Resesi 2023 sudah di depan mata. Banyak sektor usaha atau bisnis yang akan terdampak dari resesi tersebut, namun 15 bisnis berikut ini dipercaya akan tetap bisa bertahan.
Resesi yang terjadi tahun ini sebagai akibat dari pandemi covid 19 yang menghajar ekonomi dunia selama hampir 3 tahun (2020-2022). Bahkan negara-negara seperti Srilanka, Venezuela, dan Argentina lebih dahulu mengalami resesi tahun lalu.
Dampak gejolak ekonomi 2023 ini tidak hanya menerpa perusahaan menengah ke bawah. Perusahaan sekelas Google, Microsoft, Amazon, dan Facebook juga tergoncang. Google harus melakukan PHK 12.000 karyawannya, sedangkan Microsoft memberhentikan 10.000 pegawainya.
Meskipun begitu, di tengah kelesuan keuangan, tetap ada beberapa bisnis yang bisa bertahan dan bahkan meningkat.
Dikutip dari media bisnis MoneyPPL, berikut ini 15 usaha yang tetap moncer meski diterpa resesi 2023, yaitu:
1. Startup
Startup atau usaha rintisan adalah bisnis baru yang berusaha mencari peluang dalam situasi apapun juga. Beberapa contoh perusahaan besar yang dulunya startup yang berkembang dalam kondisi resesi adalah 3M, Apple, CNN, Chevron, Disney, FedEx, Microsoft, dan Pizza Hut.
2. Bisnis Retail
Bisnis retail bisa menangkap minat konsumen dalam setiap situasi. Saat terjadi resesi dan masyarakat melakukan penghematan, perusahaan retail akan menjual produk generik dan yang dibanderol murah.
3. Usaha Dosa
Bidang usaha dosa adalah bisnia yang oleh beberapa pihak dianggap berdosa apabila menggunakan produknya. Namun produk itu banyak dibutuhkan pada saat orang berada pada kondisi yang sulit. Salah satu contoh bisnis dosa adalah alkohol dan ganja (yang mulai banyak dilegalkan untuk sarana relaksasi di beberapa belahan dunia).
4. Jasa Renovasi
Ketika resesi, orang menahan membeli rumah yang tentu saja harganya tinggi. Sebagai gantinya, mereka memilih merenovasi rumahnya. Hal itu menjadi kesempatan bagi jasa renovasi rumah dan gedung.
5. Kolektor dan Pengambilalihan
Saat banyak yang mengalami keterpurukan ekonomi, mereka merelakan barang mereka diambil oleh kolektor. Dari situ, kolektor bisa menjual lagi ke pihak lain.
6. Permen, Kosmetik, dan Kontrasepsi
Tiga produk tersebut menjadi pilihan bagi mereka yang tidak bisa menikmati bisnis dosa. banyak orang yang tidak suka mabuk atau melakukan hal negatif ketika terpuruk, oleh sebab itu mereka mencari hiburan yang menyenangkan, seperti makan permen, menggunakan kosmetik, dan memakai kontrasepsi untuk bercinta dengan pasangan.
7. Usaha Statis
Usaha statis adalah bisnis yang tidak mengalami peningkatan atau penurunan pada situasi apa saja. Yang termasuk produk dan layanan dari bisnis adalah obat-obatan, perawatan kesehatan, usaha pemakaman, usaha limbah, supply air, dan lain-lain.
8. Bengkel Kendaraan
Saat resesi, biasanya pasar otomotif jadi lesu. Sebagai alternatif, orang memilih merawat mobil atau motor mereka.
9. Penitipan Anak atau Day Care
Ketika ekonomi sulit, banyak suami istri yang memutuskan untuk sama-sama bekerja. Bila mereka punya anak, maka mereka perlu penitipan anak atau day care agar bisa ditinggal bekerja.
10. Desain dan Layanan Komputer
Usaha desain komputer terbukti mampu bertahan pada resesi 2009 karena permintaan dari konsumen tetap tinggi. Begitu juga layanan komputer juga tetap dibutuhkan karena setiap kantor selalu membutuhkan jaringan komputer dan internet yang stabil.
11. Seniman Tato
Tato menjadi sarana hiburan bagi pegawai yang kehilangan pekerjaan di saat resesi. Para penggemar sepak bola juga menyukai seni merajah tubuh itu karena kebanyakan pesepak bola terkenal juga memiliki tato, seperti Lionel Messi, David Bekham, dan lain-lain.
Uniknya, semakin banyak yang membuat tato di tubuhnya, semakin banyak pula yang memilih untuk menghapus tatonya. Jadi, jasa menghapus tato juga ikut marak.
12. Ahli Kejiwaan
Problem keuangan mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Beberapa orang yang mengalami depresi membutuhkan penyembuhan sehingga berkonsultasi pada psikolog.
13. Freelancer
Freelancer atau pekerja lepas bekerja dengan menawarkan jasa agar memperoleh penghasilan cepat. Selama resesi, banyak orang atau perusahaan yang menggunakan jasa freelancer agar bisa menghemat keuangan.
14. Makanan Cepat Saji
Saat keuangan sulit, orang tidak memilih makanan sehat atau menu diet yang harganya lebih mahal. Mereka biasanya tidak keberatan untuk melahap makanan cepat saji.
Resto McDonald dan beberapa tempat makan sejenis mengaku omzetnya meningkat saat resesi.
15. Bisnis Pendidikan
Ketika resesi, orang yang kehilangan pekerjaan biasanya kembali menekuni pendidikan untuk mengisi waktu yang berkualitas dan mendapat ilmu yang bermanfaat. Hal itu menjadikan jasa layanan pendidikan tumbuh secara signifikan.
Usaha Kuliner Kelas Bawah di Semarang Tetap Bertahan
Di Semarang, Indonesia, beberapa usaha juga terdampak dengan resesi 2023. Beberapa pabrik garmen tampak tutup atau mengurangi pekerjanya.
Namun usaha kuliner kelas bawah masih tetap bertahan pada awal bulan tahun ini. Hal itu disampaikan oleh Uti (62 tahun) seorang penjual nasi ayam di Semarang.
"Meski agak sepi sejak awal tahun 2023, tapi pembeli tetap datang dan saya tetap bisa jualan," ujarnya pada Benhil pada Selasa, 7 Februari 2023.
Menurut Uti, lesunya penjualan tidak hanya dialami di Semarang saja, di kota-kota kecil di Jawa Tengah, seperti Klaten, Wonogiri, dan lain-lain juga mengalami hal itu. [Benhil]