Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi kinerja para kepala desa di Kabupaten Semarang.
Hal itu lantaran, dinilai banyak desa yang berkembang secara inovatif dalam manfaatkan bantuan keuangan dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Gubernur berambut putih itu disambut riuh saat menghadiri Halalbihalal Pemerintah Kabupaten Semarang.
Hadir pula Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Forkopimda, Kepala OPD, kepala desa, perangkat desa, BPD, dan LKMK.
Baca juga: Di Bawah Kepemimpinan Ganjar, Pemprov Jateng Pertahankan Opini WTP 12 Kali Berurutan
Banyak orang berebut salaman dan mengambil momen dari kamera gawai pintar, dari luar hingga menuju dalam GOR Pandanaran Wujil, Kabupaten Semarang.
“Saya senang bisa bertemu dengan kawan-kawan Kades, karena sebenarnya di Kabupaten Semarang dulu sering main ke rumah, berbicara aspirasi desa, bicara perbaikan desa, bicara desa yang kreatif dan inovasi. Maka banyak kades di Kabupaten Semarang menjadi inovator bagus,” ujar Ganjar seusai acara.
Selama menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar telah memberikan perhatian terhadap desa mulai periode pertamanya pada 2013. Salah satunya dengan menggulirkan bantuan keuangan untuk desa.
“Karena bantuan keuangan yang kita berikan kepada desa ini triliunan. Dengan kelihaian kawan kades, ternyata mereka melaksanakan anggaran cukup cerdas. Dipakai untuk pemberdayaan, pembangumam fisik, pariwisata. Dan itulah yang menjadikan jauh lebih baik,” terangnya.
Namun, politikus berambut putih itu mengingatkan masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang terus akan dituntaskan demi kemajuan desa.
Baca juga: Ganjar Nyatakan Komitmen untuk Memajukan Olahraga Khususnya Sepak Bola
“Maka saat silaturahmi ini saya titipkan, bahwa PR kita masih panjang, penurunan kemiskinan ekstrem dan stunting, government dalam level pemerintahan level desa mesti kita laksanakan,” tegasnya.
Menurutnya, keberhasilan yang telah dicapai di tingkat desa agar terus dikembangkan.
“Saya titip, dari yang sudah dikerjalan kawan-kawan, kita ingin hasilnya makin baik, makin government terutama bukan sekadar output, tapi outcome-nya diterima masyarakat jauh lebih baik,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pada 2023, Pemprov Jateng menggulirkan bantuan keuangan (Bankeu) untuk desa senilai Rp1,7 triliun. Bantuan tersebut untuk pembangunan fisik maupun nonfisik, yang diprioritaskan guna menggenjot perekonomian warga pascaCovid-19.
Apabila dijumlah, sejak 2013 hingga akhir 2023, total bankeu yang disalurkan mencapai lebih dari Rp8,4 triliun.
Pemprov Jateng memberikan bantuan ini sebagai suntikan dana meski desa-desa di wilayahnya telah mendapat dana desa (DD) dari pemerintah pusat. [Benhil Online]