Ketika bicara tentang murai batu sebagian orang akan teringat dengan harganya yang mahal dan ekornya yang panjang.
Ekor burung murai batu pada umumnya lebih panjang dengan jenis burung kicau lainnya. Dan hal ini merupakan salah satu daya tarik dari burung ini.
Meskipun tidak semua murai batu memiliki ukuran ekor yang sama panjang tergantung jenisnya. Namun dalam perawatannya bagaimana pertumbuhan ekornya tumbuh secara maksimal.
Penyebab ekor murai batu tidak tumbuh maksimal
Setiap jenis murai batu memiliki panjang ekor idealnya masing-masing dan terkadang banyak persoalan yang datang dari kicau mania dimana murai batu peliharaannya ekornya tidak tumbuh atau tidak panjang secara maksimal. Dan terkadang juga ditemukan ekornya malah berkurang panjangnya setelah mabung.
Idealnya, setelah burung murai batu mabung ekornya akan terus bertambah panjang, namun apa jadinya jika ukuran ekornya malah pendek, rusak atau patah.
Ketika menemukan hal tersebut, tentunya ada beberapa kesalahan dalam perawatannya terutama ketika saat mabung sehingga pertumbuhan ekornya tidak maksimal yang disebabkan oleh kurang asupan pakan yang tepat dan hal lainnya.
Baca juga: Manfaat Tempe untuk Ternak Murai Batu
Murai batu stres saat mabung
Proses mabung merupakan proses yang sensitif di mana burung akan mudah stress, jika perawatannya tidak maksimal seperti faktor lingkungan yang tidak kondusif di mana burung tidak nyaman dan membuat stres.
Ketika stres muncul maka proses mabungnya akan terganggu termasuk pertumbuhan ekornya tidak tumbuh dengan sempurna.
Selain itu faktor makanan juga mempengaruhi hal tersebut.
Kurang nutrisi saat mabung
Ketika murai batu mabung dimana proses tumbuhnya bulu baru, maka kebutuhan asupan makanan seperti asupan protein hewani dan lainnya dibutuhkan lebih banyak dari sebelumnya.
Dikutip dari kanal Youtube @ Majaah Lovebird, jika pemberian protein dan pakan kurang maka pertumbuhan bulunya tidak akan sempurna. Bulu pertama yang akan tumbuh pada saat murai batu mabung adalah bulu halus lalu bulu saya dan terakhir bulu ekornya.
Cara agar ekor murai batu bertambah panjang
Dengan melihat beberapa penyebab ekor murai batu rusak, nyerit, dan tidak panjang seperti yang seharusnya, maka untuk memaksimalkan proses mabungnya, dibutuhkan perawatan yang tepat seperti berikut ini:
Pertama, pada proses ngurak atau perontokan bulu lama dan mabung atau pergantian bulu baru.
Baca juga: Ramuan Tradisional untuk Murai Agar Gacor Tanpa Efek Samping
Sebisa mungkin burung beristirahat dan bebas dari gangguan seperti suara terlalu berisik, hewan predator, dan jauh dari burung lainnya untuk menghindari stres.
Kedua, extra fooding diberikan pada pagi dan sore hari lebih banyak dari sebelumnya, dan tetap tetap berikan pakan voer yang disediakan di cepuk makannya agar nantinya ketika burung selesai mabung masih mau mengkonsumsi voer.
Ketiga, proses mabungnya Maka butuh perawatan yang tepat seperti pada penjelasan di bawah ini yang seharusnya.
Maka agar memaksimalkan berikan kuning telur rebus. Bisa telur ayam kampung atau telur bebek yang dipotong kecil-kecil dan disimpan bersama pakan kroto yang diberikan dua kali seminggu.
Keempat, berikan minyak ikan yang dioleskan pada jangkrik setiap pagi dan sore hari.
Kelima, berikan gel lidah buaya yang dicampurkan dengan air minumnya. Cukup sedikit saja karena kalau terlalu banyak airnya akan menjadi kental dan murai batu tidak mau meminumnya.
Keenam, mencampurkan jelidah buaya dengan air mandinya ketika burung akan dimandika.
Dalam perawatan burung ini paling tidak mempertahankan ukuran panjang ekor murai batu dari sebelumnya dan jika bisa ditambah ukurannya dengan melakukan perawatan yang tepat seperti cara yang dijelaskan diatas. [Benhil Online]