Timnas Jerman telah berhasil memboyong Piala Dunia 4 kali. Meski permainannya bagus, namun pecinta bola kurang bisa menikmati gaya kesebelasan Jerman.
Kesebelasan Jerman mampu mengangkat Piala Dunia tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Mereka hanya kalah dengan Brasil yang mampu memboyong 5 kali.
Keberhasilan itu mampu diraih berkat gaya permainan sepak bola Jerman yang efisien dan penuh disiplin. Masing-masing pemain memiliki peran penting untuk meraih kemenangan.
Timnas Jerman sering memanfaatkan serangan balik dengan kerja sama maksimal antara pemain belakang, tengah, dan kemudian striker-nya yang bertugas mengeksekusi bola ke gawang lawan.
Hal itu yang menyebabkan hanya sedikit pemain bintang yang berasal dari Jerman karena skill individu yang jarang ditonjolkan. Berbeda dengan Spanyol dan Inggris yang dipenuhi pemain idola yang bersinar di seluruh dunia.
Klub atau kesebelasan Jerman memang sering menjuarai liga Eropa, tapi banyak penggemar bola yang kurang menyukai gaya disiplin dari timnas Jerman itu. Mereka menganggap gaya tim berjuluk Der Panzer itu kaku dan kurang menantang.
Parahnya, para penggila bola dunia seringkali menganggap klub papan atas Jerman, seperti Bayern München, Borussia Dortmund, dan Bayer Leverkusen juga memiliki gaya yang sama, yakni efisien.
Bundesliga Sepi
Liga Jerman yang bernama Bundesliga relatif kurang diminati oleh stasiun televisi. Meskipun tayang di sebuah stasiun TV, Bundesliga hanya menjadi pelengkap dari liga-liga lain, seperti liga Inggris dan Spanyol.
Saat di puncak popularitas, kabar dari pemain Jerman terkenal, seperti Franz Beckenbauer, Miroslav Klose, dan Gerd Mueller kurang fenomenal dibandingkan Maradona, David Bekham, atau Eric Cantona.
Gaya menyerang Jerman yang efisien memang brilian, namun publik masih menyukai gaya Tango Argentina, Tiki-Taka Spanyol, atau Jogo Bonito Brasil yang lebih menghibur.
Meskipun begitu, sepak bola Jerman tetap menjadi barometer kualitas bagi olahraga tersebut. Hal itu dibuktikan dengan penampilan konsisten dari timnas Jerman, baik di kancah Eropa atau Piala Dunia.
Gegenpressing
Dewasa ini timnas Jerman memperkenalkan gaya permainan baru bernama Gegenpressing. Kehebatan gaya ini sebanding dengan gaya lain, bahkan mampu menggusur tiki-taka dan tango pada Piala Dunia 2014.
Gaya permainan ini pertama kali diperkenalkan klub Jerman, Borusia Dortmund. Sang pelatih Jurgen Klopp yang meracik gaya ini.
Berkat gegenpressing, Dortmund sukses menendang Bayern Munchen yang selalu jawara di Bundesliga, dan melaju mulus sebagai finalis Liga Champion Eropa.
Gegenpressing adalah gaya sepak bola yang memainkan tekanan tinggi dan kolektif kepada lawan.
Arti gegenpressing dalam bahasa Inggris adalah counter-pressing. Istilah ini berasal dari asal daerah Ralf Rangnick dan Juergen Klopp di Jerman.
Karena dianggap ampuh, gegenpressing digunakan oleh timnas Jerman dan berhasil membawa Jerman menjadi juara dunia 2014 di Brasil mengalahkan maestro tango Argentina.
Ironisnya, pelatih Pep Guardiola yang didatangkan Ke Jerman untuk mengolah pemainan klub Bayern Munchen agar lebih enak dinikmati (Tidak kaku), justru lebih memilih gegenpressing daripada hasil racikannya, tiki-taka.
Hingga berita ini ditulis, kiprah timnas Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 (FIFA World Cup 2022) agak terseok-seok di babak awal. Jerman menempati posisi juru kunci di Grup E dan Spanyol menempati posisi pertama. [Benhil]