Perusahaan transportasi berbasis aplikasi terbesar di Tanah Air, Gojek memaparkan 4 strategi pengganti obral promo. Driver berharap orderan lancar.
Presiden Unit Bisnis On Demand Services GoTo, Catherine Hindra Sutjahy menjelaskan jika tahun 2023 ini Gojek tidak akan menawarkan promo besar-besaran dan justru ke depan, perusahaannya akan fokus pada strategi yang lebih tepat sasaran.
Strategi tersebut, lanjut Catherine, berupa promo yang bentuknya berbeda bagi tiap pengguna.
"Bukan hanya rekomendasi restoran. Target promo berbeda tiap pengguna. Supaya promonya lebih mengena," ucapnya pada Konferensi Pers Gojek Outlook 2023, di Jakarta, Selasa, 28 Februari 2023.
Catherine mengharapkan dampak perubahan strategi promo tersebut bisa menciptakan basis pelanggan yang lebih solid.
"Kalau promonya enggak ada [yang memakai, maka pelanggan bakal] hilang juga," ujarnya.
Perempuan itu menegaskan Gojek merencanakan pertumbuhan yang moderate, tapi tetap fokus pada kualitas pengguna.
"Kita akan fokus pada growth quality atau high quality user", kata Catherine.
Berikut ini 4 strategi Gojek tahun 2023 untuk menggantikan obral promo, yaitu:
1. Mode Hemat
Menurut Catherine Hindra Sutjahy, mode hemat tidak berasal dari promo. Itu didapatkan oleh pelanggan apabila mereka membeli ke mitra yang jaraknya lebih dekat (sekitar 1-2 km) agar ongkos kirim lebih kecil dan driver mampu mengantarkan lebih cepat.
Pada mode ini juga terdapat inovasi menu economical guna menyesuaikan dana yang dimiliki oleh pelanggan.
2. Gocar Luxe & Gocar XL
Layanan ini bisa dipakai oleh pengguna yang membutuhkan kendaraan lebih besar.
3. Transit
Layanan transit disediakan Gojek di Jakarta, Yogyakarta dan Solo, di mana pengguna bisa menikmati integrasi layanan transportasi berbasis aplikasi itu dengan transportasi massal seperti KRL dan Transjakarta.
4. Gosend Car
Layanan ini diperuntukan bagi pengguna yang berniat mengirimkan barang dengan volume lebih besar, sehingga bisa menggunakan mobil untuk keperluan tersebut.
Berharap Order Lancar
Driver Gojek berharap perubahan strategi promo tersebut bisa semakin membuat order yang diterima driver semakin lancar. Hal itu disampaikan Yono (49 tahun).
"Dengan hilangnya promo, semoga management Gojek punya strategi jitu agar order tetap bisa lancar," ujar driver yang telah bergabung dengan Gojek sejak 2017 itu.
Yono menyatakan, saat ini persaingan dengan ojol (ojek online) lain adalah pada promo.
"Semakin besar promo yang ditawarkan [pada customer], semakin banyak pesanan di aplikasi," ucap ojol yang beroperasi di Yogyakarta itu.
Harapan yang sama juga disampaikan oleh Iwan (33 tahun).
"Jangan sampai strategi perubahan promo itu justru membuat order jadi sepi," ucap Ojol Semarang itu. [Benhil]