Ahli hukum dan Pengamat Politik Saiful Huda Ems. menyatakan Rocky Gerung menuduh tanpa bisa membuktikan sehingga dianggap memfitnah. Berita terbaru, Ketua Adat Dayak mengancam yang hambat IKN.
Saiful Huda menerangkan Rocky Gerung yang mengaku seorang filsuf itu patut dipertanyakan.
"Filsafat itu ilmu kebijaksanaan, maka seorang filsuf harusnya bisa berpikir dan bersikap lebih bijaksana dan tidak terjebak dalam politicking. Jika menyimpang, maka dia bukanlah filsuf melainkan politisi, yang bersikap berdasarkan kepentingan partai atau organisasi," ujarnya dalam pernyataan tertulis yang beredar di media sosial pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Kecenderungan Rocky Gerung menyerang personal Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), menurut Saiful adalah bentuk dari sikap seorang intelektual yang tak bertanggung jawab.
"Terus menerus menuduh namun tak pernah sanggup membuktikan, ini bisa masuk dalam kategori fitnah dan ujaran kebencian. Kalau hanya bisa berbuat seperti itu, siapapun bisa melakukannya," kata lulusan Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu.
Saiful HUda Ems. menyatakan sebagai seorang filsuf Rocky Gerung harusnya meneladani sikap Socrates, bapak ilmu filsafat.
"Socrates tak pernah berhenti mengajak orang khususnya kaum muda untuk berdialog dimanapun ia jumpai. Ia tak pernah merasa benar sendiri dan tak pernah memaksakan pemikirannya pada orang lain. Lalu perlahan namun pasti orang itu terbantu menemukan definisi dari yang didiskusikannya," katanya.
Saiful yakin Rocky Gerung yang hanya berani menyerang lembaga kepresidenan tidak akan bisa melaksanakan tugas lembaga yang dia serang itu.
Diancam Ketua Adat Dayak
Meski Jokowi memilih tidak menggubris penghinaan Rocky Gerung berupa 'bajingan tolol' kepada Presiden RI itu, namun banyak pihak yang tidak terima. Salah satunya Ketua Adat Dayak dan Pemimpin Pasukan Merah Tariu Borneo Bangkule Rajakng (TBBR), Panglima Jilah, Agustinus.
"Kami masyarakat Dayak marah! Tidak boleh ada lagi yang mengganggu, yang menghina presiden. Presiden itu adalah simbol negara. Menghina Presiden sama saja dengan menghina negara," ujar Agustinus di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 9 Agustus 2023.
Selain itu, Agustinus juga menyatakan tidak terima dengan ucapan pria yang mengaku filsuf itu yang dianggap menghina proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara karena IKN adalah kebanggaan masyarakat Kalimantan. [Benhil]