Orang Indonesia menyukai sambal sebagai hidangan pelengkap pada setiap acara bersantap. Rasa pedas nikmat dari sambal bisa membuat makan semakin lahap.
Sambal terbuat dari berbagai jenis cabai yang dicampur dengan bahan tertentu. Beberapa sambal diolah secara mentah, namun ada juga yang dimasak terlebih dahulu untuk kemudian ditumbuk jadi satu.
Berikut ini situs berita Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber, 24 jenis sambal yang terkenal di Nusantara, yaitu:
1. Sambal Terasi
Sambal terasi diolah dengan campuran terasi yang dominan. Terasi adalah bumbu masak yang berasal dari fermentasi ikan dan udang rebon.
.jpeg "Sambal terasi. (Sumber: Istimewa)")
Rasa khas terasi dalam sambal akan tercium sejak sambal ini diolah, hingga saat lidah kita menikmatinya. Sambal terasi termasuk paling banyak diminati dan paling banyak dijumpai di negara kita.
Bersantap dengan nasi hangat sedikit pedes, cocok untuk hidangan sayur asem, aneka penyetan ungas, dan lain-lain.
2. Sambal Tomat
Sesuai namanya, sambal ini diolah dengan tomat yang digoreng sebentar sehingga muncul aroma segar. Rasa sambal tomat tidak begitu pedas, ditambah sedikit asam dan manis yang bikin berselera.
.jpeg "Sambal tomat. (Sumber: Istimewa)")
Segarnya cocok untuk aneka ayam goreng, gudeg, sayur sop, dan lain-lain.
3. Sambal Matah
Sambal khas Bali ini diolah secara mentah. Sambal matah terdiri dari Cabai merah, bawang merah, bawang putih, serai, daun jeruk limau, garam, dan minyak yang ditumbuk jadi satu.
4. Sambal Bawang
Sambal bawang sangat cocok bagi mereka yang suka pedas. Sambal ini diolah dari bawang dan cabai rawit merah yang diaduk dengan sedikit garam dan minyak.
Sambal bawang cocok untuk olahan tahu tempe, geprek ayam, dan lain-lain.
5. Sambal Mangga
Sambal mangga adalah sambal terasi yang ditambah sedikit gula jawa dan irisan mangga muda. Rasa pedas, asam dan manis, akan membangkitkan selera bersantap.
Pedas sambal mangga cocok untuk ayam, bebek, dan ikan yang digoreng garing.
6. Sambal Ijo
Sambal khas Kota Padang ini diolah hanya menggunakan cabai hijau (ijo). Meski rasa dan aromanya tidak sekuat sambal yang menggunakan cabai merah, namun sambal ijo perlu ada di hidangan yang kaya rempah-rempah.
Pelengkap rasa cabe ijo yang tidak terlalu pedas, cocok untuk masakan Padang.
7. Sambal Dabu-dabu
Sambal dari Manado ini diolah dari campuran cabai, bawang merah, tomat, daun kemangi, garam, gula dan perasan air jeruk nipis.
Rasa rame dabu-dabu cocok untuk olahan seafood dan ikan bakar.
8. Sambal Bajak
Sambal bajak adalah sambal terasi yang ditambah dengan daun salam, lengkuas, gula merah dan air asam.
Sambal ini cocok untuk seafood dan ayam yang digoreng.
9. Sambal Andaliman
Sambal khas daerah Tapanuli (Sumatera Utara) ini diolah menggunakan andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC) yang wujudnya mirip merica segar.
Sambal andaliman cocok untuk aneka ikan tombur, panggang dan ayam gota. Bumbu wajib yang ada pada saksang.
10. Sambal Pecak
Sambal yang terkenal di daerah Sunda dan Betawi ini dibuat dari campuran cabai, bawang putih, kemiri dan santan.
Makan dengan sambal pecak ini cocok untuk olahan ayam dan ikan goreng, termasuk saat menyantap lalapan.
