Ada yang menarik pada pawai Agustusan tahun ini di Kota Solo, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengenakan baju atau seragam jukir (juru parkir) pada kesempatan itu.
Perhelatan tahunan untuk memperingati HUT ke-78 Kemerdekaan RI itu diselenggarakan pada Jumat, 18 Agustus 2023. Baju jukir yang dipakai ayah Jan Ethes pada pawai pembangunan itu adalah seragam jukir Kota Solo yang berwarna biru muda yang dikombinasi biru tua dan terdapat tulisan 'Petugas Parkir' di bagian belakang.
Uniknya, putra pertama Presiden RI Jokowi (Joko Widodo) itu membiarkan kancing baju jukirnya terbuka sebagaimana jika petugas jukir sedang bertugas menata atau memberi aba-aba kendaraan di tempat parkir.
Pada pawai tersebut, Gibran ditemani putranya Jan Ethes yang mengenakan seragam militer TNI AD. Keduanya naik kendaraan rantis TNI AD lengkap dengan senapan mesinnya.
Yang juga berada di mobil itu adalah Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo, Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf Ali Achwan, dan Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi.
Pendapatan Jukir
Menarik untuk menyimak peran yang dimainkan oleh Gibran dalam pawai tersebut, yakni profesi jukir. Apakah itu merupakan profesi yang bagus? Dan, berapa pendapatannya?
Sono (35 tahun) seorang jukir di Semarang Atas menyatakan kalau profesi itu tidak bisa dikatakan bagus.
"Buat hidup sehari-hari mungkin bisa, tapi kalau dikatakan bagus, ya tidak juga," ucap pria yang pernah bekerja di bidang kontraktor itu.
Sono menambahkan, kalau semakin tua dia tentu tidak bisa bekerja sebagai jukir terus. Selain itu, penghasilannya juga tidak pasti.
"Kalau tokonya ramai, bisa dapat 75 ribu sampai 125 ribu sehari, tapi kalau sepi atau pas hujan, kadang kurang dari 50 ribu," ujar jukir yang menjaga beberapa ruko itu.
Lain halnya dengan Andi (25 tahun) yang bekerja sebagai jukir di mall pinggiran Kota Semarang. Karena masih bujang, maka dia menganggap kalau profesi jukir itu lumayan untuk menopang hidup.
"Ramai atau tidak, gaji saya dibayar bulanan," ujar pemuda asal Kebumen itu.
Andi menyatakan, meskipun saat ini dia menikmati pekerjaannya sebagai jukir, namun ke depan dia perlu mencari pekerjaan pasti sehingga bisa untuk mengumpulkan tabungan di hari tua. [Benhil]