Pemain-pemain Timnas Indonesia yang akan bertanding melawan Timnas Argentina di FIFA Matchday sudah dikeluarkan oleh Shin Tae-yong dan PSSI. Ironisnya dari 26 nama yang ada, 8 pemain adalah pemain naturalisasi.
Paguyuban Suporter Timnas Indonesia (PSTI) menyesalkan keputusan ini karena seharusnya pertandingan melawan tim juara dunia ini menjadi ajang pemain-pemain lokal kita mendapat pengalaman berharga untuk melawab pemain kelas dunia. Hal ini dikatakan Ketua Umum PSTI.
"Saya menyesalkan susunan pemain yang akan bertanding melawan Argentina, karena ini adalah kesempatan langka bagi pemai-pemain lokal kita untuk menghadapi pemain kelas dunia seperti Lionel Messi dan kawan-kawan, tapi kalau begitu banyak pemain naturalisasi berarti kesempatan tersebut menjadi sirna," ungkap Indro.
Indro menambahkan seharusnya pertandingan FIFA Matchday ini bukan ditujukan untuk mencari kemenangan semata, tapi pengalaman itu hal yang terpenting.
"FIFA Matchday kali ini bukan mencari kemenangan semata, sulit juga berharap ini akan memperbaiki peringkat FIFA kita. Tapi pengalaman bertanding yang perlu diutamakan terutama pemain-pemain lokal kita. Karena timnas adalah alat perjuangan, kita butuh pemain-pemain yang berjuang sampai darah penghabisan demi merah putih, apakah pemain naturalisasi melakukan itu? Itu tanda tanya," tambah Indro.
Sekjen PSTI Abe Tanditasik tidak menampik kalau ada pemain-pemain naturalisasi yang sudah berjuang membela merah putih seperti Stefano Lilipaly, Marc Klok, Elkan Baggot maupun Jordy Amat namun adanya penambahan pemain lainnya dianggap Abe tentu akan menutup peluang pemain lokal kita membela timnas.
"Okelah kalau dikatakan ada yang memang sudah berjuang demi merah putih, tapi penambahan pemain lainnya sampai berjumlah 8 orang tentu menutup kesempatan pemain lokal kita, padahal pemain lokal kita sudah menunjukan kemampuan di usia 23 ketika menjuarai Sea Games kemarin. Saya harap ini bisa menjadi perhatian dari STY maupun PSSI," tegas Abe.
Sementara itu mengenai harga dan penjualan tiket, Bendahara Umum PSTI, Brian Matthew berharap disesuaikan dengan kemampuan masyarakat, sementara untuk mencari keuntungan bisa lewat acara khusus jumpa fans atau yang lain.
"Harga tiket harus disesuaikan, jangan berlebihan mencari keuntungan dari penjualan tiket, kan bisa diambil lewat meet and greet atau penjualan merchandise kalau mau untung. Belum lagi dari sponsor, dan penjualan tiketnyapun harus benar-benar diatur jangan menyusahkan suporter timnas," ungkap Brian. [Benhil Online]