Penemuan sosok raksasa di Cardiff, New York, Amerika Serikat (AS) memicu kehebohan dunia pada 2 abad yang lalu. Raksasa tersebut menjadi perdebatan para para tokoh agama dan ahli sains atau ilmuwan.
Penemuan itu bermula pada 16 Oktober 1869, saat dua orang peternak sedang menggali sumur di Cardiff. Tiba-tiba mereka dikejutkan oleh sepasang kaki raksasa.
Ketika menggali lebih dalam lagi, mereka menjadi sangat terkejut karena mendapatkan sebuah fosil mayat raksasa.
Dengan segera, penemuan mayat raksasa itu menjadi buah bibir dan menyebar di daerah itu. Banyak orang yang ingin menyaksikan secara langsung sosok fosil manusia raksasa yang diberi nama Cardiff Giant itu.
Begitu besarnya animo masyarakat yang ingin melihatnya, William Newell selaku pemilik peternakan memasang tarif 25 sen per orang yang untuk melihat mayat Cardiff Giant.
Meski banderol dinaikan menjadi 50 sen, masyarakat tetap ingin menyaksikannya. Hingga Newell memilih menutup pertaniannya untuk lebih fokus pada usaha wisata mayat raksasa ini.
Tak pelak, fenomena Cardiff Giant kemudian menjadi berita nasional di AS. Seiring terkenalnya penemuan mayat raksasa tersebut, justru memicu perdebatan sengit antara para tokoh agama kristen dengan para ilmuwan.
Para pendeta atau agamawan kristen percaya kalau Cardiff Giant telah membuktikan kebenaran Alkitab. Dalam alkitab disebutkan kalau pada zaman nabi Adam itu ukuran manusia adalah jauh lebih besar (dibandingkan ukuran manusia saat ini) atau raksasa.
Sedangkan para ilmuwan tidak sependapat dengan hal itu karena menurut mereka, fisiologi tubuh manusia tidak mungkin untuk tumbuh menjadi sangat besar seperti raksasa. Jadi para ilmuwan dan arkeolog di sana menyatakan kalau Cardiff Giant itu palsu.
Pernyataan itu tentu saja membuat marah pihak gereja karena dianggap mengingkari kebenaran Genesis 6:4 (kitab kejadian 6:4). Ayat tersebut menyatakan kalau ada raksasa yang pernah hidup di Bumi.
Buatan Seorang Ateis
Akhirnya kebohongan Cardiff Giant benar-benar terungkap. Fosil mayat raksasa itu sebenarnya memang palsu.
Lucunya, fosil tersebut dibuat oleh seorang ateis bernama George Hull. Hull adalah pengusaha yang menyukai sains dan penggemar berat Charles Darwin.
Dalam pengakuannya di persidangan, Hull menyiapkannya hampir satu tahun agar Cardiff Giant terlihat otentik.
Motif Hull membuat fosil raksasa palsu itu untuk membuktikan kalau para agamawan (terutama Kristen AS) sangat mudah dibohongi hanya dengan sesuatu yang berbau agama.
Hull melakukan kebohongan itu karena kesal gara-gara dirinya yang minoritas Ateis sering dilecehkan oleh kaum mayoritas Kristen methodist. Hull dilecehkan karena menyampaikan argumen kalau secara ilmiah, manusia raksasa itu tidak mungkin ada.
Fenomena raksasa Cardiff dianggap sebagai salah satu hoaks arkelogi terbesar dalam sejarah umat manusia.
Hoaks Janin Bisa Mengaji
Di Indonesia juga pernah ada hoaks yang jadi perdebatan agama dan sains, yaitu kasus janin yang bisa berbicara di dalam kandungan.
Pada 1970, wanita asal Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh, bernama Cut Zahara Fona (26 tahun) membuat gempar Indonesia karena mengaku janin dalam perutnya bisa diajak bicara atau mengaji.
Saking viral-nya, Presiden Soeharto sempat tertarik dengan berita itu. Bahkan, Menteri Agama saat itu, Mochammad Dahlan juga memberikan komentar di media massa yakni, "Imam Syafe'i pun selama tiga tahun di dalam perut ibunya."
Kemudian, Tim Medis RSPAD, Ikatan Dokter Indonesia, Kejaksaan Agung, dan Polri melakukan penyelidikan. Saat diperiksa diperiksa Tim Ikatan Dokter Indonesia di RSPAD Gatot Subroto tanggal 13 Oktober 1970, Cut Zahara Fona menyatakan bayinya menolak. Namun, perempuan itu tetap diperiksa seminggu kemudian.
Tim dokter RSCM yang juga memeriksa Cut Zahara menyatakan kalau perempuan itu tidak mengandung.
Perempuan itu melakukan kebohongan dengan memasang tape recorder di dalam pakaiannya. Pelarian Cut Zahara dihentikan oleh Polisi Komdak XIII Kalimantan Selatan yang memburunya di Kampung Gambut, yang terletak 14 kilometer dari Kota Banjarmasin.
Saat itu, pihak kepolisian juga menyita tape recorder EL 3302/OOG, beserta dengan kaset rekaman suara tangisan bayi dan bacaan ayat-ayat suci Al Quran. [Benhil]