Keterlambatan menstruasi sering terjadi pada sebagian besar wanita. Namun tidak selalu penyebabnya karena mengkonotasikan pil KB.
Oleh karena itu sangat penting seorang wanita untuk mengetahui penyebab terjadinya hal itu.
Saat haid, perut dan punggung terasa sakit, kembung, dan masih banyak lagi. Menstruasi
kadang membjat seorang wanita tidak merasa senang, tetapi jika pembalut tidak digunakan setiap bulan, mungkin ada alasannya. Itu tidak selalu berarti Anda hamil.
Keterlambatan menstruasi tanpa kehamilan bisa saja terjadi, tetapi penyebab atau alasannya mungkin tidak membawa kabar baik.
Keterlambatan menstruasi bisa menjadi tanda bahwa seorang wanita memiliki kesehatan yang buruk. Sangat penting untuk memperhatikan menstruasi dan keteraturan siklus menstruasi untuk memastikan bahwa seorang dalam keadaan sehat.
Dan bila terjadi keterlambatan haid, ada baiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
Dr Shefali Tyagi, Konsultan Kebidanan dan Ginekologi, Rumah Sakit Ibu, Sarjapur, Bengaluru, melakukan sebuah riset untuk mengetahui lebih banyak tentang mengapa wanita sering mengalami keterlambatan menstruasi. Kapan seharusnya menstruasi dimulai?
"Jika kondisi tubuh dalam keadaan bugar dan tidak memiliki kondisi kesehatan yang diketahui dapat memengaruhi siklus menstruasi, maka periode mensturasi pada seorang perempuan biasanya akan dimulai dalam 21 hingga 35 hari dari periode terakhir haid,” kata Tyagi dikutip Benhil dari Healthshots.
Beberapa wanita yang belum mencapai menopause, mereka biasanya mendapatkan menstruasi kira-kira setiap 28 hari.
Faktor Variasi Siklus Menstruasi
Keterlambatan menstruasi mungkin menjadi penyebab kekhawatiran yang serius, jadi Tyagi membagikan daftar faktor mental dan fisik yang harus Anda ketahui.
1. Stres Berlebihan Ketidakteraturan menstruasi memengaruhi dua hingga lima persen wanita subur, menurut Jurnal Penelitian Klinis dan Diagnostik, yang juga menyebutkan bahwa angka tersebut jauh lebih tinggi di antara wanita yang mengalami stres terus-menerus selama siklus.
2. Menjadi kurus
Indeks massa tubuh (BMI) berperan sangat penting untuk keteraturan siklus menstruasi, sehingga perempuan dan anak perempuan harus diberikan nutrisi yang sehat dan seimbang. Ini mengarah pada pemeliharaan BMI normal mereka dan kemudian mengatur siklus menstruasi mereka, menurut Journal of Family Medicine and Primary Care.
3. Obesitas
Wanita gemuk berisiko lebih tinggi mengalami masalah ginekologi, termasuk disfungsi menstruasi selain kemungkinan mereka mengembangkan Diabetes Tipe 2, penyakit kardiovaskular, hiperlipidemia, dan karsinoma rektal, menurut National Library of Medicine.
4. Pil KB
Ini juga dapat dilakukan secara sukarela karena mungkin untuk menunda atau mencegah menstruasi dengan penggunaan pil KB kombinasi estrogen-progestin yang diperpanjang atau terus menerus, sesuai Mayo Clinic.
5. Penyakit kronis
Ini bisa berupa penyakit apa pun seperti diabetes yang tidak terkontrol, yang dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur. Itu terjadi karena interaksi antara kadar gula darah dan hormon terganggu dan memengaruhi siklus menstruasi, menurut Penn Medicine.
6. Insufisiensi ovarium prematur Juga dikenal sebagai insufisiensi ovarium primer, bisa jadi disfungsi folikel ovarium dengan penghentian menstruasi sebelum usia 40 tahun, menurut American College of Obstetrician and Gynaecologists.
7. Masalah tiroid
Disfungsi tiroid merupakan penyebab penting dari kelainan menstruasi, dan penilaian fungsi tiroid harus dilakukan pada wanita dengan gangguan menstruasi. Ini untuk menghindari intervensi yang tidak perlu seperti histerektomi, menurut Journal of Obstetrics and Gynecology of India.
8. PCOS
Sindrom ovarium polikistik (PCOS) disebabkan oleh hormon seks yang tidak seimbang, dan dapat mengganggu menstruasi biasa Anda, menurut Penn Medicine.
Jika Anda memiliki gejala seperti pendarahan hebat yang tidak biasa, demam, sakit parah, mual dan muntah, pendarahan lebih dari 7 hari, konsultasikan dengan dokter Anda, saran Tyagi.
Dia menyarankan untuk segera mencari pertolongan medis jika enam minggu telah berlalu tanpa pendarahan.
Gaya Hidup Berperan dalam Keterlambatan Menstruasi
Gaya hidup berdampak signifikan pada kesehatan kita secara keseluruhan, dan siklus menstruasi juga dipengaruhi oleh aspek mental dan fisik kesehatan kita.
Tyagi mencatat bahwa kekurangan berat badan atau obesitas dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur, dan dapat mengganggu siklus dan ovulasi.
Menurut Tyagi bahwa memiliki gaya hidup sehat tidak hanya akan menghindari keadaan seperti itu, tetapi juga akan melindungi diri kita dari penyakit yang mengganggu fungsi tubuh yang sehat.
Situs Pemerintah RI, Kementeritan Kesehatan, Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, menyebutkan pola makan juga mempengaruhi sirklus menstruasi.
- Artikel terkait: Tips Agar Tidak Mudah Bad Mood Saat Haid
Cara Memastikan Periode yang Sehat
Tyagi mengatakan bahwa cara terbaik untuk memastikan menstruasi yang sehat adalah melalui pola makan dan olahraga yang baik.
Sementara gaya hidup sehat akan melindungi diri dari berbagai penyakit, kita dapat mulai mempraktikkan teknik pengurangan stres dan relaksasi.
Dalam beberapa kasus, ahli kesehatan meresepkan pil hormonal untuk menjaga agar hormon seks tetap terkendali. [Benhil Online]