersatunya kedua calon tersebut otomatis, hanya ada dua paslon capres.
Baca juga: Ganjar antara Petugas Rakyat, Petugas Partai, dan Poros Bung Karno
Tentunya dengan hanya dua paslon saja, maka Pilpres 2024 hanya akan berlangsung satu putaran dan itu akan menghemat anggaran negara sebesar 22 Triliun rupiah.
Dimana, pagu anggaran pelaksanaan Pemilu 2024 hingga pilpres putaran pertama, untuk KPU saja sebesar Rp27,39 triliun dan Bawaslu sebesar Rp11,6 triliun.
Sedangkan kebutuhan anggaran pilpres jika terjadi putaran kedua, biaya yang dibutuhkan KPU dan Bawaslu, berdasarkan data KPU dan Bawaslu, mencapai Rp22 triliun, dengan rincian anggaran, KPU sebesar Rp17,34 triliun dan Rp4,65 triliun untuk Bawaslu.
Dengan anggaran sebesar itu, alangkah lebih baiknya jika dialokasikan kepada kebutuhan lain yang lebih bermanfaat. Seperti percepatan penyelesaian pembangunan IKN, percepatan transisi energi, menciptakan ketahanan pangan, pengembangan ilmu pengetahuan teknologi, pembangunan SDM serta Pembangunan infrastruktur didaerah-daerah.
Baca juga: Pilpes 2024 Pertarungan Poros Bung Karno Lawan Poros Soeharto
Senada dengan apa yang telah disampaikan oleh Ketua Umum DPP JAMAN, A. Iwan Dwi Laksono di hadapan Presiden Jokowi pada saat Rapimnas JAMAN di Cirebon 2023, yang mengatakan bahwa siapapun pemimpinnya yang terpenting mampu meneruskan visi yang dibangun Presiden RI dua periode ini.
"Karena, sejauh ini jika kita bedah visi kedua tokoh ini. Poinnya hampir sama, yakni sama-sama mengusung pentingnya kedaulatan pangan, energi, maritim, industrialisasi, dan kemajuan iptek," ujarnya.
"Untuk itu, kami warga Negara Indonesia yang ada di Jepang, khususnya kader JAMAN yang ada di Jepang mendukung penuh usulan duet kedua paslon tersebut," tutup Andri. [Benhil Online]