Di media sosial (medsos) banyak yang menawarkan lowongan kerja (loker) panen kelapa sawit di Kalimantan. Ternyata itu adalah loker penipuan.
Loker jenis itu memberikan iming-iming yang menarik, terutama bagi para pencari kerja dari kota kecil (desa). Pencari tenaga kerja biasanya menawarkan gaji sekitar 3-5 juta rupiah, layanan penjemputan dari daerah asal sampai tempat kerja, tempat tinggal (mess) yang memadai, dan masih banyak lagi.
Iming-iming tersebut tentu dirasa sangat menarik bagi calon tenaga kerja (canaker) yang hanya lulusan SMA atau dibawahnya. Dengan gaji sekitar UMK (upah minimum kota/kabupaten) atau lebih, mereka bisa langsung bekerja tanpa mensyaratkan pendidikan.
Namun ternyata, segala hal yang nampak menggoda perlu diwaspadai. Beberapa canaker mengaku tertipu dengan loker panen kelapa sawit dan menceritakan hal itu di medsos.
Seorang netizen yang enggan disebutkan namanya mengaku korban dari loker model itu.
'Buat teman2 Yg sedang cari kerja harap hati" pada lowongan kerja PANEN KELAPA SAWIT di kalimantan. Khususnya yang CV [perusahaannya] di daerah boyolali. Mereka semua sebenarnya calo yg cari uang dgan cara nipu. Saya sendiri korbannya,' tulisnya di sebuah grup medsos lowongan kerja Semarang dan sekitarnya.
Dia menyatakan kalau pekerjaan itu tidak seindah yang dijanjikan.
'Kerja di kalimantan itu tidak seindah omongan para calo yg berkedok cv itu, gaes. Mereka sengaja merayu kita agar kita tertarik berangkat kerja ke kalimantan dengan janji2 yg indah,' tulis netizen itu.
Nyatanya, saat di Kalimantan canaker akan kecewa.
'Sampai di kalimantan, semua beda. Kalian sebelum kerja udah punya hutang karena untuk biaya pemberangkatan dari jawa, yg katanya gratis! Intinya, Yg belum pernah kerja di sawit saya anjurkan jangan coba2, teman2!!! tulisnya mewanti-wanti.
Postingan tersebut ditanggapi positif oleh netizen di grup tersebut yang rata-rata juga canaker. Bahkan seorang netizen mengaku juga menjadi korban dari loker penipuan itu.
'Saya juga korban loker panen kelapa sawit. Para Calo itu menghitung perkepala dan nggak sesuai prosedur awal pemberangkatan yang manis dan katanya gratis. Sampai di sana yang jemput lain orang. Bulan pertama langsung dipotong ongkos alat yang jumlah potongan perbulannya Rp 285 ribu,' tulis netizen itu.
'Astagfirullah, orang sudah susah , kok ditambah penderitaan,' tulis yang lain.
Calo Loker Keluar Uang Dulu
Namun ada juga pencari tenaga kerja yang merasa kecolongan karena canaker tidak jadi berangkat. Mereka mem-posting KTP (kartu tanda penduduk) para canaker di medsos.
'Hati-hati, dengan orang2 tersebut yang telah merugikan perusahaan kelapa sawit kami dan membuat kami rugi uang transport Rp 7 juta,' tulis calo tersebut.
Tampaknya, si calo telah mengeluarkan uang lebih dulu agar bisa merekrut canaker dan memberangkatkan ke Kalimantan.
Postingan itu mendapat tanggapan beragam, yang kebanyakan membela canaker.
'Kerja kelapa sawit Kalimantan tidak seindah janjinya,' tulis seorang netizen. [Benhil]