Nama Cina Wali Songo Penyebar Agama Islam di Nusantara

Wali Songo

Saat ini kebanyakan masyarakat Indonesia percaya kalau hampir semua tokoh penyebar agama Islam di Nusantara yang dimulai dari Jawa yang dikenal dengan sembilan wali atau Wali Songo itu adalah keturunan Arab.

Sedangkan hanya satu Wali Songo yang asli pribumi atau orang Jawa adalah Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said yang merupakan putra dari raja Demak.

Namun sebuah penelitian yang dilakukan oleh Prof Dr Slamet Muljana menyatakan kalau ke-9 wali tersebut adalah orang cina atau tionghoa. Penelitian tersebut dirangkum dalam buku berjudul Runtuhnya Kerajaan Hindu dan Tumbuhnya Negara-Negara Islam di Pulau Jawa.

Buku tersebut pertama terbit tahun 1968, namun dianggap tidak sesuai dengan pandangan politik pemerintah orde baru Soeharto, sehingga dilarang terbit.

Pemerintah saat itu hanya mengakui hasil penelitian dari Nugroho Notosusanto yang menulis ulang Sejarah Nasional Indonesia.

Setelah orde baru berakhir tahun 1997, orang-orang mulai ingat pada buku-buku yang pernah dilarang. Buku Slamet Muljana baru terbit kembali pada 2005 dan di era media sosial yang marak saat ini, penelitian dari sejarawan UGM dan UI tersebut sering dibicarakan.

Yang menarik dari buku tersebut adalah kesimpulan kalau Wali Songo itu adalah orang China atau Tionghoa.

Berikut ini nama Tionghoa atau Mandarin dari wali songo, yaitu:

  1. Sunan Ampel bernama Cina: Bong Swie Ho
  2. Sunan Giri bernama Cina: Bong Gie li 
  3. Sunan Bonang bernama Cina: Bon Tak Ang
  4. Sunan Drajat bernama Cina: Bong Tak Kheng
  5. Sunan Kalijaga bernama Cina: Gan Si Chang
  6. Sunan Gunung Jati bernama Cina: Tu An Po
  7. Sunan Kudus bernama Cina: Ca Tek Su
  8. Sunan Muria bernama Cina: Tan Eng Huat
  9. Sunan Gresik bernama Cina: Chen Ing Fat

Jika melihat dari nama-nama tersebut publik jadi teringat dulu mantan Presiden RI Gus Dur (Abdurrahman Wahid) juga pernah mengaku kalau dia juga keturunan Tionhoa.

Siapakah Penyebar Agama Islam di Nusantara?

Hingga saat ini terdapat 3 teori tentang siapa yang menyebarkan agama Islam di Nusantara. Berikut ini 3 teori penyebar agama Islam di Nusantara, yaitu:

1. Dibawa pedagang Arab pada abad ke-7.

Buya Hamka yang menyatakan teori ini untuk menunjukan kalau agama Islam yang ada di Indonesia itu langsung berasal dari negara asalnya, Arab Saudi. 

Teori tersebut sangat lemah karena tidak ada bukti yang menunjukan keberadaan Islam pada abad tersebut. Selain itu, pada abad tersebut Kerajaan Sriwijaya (Budha) masih sangat kuat di Sumatera sehingga akan menolak pengaruh dari daerah lain.

2. Dibawa pedagang India/Gujarat.

Teori ini dinyatakan oleh peneliti Belanda bernama Snouck Hurgronje. Dia melihat pengaruh Islam India yang kuat di daerah Aceh, tempat di mana Hurgronje cukup lama menetap.

3. Dibawa pedagang Mongol.

Slamet Muljana menyatakan teori tersebut dengan diperkuat perniagaan Nusantara lebih dekat dengan Cina. Serta ditambah teori urbanisasi, dimana akhirnya agama tersebut dianut oleh pribumi yang datang ke kota (yang banyak dihuni oleh pedagang Cina).

Meskipun begitu, ke-3 teori tersebut masih menjadi bahan perdebatan hingga sekarang. Tentu saja mayoritas muslim saat ini lebih menyukai teori Hamka itu. [Benhil]


Surga Tropis

Tropics Paradise is a collection of writings and papers presented at, from, and to the tropics. Actually, the tropics is a place that comfortable, warm, and affluent. But the situation goes undermined by the real interests that not coming from the tropics itself, such as politics, ideology, lifestyle, and others. So for that matters, Tropical Paradise wants to restore a beautiful sense of the area.

Previous Post Next Post

Contact Form