Salah satu cara agar bisa sukses bisnis kuliner adalah dengan kerja sama atau lebih dikenal dengan istilah franchise. Terdapat 7 cara agar franchise bisa laris dan menguntungkan.
Usaha yang prospeknya selalu bagus adalah menjual makanan atau kuliner karena setiap orang akan selalu membutuhkannya.
Namun, tidak semua orang bisa memasak, apalagi memasak yang menghasilkan makanan yang nikmat. Tenang, Anda tidak perlu repot di dapur meski punya bisnis kuliner.
Caranya adalah dengan bekerja sama dengan pihak yang sudah memiliki usaha makanan secara profesional. Kita bisa bergabung dengan menanam modal atau investasi. kerja sama ini disebut franchise (waralaba).
Cara kerja sama dan kesepakatan setiap franchise kuliner berbeda-beda. Biasanya pemilik usaha telah memiliki persyaratan yang perlu disepakati oleh investor, sehingga saat usaha itu berjalan tidak ada lagi masalah di antara keduanya.
Pangsa pasar usaha kuliner bisa dari menengah ke atas (KFC, McDonald, Piza Hut, dan lain-lain), menengah (Rumah Makan Padang Pagi Sore, Cold n Brew, dan lain-lain), dan menengah ke bawah (Martabak Holiday, Mixue, dan lain-lain). Bahkan, ada juga yang pangsa-nya dari atas ke bawah, usaha kuliner modal kecil seperti Ayam dan Bebek Mas Budi.
Agar Franchise Laris
Meski kebanyakan hasil franchise sesuai yang diharapkan, namun tidak sedikit usaha kerja sama itu yang gagal. Alhasil, investor akan kehilangan banyak uang.
Jadi untuk mengurangi resiko bangkrut, pemodal juga perlu aktif mencari cara agar usaha yang dia pilih bisa laris. Tidak hanya bergantung pada pemilik usaha saja.
Berikut ini Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber dan tips, 7 cara agar bisnis franchise kulinari bisa laris, yaitu:
1. Trending
Dengan memilih usaha yang sedang trending atau selalu trending akan menarik generasi milenial (yang akrab dengan media sosial) untuk datang dan mencicipi makanan yang dijual. Jika rasanya cocok, mereka akan mengajak teman-teman ke tempat itu.
2. Tempat/Lokasi
Lokasi yang strategis akan memudahkan orang untuk datang ke tempat kuliner. Pemilik usaha perlu memikirkan tempat parkir, siapa saja yang akan membeli, kenyamanan tempat makan, dan lain-lain.
3. Harga yang Sesuai
Harga sesuai bukan dalam arti murah, tapi sesuai dengan pangsa pasar. Jika kuliner yang dijual untuk kelas menengah ke atas, maka tampilan masakan, cita rasa, dan kebersihan juga harus disesuaikan dengan harga yang di atas rata-rata.
4. Daya Beli Masyarakat
Saat membuka suatu franchising, kita perlu melihat daya beli masyarakat di sekitar tempat itu. Ayam goreng siap saji yang seporsi dibanderol Rp 45 ribu tentu tidak cocok dibuka di dekat pemukiman penduduk yang kebanyakan bekerja sebagai buruh dan petani.
5. Pelayanan
Pelayanan ramah dan bersih masih menjadi standar baku dari usaha kuliner. Saat orang membelanjakan uangnya untuk makan, mereka ingin dilayani sebaik mungkin.
6. Buka Setiap Hari dan Lebih Lama
Untuk bisnis kuliner yang masih baru merintis, jauh lebih baik bila mereka buka setiap hari dan kalau perlu, buka lebih lama. Tujuannya agar pembeli bisa datang kapan saja dan tidak kecewa (karena warungnya sering libur).
Saat yang lain masih atau sudah tutup, sedangkan warung makan kita masih buka, sudah pasti mereka yang lapar akan datang ke tempat kita. Lambat laun jam buka kita akan diingat oleh para pelanggan.
7. Hiburan
Hiburan juga cukup berguna bagi pengunjung dalam menikmati makanannya. Musik yang enak didengar akan memberi nuansa tersendiri saat bersantap.
Beberapa restoran mengundang pemusik untuk tampil di panggung yang disediakan. Banyak juga resto yang mengalunkan musik dari speaker aktif atau sarana lain.
Tujuh cara itu merupakan upaya agar usaha kita bisa berhasil di usaha makanan. Masih ada beberapa cara memulai usaha kuliner yang mungkin bisa Anda tambahkan.
Namun yang pasti, peluang usaha kuliner itu adalah bisnis yang dinamis dan mengasyikan. Semoga sukses memulai bisnis kuliner waralaba yang dipilh yaaa. [Benhil]