Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sedang menjadi perbincangan karena nilainya terus anjlok. Banyak driver yang sudah tidak memikirkan hal itu secara serius.
Saham milik perusahaan aplikasi angkutan berstatus decacorn itu awalnya disambut hangat saat akan masuk pasar modal. Namun, sejak lock up bagi investor pra-IPO dibuka pada 1 Desember 2022, nilai saham ini terus turun drastis.
Parahnya, dalam satu hari saham GOTO turun drastis hingga batas paling bawah dan terjadi secara berturut-turut.
Mitra Gojek yang pada bulan April mendapat saham yang nilainya Rp 338 per lembar, saat ini nilainya hanya Rp 97 per lembar.
Jatuhnya harga saham GOTO itu menurut influencer media sosial, Erizeli Jely Bandaro karena permainan dari para investor.
"Softbank group [selaku pemilik mayoritas saham] yang dikomandani Masayoshi Son itu pemain hedge fund. Selama bleeding ada Telkomsel yang setia membantu beri pinjaman dengan konversi saham sebesar Rp 4,2 triliun. Entar bayar pakai saham (convertible)" tulis pria yang akrab disapa Babo di Facebook itu pada statusnya, Jumat, 16 Desember 2022.
Erizeli menambahkan, saat ini uang sebesar Rp 4,2 T tersebut nilainya hanya Rp 1,7 Triliun.
- Berita Saham GoTo: Dapat Bagian Rp 310 M, Driver Gojek Main Saham
Mitra Nggak Mikir Serius
Jatuhnya harga saham tersebut tidak terlalu berdampak bagi para mitra Gojek. Bagi mitra yang bergabung hingga tahun 2016 mendapar 4000 lembar saham dan yang bergabung mulai 2017 mendapat 1000 lembar.
Gito (35 tahun) mitra ojol (ojek online) dari Semarang menyatakan tidak terlalu memikirkan serius tentang saham GOTO tersebut.
"Saat diberitahu Gojek kalau mendapat saham itu saya nggak mikir serius karena nggak begitu paham. Waktu itu saya mikirnya kalau nilanya naik, bisa untuk uang pensiun," ujar pria yang telah bergabung dengan Gojek sejak 2017 itu.
Gito tidak bergitu memperdulikan jika sekarang nilai saham GOTO semakin turun.
"Yang penting saya tetap bisa bekerja nggojek setiap hari. Berangkat dari jam 6 pagi dan pulang dapat uang tiga ratus ribu perhari," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Utomo (46 tahun), mitra yang bergabung sejak 2016.
"Saat diumumkan mendapat saham empat ribu lembar [saat itu nilainya Rp 1.352.000] seneng juga. Dan berharap nilainya bakal naik saat lock up dibuka," ujar mitra yang pernah nggojek di Yogyakarta, Jakarta, dan Semarang itu.
Utomo masih berharap nilai saham GOTO bisa naik lagi karena baik Gojek dan pemilik bisnis Tokopedia adalah perusahaan besar. [Benhil]