11. Sambal Tumpang
Sambal tumpang diolah dengan tempe yang hampir busuk sehingga akan menghasilkan sambal yang berbau agak semangit. Penampakan sambal ini lebih mirip sayur dengan kuah kental.
Pedasnya tumpang cocok untuk masakan gudangan, ikan goreng, dan lain-lain.
12. Sambal Plecing
Sambal plecing adalah sambal terasi dari daerah Lombok. Terasi dari Lombok memiliki rasa khas sehingga saat dibuat sambal rasanya sedikit beda dengan sambal terasi pada umumnya.
Sambal plecing cocok untuk masakan plecing kangkung.
13. Sambal Gami
Sambal gami adalah sambal inovasi baru di mana adonan sambal dibakar di atas cobek tanah dan dihidangkan saat cobek masih panas (hotplate).
Sambal ini cocok untuk ayam dan bebek goreng.
14. Sambal Colo-colo
Sambal dari Maluku ini mirip dengan sambal dabu-dabu. Sambil ini tidak perlu ditumbuk (diulek), yakni cabai, bawang merah, tomat, air jeruk nipis diiris tipis-tipis dan dicampur garam, gulam dan jeruk nipis.
Sambal ini cocok untuk aneka seafood.
15. Sambal Korek
Sambal ini diolah dari cabai rawit merah, bawang merah, bawang putih, garam yang dihaluskan dan disiram minyak panas.
Sambal korek cocok untuk masakan aneka penyetan.
16. Sambal Petis
Sambal ini diolah dari cabai rawit, bawang putih, dan petis. Petis adalah fermentasi udang yang bentuknya seperti pasta.
Sambal ini cocok untuk sayuran segar seperti kangkung dan daun pepaya.
17. Sambal Rica-rica
Sambal khas Manado ini berasal dari cabai merah ditambahkan daun jeruk, air jeruk nipis, jahe dan serai yang kemudian dimasak.
Sambal rica-rica cocok untuk olahan daging ayam atau unggas.
18. Sambal Roa
Sambal dari Manado olahan dari cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, gula, daun jeruk, dan serai yang dihaluskan dan dicampur dengan ikan roa asap.
Sambal ini cocok untuk sayur bening atau sop.
19. Sambal Pecel
Sambal ini diolah dari kacang goreng halus, bawang putih, cabai rawit, garam, daun jeruk dan gula jawa.
Aroma wangi sambal pecel menggugah selera untuk menyantap pecel, gado-gado, kethoprak, dan tahu campur.
20. Sambal Tauco
Fermentasi kedelai rebus adalah bahan yang harus ada, cabai diolah dengan bumbu tauco.
Sambal ini digunakan untuk masakan tahu pong khas Semarang.
21. Sambal Rujak
Sambal ini diolah dengan cabai merah, gula aren, dan asam jawa.
Sambal ini cocok dinikmati dengan buah-buahan segar (mangga, ketimun, bengkoang, dan lain-lain).
22. Sambal Kecap
Sambal kecap dibuat dari kecap manis yang diberi irisan cabai rawit, irisan bawang merah dan air jeruk nipis.
Sambal ini cocok dinikmati tahu dan tempe mendoan goreng.
23. Sambal Embe
Sambal khas Bali ini dibuat dari cabai, bawang merah dan terasi yang kemudian ditumis hingga matang.
Sambal ini cocok untuk ayam dan ikan goreng.
24. Sambal Pete
Sambal pete adalah sambal terasi yang dicampur pete atau petai, baik yang mentah atau yang sudah digoreng.
Makan dilengkapi dengan lauk anget dan sambal pete cocok untuk aneka penyetan dan sayur bening.
Dua puluh empat varian sambal dari berbagai daerah, menunjukan kalau masyarakat Nusantara punya kekayaan kuliner dengan aneka rasa yang semuanya nikmat. [Benhil]