Geger Keraton Solo, Relawan Ganjar: Jokowi Awasi Kalian

 

Keraton Kasunanan Solo memanas lagi. Konflik yang tidak kunjung reda itu membuat relawan Ganjar melayangkan surat terbuka pada yang berseteru.

Salah satu isinya adalah rakyat Indonesia dan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengawasi kelakuan mereka. 

Geger di dalam Keraton Kota Batik itu terjadi pada Jumat malam, 23 Desember 2022. Hal itu dipicu oleh puluhan orang yang bersikeras mengunci akses pintu masuk Keraton Surakarta Hadiningrat. 

Atas konflik keluarga ningrat tersebut, relawan yang tergabung dalam Dulur Ganjar Pranowo (DGP) melayangkan surat terbuka kepada semua bangsawan keraton Solo.

Relawan dari Gubernur Jawa Tengah yang elektabilitasnya untuk menjadi Presiden RI paling tinggi (rata-rata 29% di setiap polling) itu juga perlu menyatakan pendapat. 

Berikut ini 4 poin penting dari surat pernyataan dari Ketua Umum DPP DGP Raden Zieo Suroto, yakni:

1. Bahwa para elit bangsawan Jawa Solo kali ini harus mau dan rela serta wajib memberi teladan kepada Seluruh  Orang Jawa dan Rakyat Indonesia. untuk mengutamakan persatuan dan Kebersatuan diantara kalian sendiri.
2. Dalam catatan sejarah, bahwa Belanda Penjajah terbukti sukses besar memecah belah dan Adu Domba para elit bangsawan Jawa, sehingga Belanda Penjajah telah sukses besar menjadi super kaya raya dalam menjajah & menjarah rakyat di pulau Jawa selama 350 tahun.
3. Selama kurun waktu penjajahan dan penjarahan  yang sangat panjang itu, ternyata Belanda hanya mengakui 5 tahun kerepotan dalam memadamkan Perang  Jawa 1825-1830 (Perang Pangeran Diponegoro, red). Selebihnya tak ada perlawanan yang berarti yang dirasakan oleh Belanda Penjajah & Penjarah !! Dan tentunya kesemua itu akibat dari kelakuan para elit bangsawan Jawa yang terlalu mudah dipecah belah & di adu domba oleh Belanda.
4. Buktikanlah. Di era Informasi saat ini, kepada seluruh Orang Jawa baik yang tinggal di pulau Jawa maupun yang tinggal di luar pulau Jawa serta juga kepada seluruh rakyat Indonesia, pun kepada Yth. Presiden Jokowi yang pasti sedang menonton dan mengawasi setiap kelakuan kalian semua..  " Kalian buktikanlah bahwa bersatu itu lebih penting dari apapun !! 

"Sekali lagi, buktikanlah saja segera!  Jangan lagi kalian semua hanya NATO, No Action Talking Only !!" tulis Raden pada surat pernyataan itu. 

Tidak lupa DGP juga mengucap salam Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika di akhir surat itu.

Melibatkan Senjata Api

Pada geger keraton Solo itu, Putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAY Devi Lelyana Dewi menyatakan terjadi penodongan pistol. 

"Penyebabnya saya tidak tahu. Tiba-tiba sekitar 50 orang mau masuk, mengunci pintu Kamandungan. Terus dicegah sama Y keponakan saya, dipukulin terus. Sama keponakan saya juga SS, ditodong pistol," kata GRAY Devi Lelyana Dewi. 

GRAY Devi mengaku mengalami luka-luka atas keributan malam itu.

Untuk meredakan situasi panas tersebut, Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Harya (KGPH) Purbaya berencana mengadakan pertemuan dan musyawarah keluarga secepatnya.

Dia berharap pertemuan itu akan menghasilkan solusi yang terbaik sehingga keluarga keraton pada khususnya dan Kota Solo pada umumnya menjadi aman dan tentram.

Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Saktiadi juga memberi arahan atas konflik internal keluarga ningrat itu dengan mengadakan mediasi. 

Dalam mediasi itu, KGPH Purbaya akan mengajak salah satu kerabatnya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari. [Benhil]