Penolakan kedatangan timnas Israel pada Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di negara kita masih berlanjut. Berikut ini kronologi singkat konflik Israel dan Palestina.
Beberapa pihak yang menolak timnas Israel adalah PA (persaudaraan alumni) 212 dan MUI (majelis ulama Indonesia). Alasan penolakan adalah karena bangsa Israel yang menjajah Palestina sejak PD (perang dunia) ke-2.
Pernyataan kondusif justru datang dari Duta Besar Palestina yang menyatakan kalau kedatangan tim sepak bola Israel itu atas undangan FIFA (Federation Internationale de Football Association). Sedangkan kapasitas Indonesia adalah sebagai tuan rumah dari perhelatan bergengsi itu.
Terlepas dari kontroversi kedatangan timnas itu, konflik antara Palestina dan Israel ternyata telah terjadi sejak 1947.
Berikut ini kronologi konflik 2 negara itu yang dikumpulkan Benhil dari berbagai sumber:
1. Tahun 1947, PBB (Persatuan Bangsa-Bangsa) dalam Resolusi 181 membagi wilayah Transyordania menjadi 3 bagian (1 bagian untuk Israel, 1 bagian untuk Palestina, dan 1 bagian tanah netral Yerusalem dibawah PBB).
2. Negara Israel menerima resolusi itu, tapi bangsa Palestina dan negara-negara Arab menolak karena setiap negara Arab menghendaki wilayah masjidil Aqsa (situs suci Islam ke-3) ke dalam wilayahnya.
3. Tahun 1948, baru sehari orang Yahudi mendirikan negara Israel sudah diserang secara bersamaan oleh koalisi negara-negara Arab. Perang yang dimenangkan oleh Israel itu dinamakan perang Arab-Israel pertama atau perang kemerdekaan Israel.
4. Tahun 1956, meletus perang Arab-Israel kedua atau sering disebut krisis Suez. Perang itu dipicu oleh pihak Mesir yang menutup terusan Suez dan melarang kapal-kapal Israel melewatinya. Penutupan itu juga merugikan Inggris dan Prancis karena menutup jalur perdagangan mereka. Oleh sebab itu, Inggris, Prancis, dan Israel menyerang Mesir yang akhirnya kalah dan harus membuka kembali terusan Suez.
5. Tahun 1967, terjadi perang Arab-Israel ketiga di mana saat itu Israel diserang oleh negara-negara Arab dan 2 milisi, PLO (Palestinian Liberation Organization) dan Libanon.
6. Tahun 1967-1970, terjadi perang antara Israel dan Mesir lagi, yang diakhiri tanpa ada pemenang.
7. Tahun 1973, meletus perang Arab-Israel keempat. Meski mampu mengalahkan negara-negara yang mengeroyoknya, Israel harus tunduk secara diplomatis karena pihak AS (Amerika Serikat) dan Uni soviet (sekarang negara Rusia) meminta Israel menghentikan perang dan berdamai dengan negara-negara Arab.
8. Tahun 1982-1985, terjadi perang berskala kecil antara Israel dengan milisi Libanon (Hizbollah) dan Palestina (PLO).
9. Pada 1987-1993, milisi Palestina menyatakan gerakan Intifada (gerakan perlawanan terhadap Israel). Intifada berlangsung sangat lama (selama konflik Palestina dan Israel) yang mengakibatkan korban 1.600 nyawa melayang di pihak Palestina dan 200 tentara Israel tewas, serta 400 rakyat Palestina yang tidak mendukung gerakan intifada.
10. Tanggal 15 Desember 1988, pemimpin PLO saat itu, Yaser Arafat memproklamasikan kemerdekaan Palestina dan diakui oleh PBB melalui Resolusi PBB 43/177.
11. Tahun 2000-2004 terjadi gerakan Intifada kedua yang dipicu oleh kegagalan perdamaian Camp David dan ditolaknya resolusi Two-state solution oleh Hamas (milisi Palestina yang menginginkan semua tanah Israel).
12. Tahun 2006, terjadi perang Libanon kedua yang dipicu oleh penculikan 2 orang tentara Israel oleh milisi syiah Hizbullah dan yang kemudian menembakan roket kota-kota di utara Israel.
Perang ini mengakibatkan 130 orang tentara Israel terbunuh dan 1600 milisi terbunuh, serta 50 warga sipil libanon juga menjadi korban.
13. Dari tahun 2008 hingga sekarang, banyak konflik skala kecil masih terjadi antara Israel dan milisi palestina (Hamas). Milisi itu memprovokasi dengan menembakan roket ke kota-kota di Israel dan tentu saja langsung dibalas dengan serangan oleh tentara Israel. Konflik itu memakan korban 6.000 orang Palestina dan 500 orang Israel. [Benhil]