Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko menyebut Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemimpin demokratis sekaligus sosialis radikal. Sebelumnya, baik di Indonesia atau dunia internasional belum ada pemimpin yang memadukan dua ideologi politik itu.
Pernyataan itu disampaikan oleh pria 53 tahun itu channel Youtube Masdjo Pray 2045 TV pada Sabtu, 11 Februari 2023.
Budiman juga menyampaikan hal lain di video itu, seperti pembangunan fisik suatu negara bisa maju jika dikuasai rezim otoriter.
"Pembangunan fisik di negara berkembang biasanya akan maju di bawah rezim otoriter. Kalau negara demokratis, bisa membangun infrastruktur bagus kalau negara itu imperialis," ujar aktivis yang mengalami represi saat orde baru itu.
Berikut ini 6 pernyataan Budiman Sudjatmiko tentang kepiawaian Jokowi selama memimpin RI, yaitu:
1. Jokowi itu memimpin sebuah negara demokrasi yang sedang berkembang tapi mampu membangun infrastruktur yang sangat luar biasa. Presiden RI sebelumnya (bahkan presiden negara lain di dunia) tidak mampu melakukan hal itu.
2. Menurut pengalaman di dunia, jika negara berkembang bisa membangun infrastruktur masif itu biasanya karena negara itu otoriter. Dulu Korea, China, dan Philipina mampu leluasa membangun infrastruktur karena pemimpinnya otoriter. Ini luar biasanya Jokowi, karena dia bukan pemimpin otoriter tapi mampu membangun infrastruktur secara masif.
3. Presiden Soeharto itu termasuk pemimpin otoriter tapi tidak mampu memanfaatkan otoritas keotoritariannya untuk melaksanakan pembangunan bangsa. Selama 32 tahun menjadi presiden, pembangunan infrastruktur sangat minim, padahal Soeharto diuntungkan dengan oposisi yang sedikit dan sumber daya yang luar biasa.
4. Negara demokratis yang mampu membangun infrastruktur secara masif adalah negara imperialis atau penjajah. Pembangunan di negara itu dengan cara mengambil kekayaan negara lain. Di sini juga letak keistimewaan Jokowi dan tidak ada duanya di dunia, yakni mampu membangun bangsanya tanpa menjadi pemimpin otoriter dan juga bukan pemimpin imperialis.
5. Jokowi memadukan kepemimpinan demokratis dan sosialis radikal. Contohnya, bansos (bantuan sosial) adalah wujud kerja sosial sistem negara demokrasi, sedangkan pembagian sertifikat tanah secara gratis itu kerja sosialis kiri. Ditambah lagi, keberhasilan merebut saham aset asing (Freeport) hingga 51 persen itu adalah kerja sosialis radikal.
6. Keuntungan atau anugerah Presiden Jokowi saat menjabat adalah menghadapi oposisi yang lucu atau konyol. Itu berkat dari Tuhan. Seolah-olah Tuhan bilang, "Jokowi karena kamu iklas bekerja dan tanpa beban pribadi, maka aku sediakan oposisi yang lucu."
Dengan kepiawaian pemimpin seperti Jokowi, bangsa Indonesia patut bersyukur karena selama 9 tahun ini merasakan dampak pembangunan yang luar biasa di segala bidang.
Pembatasan Masa Jabatan
Pernyataan Budiman Sudjatmiko tersebut mendapat beberapa tanggapan dari Netizen.
'Semoga diluluskan permintaannya tentang pembuktian terbalik untuk ASN yang mau pensiun,' tulis seorang netizen.
'Sayang presiden berintegritas itu terganjal UU pembatasan masa jabatan,' tulis yang lain. [Benhil]