Kerusuhan yang terjadi di Negara Prancis telah memasuki hari ke-5 dan dampaknya semakin meluas dan gawat. Berikut ini kronologi kerusuhan tersebut.
Sejauh ini kerusuhan yang terjadi di pusat mode itu belum atau ada tanda-tanda mereda ada kesepakatan damai antara pihak keamanan dan demonstran. Dalam kondisi genting, Presiden Prancis Emmanuel Macron malah nonton konser musisi kondang Elton John.
Bahkan masyarakat dunia menjadi was-was karena kericuhan itu mengancam situs-situs penting dunia yang banyak terdapat di sana.
Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber kronologi kerusuhan di Prancis yang terjadi baru-baru ini, yaitu:
1. Kepolisian prancis terpaksa menembak mati seorang imigran muslim bernama Naël Nanterre yang baru berumur 17 tahun.
Remaja itu ditembak mati oleh pihak berwajib saat berada di mobilnya (belum jelas apakah itu mobil Naël atau mobil curian). Alasan penembakan adalah karena bocah itu terlibat banyak tindak kejahatan. Tercatat sejak 2021, Naël telah melakukan 15 kali aksi kejahatan, mulai dari pencurian kendaran bermotor dan mobil, penggunaan ID card dan plat nomer palsu, penjualan narkoba, hingga mengemudi dalam kondisi mabuk dan tidak punya sim.
2. Tindakan pihak keamanan itu diprotes para imigran dan aktivis sayap kiri.
Mereka menganggap polisi keterlaluan dengan aksi penembakan mati itu dan kemudian terjadi demonstrasi yang menyulut kerusuhan besar di beberapa kota di Prancis.
3. Kerusuhan itu semakin tidak terkendali dengan diwarnai aksi penjarahan di toko-toko barang mewah dan mal-mal besar.
Mereka memanfaatkan kerusuhan dengan mengambil barang-barang yang dijual di toko-toko.
4. Saat situasi gawat, terjadi kejadian konyol, yaitu seorang aktivis tewas tertimpa tiang lampu jalan yang dipotong oleh sesama aktivis.
Kekonyolan itu menjadikan para demonstran menyalahkan Pemerintah Prancis karena dianggap tidak tanggap dan lalai menjaga sarana publik.
5. Kondisi di beberapa kota di prancis menjadi semakin brutal dan seperti zona perang karena beberapa demonstran mulai menggunakan senjata api pada aksi penjarahan dan penyerangan pada pihak kepolisian.
6. Entah untuk meredam kepanikan atau memang tidak tanggap dengan situasi dalam negerinya yang sedang kacau balau, Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak mau ketinggalan menyaksikan konser Penyanyi Elton John.
HIngga berita ini ditulis, belum ada indikasi atau kabar kondusif dari kericuhan itu.
Semakin Gawat
Pada hari ke-5 kerusuhan, hari Minggu, 2 Juli 2023, pihak Kementerian Dalam Negeri Prancis menyatakan 994 orang telah ditahan. Pihak perusuh telah melakukan 2.560 aksi pembakaran di jalan umum, dengan 1.350 mobil terbakar dan ada 234 insiden kerusakan atau kebakaran di gedung-gedung.
Sehari sebelumnya, 79 polisi bersenjata lengkap terluka saat bertugas dan tercatat terjadi 58 serangan terhadap kantor polisi dan para petugas.
Keadaan semakin bertambah gawat dengan terjadinya aksi pembakaran di Perpustakaan Nasional di kota Marseille oleh para perusuh. Padahal perpustakaan tersebut memiliki koleksi ribuan buku dan manuskrip kuno yang berasal dari abad pertengahan yang harganya tidak ternilai. [Benhil]