Pemerintah melalui Kemnaker (Kementerian Tenaga Kerja) mengusulkan pada operator Gojek dan Grab untuk memberi THR (tunjangan hari raya) bagi para driver.
Salah satu driver ojol (ojek online) berharap usulan itu bukan PHP (pemberi harapan palsu). Gojek dan Grab merupakan dua dari beberapa ojol (ojek online) dan taksol (taksi online) yang beroperasi di Indonesia.
Semenjak beroperasi tahun 2016, hingga kini ojol belum pernah mendapat uang tambahan yang diberikan menjelang hari raya Idul Fitri itu. Alasannya, karena status para driver itu adalah mitra, bukan karyawan.
Pada Selasa, 4 April 2023, Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial (PHI Jamsos) Kemnaker Indah Anggoro Putri menyatakan, jika pihak operator ojol bermaksud memberikan THR pada para driver itu baik dan tidak dilarang.
Meski begitu, pemberian THR untuk mitra tidak tercantum pada PP Nomor 36 Tahun 2021 yang mengatur siapa saja yang berhak mendapatkan THR.
Usulan serupa juga disampaikan oleh Menaker Ida Fauziah.
"Pemerintah mengimbau untuk perusahaan transportasi online memberikan insentif atau program menarik selama Ramadan ini," ujarnya.
Di sisi lain, Guru Besar Hukum Perburuhan Universitas Indonesia (UI) Aloysius Uwiyono mengakui jika hubungan kemitraan bukan hubungan kerja, melainkan hubungan antar individu. Namun, pemberian THR bisa didasarkan kewajiban moral pengusaha. Tentu saja sesuai kemampuan dan kondisi perusahaan.
Gojek Siapkan 4 Bonus Hari Raya
Meski bukan berupa THR, pihak Gojek telah menyiapkan 4 bonus yang bisa dinikmati oleh driver menjelang hari raya Idul Fitri.
“Kami ada program khusus liburan, termasuk saat Lebaran hari pertama dan kedua," ujar Head of Indonesia Region Gojek Gede Manggala.
Empat bonus tersebut adalah:
1. Potongan tiket kereta api yang tersedia lewat Program Swadaya.
2. Potongan biaya perawatan kendaraan lewat Program Swadaya.
3. Potongan sembako.
4. Insentif bagi driver yang menjalankan order saat Lebaran pertama dan kedua.
Gede menambahkan, model bonus tersebut dinamis dan bisa berbeda di setiap kota.
PHP
Kabar pemerintah yang mengusulkan pemberian THR pada operator perusahaan transportasi berbasis aplikasi itu ditanggapi beragam oleh para driver. Tejo (35 tahun) mengaku berharap kalau usulan itu bisa terlaksana.
"Semoga tidak PHP, jadi THR bisa untuk pulang kampung," ucap driver Gojek Semarang itu kepada Benhil.
Hal berbeda disampaikan oleh Indra (29 tahun) seorang driver Grab.
"Usulannya bagus, tapi kalau benar dikasih THR, betapa besar dana yang dikeluarkan operatos bagi para mitra. Belum termasuk mitra kuliner yang pasti juga akan minta THR," ujarnya.
Indra menambahkan ide tersebut akan sulit terlaksana. [Benhil]