Seringkali masyarakat yang makan menggunakan sendok dan garpu serta pisau, merasa heran dengan kebiasaan orang China dan Jepang yang makan memakai sumpit. Ternyata ada 3 alasan utama mereka punya kebiasaan itu.
Penggunaan sumpit bagi orang China dan Jepang tidak hanya untuk makanan yang mudah diraih dengan alat itu (seperti mie dan dimsum), makanan seperti nasi, sup, dan daging juga. Bagi kita yang makan pakai sendok tentu sangat susah makan nasi dengan menggunakan sumpit, tapi bagi yang sudah terbiasa ternyata sangat gampang dan terlihat sangat menikmati.
Apalagi orang China dan Jepang serta Korea Selatan sejak kecil sudah diajarkan untuk makan menggunakan alat dari bambu atau kayu yang dipotong kecil-kecil tersebut, jadi tidak mengalami kendala yang berarti.
Dilansir dari akun media sosial CCTV, ternyata mereka punya alasan atas kebiasaan cara makan yang khas itu. Berikut ini 3 alasan orang China dan Jepang makan menggunakan sumpit, yaitu:
1. Kepercayaan Confucius mengajarkan kalau pisau adalah alat untuk membunuh dan bertindak brutal. Menggunakannya sebagai alat makan sama saja menentang hidup yang damai. Demi menjaga keharmonisan sosial, maka mereka makan menggunakan sumpit.
Bahkan mereka merasa tidak sopan apabila menjamu makan tamu dengan pisau karena itu adalah alat yang juga dipakai untuk membunuh.
2. Sumpit yang bahannya dari kayu atau bambu menambah rasa nikmat di mulut saat digunakan untuk bersantap daripada alat makan dari bahan logam.
3. Makan dengan menggunakan sumpit akan menjaga tangan Anda tetap bersih karena tidak perlu memegang makanan. Tangan tidak perlu digunakan untuk membersihkan ikan, terkena lapisan keju piza yang lengket, atau memegang ayam goreng saat menyantap masakan itu.
Ternyata terdapat alasan bijak dan pesan moral dari penggunaan alat makan unik tersebut.
Sejarah Pemakaian Sumpit
Sumpit sudah digunakan oleh masyarakat China sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Kebiasaan itu menyebar ke Jepang dan Korea Selatan.
Hingga saat ini penggunaannya menjadi tradisi menyantap makan bagi masyarakat di sana. [Benhil]