Ahli Vulkanologi Surono berniat menjadi anggota DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Pria sederhana itu memiliki beberapa prestasi kelas dunia.
Sejak bertugas menangani letusan Merapi tahun 2010, Surono mendapat sapaan akrab sebagai Mbah Rono.
Baru-baru ini, Mbah Rono memutuskan untuk maju sebagai caleg (calon legislatif) dari partai berlambang banteng bermoncong putih itu. Dia tampak ikut acara pembekalan bagi para kader di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada Minggu, 30 November 2022.
Mbah Rono berencana mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Pileg (pemilihan legislatif) 2024. Jika terpilih, dia mengincar kursi di komisi yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
Motivasi pria berusia 67 tahun itu bergabung dengan PDIP adalah karena dia sudah lama mengenal partai itu dan sudah berada di belakang layar sejak kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Mertua saya dulu mantan ranting, kemudian saat saya kuliah dan sampai perjuangan tahun 98 itu saya di belakang layar karena [status] saya PNS," ujar Mbah Rono.
Pria kelahiran Cilacap itu mengaku siap mematuhi perintah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia menganggap hal itu sebagai sikap disiplin dalam berorganisasi.
Prestasi Mbah Surono
Sikap disiplin yang dimiliki Surono itu juga yang membuatnya mendapatkan beberapa prestasi, baik di tingkat nasional dan juga internasional.
Berikut ini prestasi-prestasi Mbah Rono yang dikumpulkan situs berita daring Benhil dari berbagai sumber, yaitu:
1. Meraih penghargaan Lifetime Achievement pada ajang Humanity Award 2021.
Prestasi ini didapat oleh bapak 2 putri ini karena sikap humanis-nya saat menghadapi warga yang terdampak erupsi gunung. Selain itu, cita-cita luhur Surono menggeluti bidang vulkonolgi berawal dari rasa kasihan terhadap masyarakat yang hidupnya mengenaskan saat menghadapi musibah gunung meletus.
2. Dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Staf Ahli Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Tahun 2014, Mbah rono mendapat kepercayaan SBY untuk mengomandoi Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
3. Mendapat pengakuan dari UNESCO dan USGS.
Kepakaran pria kelahiran 8 Juli 1955 itu tentang gunung berapi mendapat pengakuan dari UNESCO yaitu lembaga PBB yang mengurusi bidang pendidikan, ilmu pengetahuan, dan kebudayaan dan USGS yang merupakan lembaga dari AS (Amerika Serikat) yang menelitia bidang biologi, hidrologi, dan geografi.
- Konten Menarik: Tanggapan DGP Kepada Penda Nababan
Karier dan Pengabdian Mbah Rono
Surono menyelesaikan pendidikan S-1 Jurusan Fisika di ITB tahun 1982. Kemudian dia meraih gelar S-2 di bidang geofisika di Universite Joseph Furier, Grenoble, Prancis, tahun 1989. Sedangkan gelar S-3 pada bidang dan universitas yang sama, diperolehnya tahun 1992.
Pria yang bermukim di Yogyakarta itu menulis disertasi tentang Gunung Kelud berjudul "Etude de phenomenes physiques observes lors d'une intrusion magmatique: Cas du volcan Kelud et de la Caldaeira de Long Valley",
Saat lulus ITB, Mbah Rono mulai bekerja di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi dan didapuk sebagai staf Divisi Pengamatan Gunung Api.
Dia meraih jabatan Kepala Subdirektorat Mitigasi Bencana Geologi pada 1993. Kemudian, laki-laki pintar itu mendapat kepercayaan sebagai Kepala PVMBG pada 2006.
Meskipun begitu, menurut Mbah Rono, tidak banyak generasi muda di Tanah Air yang bercita-cita menjadi vulkonolog. selain tugasnya tidak ringan, atensi pemerintah terhadap kesejahteraan ahli gunung masih kurang.
Selain Surono, Beberapa nama yang juga dikenal oleh masyarakat di acara pembekalan bagi kader PDIP itu adalah mantan atlet tenis Yayuk Basuki dan Letnan Jenderal TNI (Purn.) Ganip Warsito. [Benhil Online]