Dalam istilah sosial budaya kita mengenal istilah asimilasi dan akulturasi. Kita seringkali rancu dengan penggunaan dua istilah tersebut.
Ternyata asimilasi dan akulturasi itu berbeda. Berikut ini penjelasannya.
Definisi asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar sehingga muncul sifat yang baru.
Sedangkan pengertian akulturasi adalah perpaduan antara dua hal atau lebih yang berbeda yang terjadi akibat interaksi antara masing-masing yang memiliki keberagaman.
Tentu saja kedua hal tersebut tidak terjadi dengan begitu saja, melainkan karena beberapa faktor pendorong.
Berikut ini faktor pendorong terjadinya asimilasi, yaitu:
- Sikap toleransi.
- Ekonomi yang seimbang.
- Sikap menghargai orang asing atau pendatang beserta kebudayaannya.
- Sikap terbuka dan toleran dari kelompok yang berkuasa pada masyarakat.
- Kemiripan pada beberapa bagian dalam kebudayaan.
- Terjadinya perkawinan campuran (amalgamasi).
- Kecenderungan memiliki musuh bersama yang berasal dari luar.
Sedangkan faktor pendorong akulturasi adalah:
- Kemajuan sistem pendidikan formal.
- Sikap menghargai dan toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda.
- Sistem masyarakat yang terbuka.
- Ciri penduduk yang heterogen.
- Orientasi atau visi masyarakat yang jauh ke depan.
Ternyata faktor pendorong keduanya hampir sama.
Contoh Asimilasi dan Akulturasi
Dalam hal kebudayaan Nusantara, banyak terdapat contoh asimilasi dan akulturasi. Kedua hal tersebut makin memperkaya kebudayaan lokal.
Contoh asimilasi yaitu:
1. Dalam Hal kosakata bahasa Indonesia
Beberapa kosakata bahasa Indonesia adalah asimilasi atau serapan bahasa lain, terutama bahasa Belanda dan bahasa Inggris. Contohnya adalah kata kantor, karcis, akuntansi, bisnis, dan lain-lain.
2. Dalam hal musik
Contoh asimilasi dalam musik adalah dangdut yang merupakan perpaduan antara musik Melayu yang mendapat pengaruh musik India.
3. Dalam hal pakaian
Contoh asimilasi dalam pakaian adalah baju koko. Awalnya, baju itu hanya dikenakan oleh pria Tionghoa, untuk kemudian menjadi baju Muslim untuk pria.
Contoh Akulturasi yaitu:
1. Dalam hal seni
- Seni wayang adalah akulturasi yang memadukan kesenian Jawa dengan cerita dari India (Mahabharata).
- Warag ngendog Semarang yang merupakan akulturasi Jawa, Tionghoa, dan Arab.
2. Dalam hal arsitektur
Arsitektur masjid Menara Kudus merupakan perpaduan kebudayaan Hindu dan Jawa.
Semoga penjelasan perbedaan asimilasi dengan akulturasi tersebut bisa mencerahkan, membuat Anda semakin paham dengan dua istilah itu. [Benhil]