Relawan bernama Dulur Ganjar Pranowo (DGP) secara optimis menyampaikan kenaikan persentase capres (calon presiden) itu setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dukungan pada mantan Gubernur Jawa Tengan itu tentang isu ketahanan pangan.
Jokowi menyatakan hal itu saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat, 29 September 2023. Sontak, pernyataan itu disambut positif khususnya oleh relawan pendukung Ganjar.
Survey Terbaru Ganjar Pranowo
"Menurut Survei terbaru, masih ada 32% Pendukung Jokowi yang percaya kalau Jokowi mendukung Prabowo sebagai penerus Jokowi. Tapi mulai saat ini 32% Pendukung Jokowi yang mendukung Prabowo, otomatis beralih dukung Ganjar Gaess...," tulis relawan DGP dalam pernyataan tertulis yang beredar di media sosial (medsos) pada hari yang sama.
DGP menyatakan kalau Pilpres (pemilihan presiden) 2024 hanya akan ada 2 pasangan calon (paslon) atau 2 poros, di mana jumlah perolehan Capres Ganjar minimal 65% suara atau menang unggul minimal 30% suara dari capres lainnya.
"[Keunggulan] ini jauh lebih tinggi dari keunggulan Jokowi 2019 sebesar 11%. Kalaupun harus 3 Paslon, Ganjar akan memperoleh minimal 55.5% suara atau menang 1 putaran dengan keunggulan minimal 11% suara," ungkapnya.
Dengan jumlah kenaikan persentase elektabilitas Ganjar yang sangat signifikan itu, DGP meyakini kalau Pilpres 2024 sudah kelar (selesai).
Bisik-Bisik
Dalam sambutan rakernas itu, Jokowi menyampaikan dukungan terhadap program Capres Ganjar Pranowo tentang isu ketahanan pangan.
"[Saya] lebih setuju yang disampaikan Capres Ganjar Pranowo. Tadi saya bisik-bisik ke beliau, Pak, nanti habis dilantik, besoknya langsung ke kedaulatan pangan. Nggak usah lama-lama. Rencananya disiapkan dari sekarang," ujar Mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Lebih lanjut, Jokowi menyatakan saat ini isu ketahanan pangan adalah hal serius yang perlu diagendakan.
"Sehingga swasembada pangan, ketahanan pangan, dan kedaulatan pangan betul-betul kita miliki. Ngeri sekali kalau mendengar cerita semua negara mengalami kekeringan, tidak bisa eksport pangan," ujar Jokowi dengan mimik serius. [Benhil]