Kerajaan Arab Saudi kembali menghebohkan dunia dengan mengizinkan perayaan Halloween tahun 2022 ini. Tahun 2015, kerajaan itu justru melarang Maulid Nabi Muhammad.
Tahun-tahun sebelumnya, kerajaan itu tidak memperbolehkan perayaan yang jatuh setiap tanggal 31 Oktober itu. Alasannya, karena Halloween tidak sesuai ajaran Islam.
Halloween sendiri adalah festival kostum untuk menghormati orang-orang suci di mana pesertanya mengenakan bermacam pakaian yang umumnya menyeramkan. Tradisi ini berasal dari Celtic (Irlandia) sekitar abad ke-8.
Imigran Irlandia membawa perayaan Halloween ke Amerika Serikat pada abad ke-19, untuk kemudian mejadi dikenal di seluruh dunia, termasuk kini di Arab Saudi.
Situs berita Benhil mengumpulkan dari berbagai sumber tentang perayaan Halloween di negara kaya minyak itu. Berikut ini kronologinya:
1. Saat Putra Mahkota Mohammed bin Salman menjadi pemimpin Saudi, dia membuat berbagai modernisasi keterbukaan dan sekularisme di negara itu.
Pria yang dikenal dengan nama MBS itu memperbolehkan bioskop dibuka kembali, pertunjukan musik, dan mengembalikan hak-hak perempuan, termasuk juga mengijinkan perayaan halloween.
2. Di Saudi, festival Halloween itu bertajuk "Scary Weekend" (acara bertema kostum) dan dilaksanakan pada Kamis dan Jumat di Boulevard Riyadh. masyarakat berkunjung ke boulevard itu dengan mengenakan kostum bertema hantu. Ada juga yang mengenakan kostum mewah.
3. Dikutip dari Arab News, festival Halloween tersebut adalah rangkaian dari acara Riyadh Season yang diadakan di Riyadh, ibu kota Saudi.
4. Para pengunjung di perayaan yang terkenal dengan ucapan 'trick or treat?' itu menyatakan kalau festival tersebut hiburan aman dan menggembirakan.
5. Sedangkan New York Times meliris berita bahwa pihak pemerintah Arab yang mengucurkan dana untuk acara Halloween di ibu kota Saudi itu. Mereka memilih mengadakan festival itu satu hari sebelum perayaan Halloween (tanggal 30 Oktober 2022) agar tidak dianggap merayakan pesta kostum itu.
Melarang Maulid Nabi Muhammad
Uniknya, Pemerintah Arab Saudi justru melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad. Berikut ini kronologinya:
1. Tahun 2015, Sheikh Abdul Aziz Al-Asheikh yang menjabat Mufti Besar Arab Saudi dan Ketua Komite Tetap Riset Ilmiah dan Fatwa Arab Saudi memberi peringatan pada warganya supaya tidak merayakan ulang tahun Nabi Muhammad.
2. Mufti besar itu menyatakan, Maulid Nabi adalah praktik takhayul yang secara ilegal disusupkan ke ajaran Islam.
"Ini adalah bid'ah yang masuk ke dalam Islam setelah tiga abad pertama ketika para sahabat dan penerus para sahabat hidup," kata Sheikh Abdul Azis.
3. Dia menyarankan umat Islam wajib mengikuti ajaran Nabi sesuai Sunnah saja.
4. Syekh Abdul Aziz Al-Asheikh juga mengingatkan, siapa saja yang mendesak orang lain untuk merayakan Maulid Nabi merupakan tindakan jahat.
"Cinta sejati Rasulullah (SAW) dimanifestasikan dengan mengikuti jejaknya dan mendukung Sunnahnya ... itulah bagaimana cinta untuk Nabi (SAW) diungkapkan," ujarnya. [Benhil]