Meta Janji Akan Lebih Transparan Terkait Algoritma AI dan Konten Pengguna

 

Mark Zuckerberg





Platform media sosial telah lama mengandalkan algoritma AI untuk meningkatkan pengalaman pengguna, tetapi cara kerja algoritma ini sering kali masih menjadi misteri.

Dalam upaya untuk meningkatkan transparansi, Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, baru-baru ini meluncurkan serangkaian inisiatif yang bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada pengguna tentang bagaimana AI memengaruhi konsumsi konten mereka.


Sudah ada peraturan yang dibentuk seputar kecerdasan buatan


Dikutip dari Gizmochina, Meta telah mengambil langkah maju yang signifikan dengan memperkenalkan 22 kartu instruksi yang menjelaskan mekanisme kontrol konten berbasis AI yang digunakan di Facebook dan Instagram. 

Kartu-kartu ini secara eksplisit merinci bagaimana algoritme AI memengaruhi halaman "Discover" dan rekomendasi untuk mengikuti pengguna tertentu.

Dalam beberapa minggu ke depan, Meta berencana untuk memperluas penjelasan untuk mencakup fitur-fitur seperti "Mengapa saya melihat artikel ini," untuk mendorong basis pengguna yang lebih terinformasi yang dapat memahami alasan di balik konten yang ditampilkan.

Baca juga: Rencana Ambisius NASA untuk Mengembangkan Sumber Daya di Bulan

Mengakui kebutuhan akan otonomi pengguna, Meta telah memperkenalkan fitur kontrol terpusat yang memungkinkan pengguna untuk mengkurasi preferensi konten mereka di Facebook dan Instagram. 

Di masa lalu, Instagram memungkinkan pengguna untuk menandakan ketidaktertarikan pada postingan tertentu, menghasilkan rekomendasi konten yang bervariasi. Sekarang, pengguna akan segera mendapatkan kemampuan untuk secara aktif memilih konten yang mereka minati, memungkinkan pengalaman konten yang lebih personal dan disesuaikan. 

Meta bertujuan untuk menyediakan ekosistem konten yang lebih kaya dan dapat disesuaikan bagi pengguna di masa depan.

Nick Clegg, presiden urusan internasional Meta, mengakui potensi transformatif dan risiko terkait teknologi canggih seperti AI generatif.

Dengan mengembangkan pola pikir terbuka dan berkomitmen terhadap transparansi, Meta bertujuan untuk mengatasi masalah ini secara efektif. 

Khususnya, CEO Meta, Mark Zuckerberg, secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap rencana regulasi teknologi AI Uni Eropa.

Baca juga: Obat yang Dirancang oleh AI Kini Memasuki Tahap Uji Klinis pada Manusia

Dengan inisiatif transparansi ini dan kolaborasi berkelanjutan dengan badan-badan pengatur, Meta berusaha untuk mencapai keseimbangan yang tepat antara inovasi teknologi dan pemberdayaan pengguna dalam lanskap AI.

Inisiatif terbaru Meta merupakan langkah yang menjanjikan untuk memberdayakan pengguna dengan wawasan tentang kurasi konten berbasis AI dan memungkinkan kontrol yang lebih besar atas pengalaman media sosial mereka di Facebook dan Instagram. [Benhil Online]

Previous Post Next Post

Contact Form