Mantan ketua umum PPP Romahurmuziy membantah dirinya biang kegagalan Mahfud MD sebagai cawapres Jokowi (Joko Widodo) di ajang Pilpres (pemilihan presiden) 2019. Pendukung Ganjar presiden menguraikan penjelasannya.
Pria yang akrab disapa Romi itu menyatakan yang mengagalkan penetapan itu adalah Ketum (ketua umum) Nasdem Surya Paloh, Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar.
"Yang menolak itu Surya Paloh, Muhaimin, dan Airlangga," kata Romi lewat podcast politik di Youtube dengan akun bernama Total Politik, pada Kamis, 4 Mei 2023.
Dia menyatakan hal itu untuk meluruskan anggapan dari Mahfud MD yang hingga saat ini masih menganggap Romi sebagai biang kegagalannya menjadi cawapres.
Berikut ini 3 alasan ketidakterpilihan pria yang saat ini menjabat sebagai menkopolhukam sebagai cawapres 2019 (menurut Romi), yaitu;
1. Surya Paloh merasa kalau Mahfud yang merupakan ketua pemenangan pasangan Prabowo-Hatta pada 2014 itu tidak memiliki kontribusi nyata.
2. Airlangga Hartarto menolak Mahfud karena pernah menjadi salah satu tokoh yang mendukung pembubaran Golkar, sehingga para sesepuh Golkar kurang cocok dengannya.
3. Sedangkan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (yang mengaku sejalan dengan PBNU) menyatakan kalau Mahfud bukan kader NU.
Romi mengisahkan, 3 alasan itu disampaikan pada penetapan nama cawapres Jokowi di Restoran Plataran Menteng, Kamis, 9 Agustus 2018.
"Presiden lantas bertanya apakah semua setuju Maruf Amin? semua ketum setuju," katanya.
Meski begitu, Mahfud tetap yakin kalau yang menjegalnya adalah Romi.
"Begitulah Mahfud merasa yang paling benar," ujar mantan narapidana kasus korupsi itu.
Namun, Romi mengakui hingga Kamis siang, pada 9 Agustus, Jokowi masih memilih Mahfud sebagai cawapres, sehingga diminta menunggu tidak jauh dari Plataran Menteng. Pria yang pernah menjabat sebagai ketua MK itu juga telah melakukan ukur baju dan mengurus SKCK.
Namun penetapan terhadapn Mahfud berubah pada detik-detik akhir. Surat yang telah disiap untuk diparaf ketum parpol diganti oleh Mensesneg Pratikno. Romi beralasan, jika Jokowi tetap memilih Mahfud, Surya Paloh Cs akan menarik dukungan.
Ganjar Tetap Presiden
Pengakuan mantan politikus PPP itu mendapat tanggapan dari pendukung Ganjar Pranowo. Pembina DGP (Dulur Ganjar Pranowo) menjelaskan uraian Romi itu secara terperinci, yaitu;
1. Bila Megawati menetapkan Paslon Jokowi dan Mahfud MD, maka Golkar dan PKB mengancam akan membuat poros ketiga, dengan Capresnya adalah Gatot Nurmantyo. Sedangkan capres poros kesatu adalah Jokowi dan capres poros kedua adalah Prabowo.
2. Desain Skenario Politik itu mirip Pilkada DKI Jakarta tahun 2017, yaitu adanya 2 buah POROS (Cagub AHY dan Cagub Anies) menghadapi poros kesatu Cagub DKI Jakarta Ahok. Skenario itu sukses menyingkirkan Ahok.
3. Diduga kuat kalau NasDem dan PPP mengambil posisi standby. Kalau terbentuk poros ketiga, kemungkinan besar NasDem dan PPP akan bergabung dengan poros itu.
4. Untuk Pilpres 2024, DGP memprediksi sejak tahun 2021 hanya ada 2 Paslon Capres/Cawapres. Motto DGP, Siapapun Wakil Presidennya, Ganjar Presiden-nya. Karena Ganjar Penerus Jokowi !! ".
Penjelasan itu disampaikan oleh Jantje Kendju selaku Pembina DPP DGP di Bandung, 08-05-2023. [Benhil]