Berita santer tentang Gubernur DKI, Anies Baswedan saat ini adalah popularitas dia semakin meningkat. Hal itu terjadi setelah dia dipanggil KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Kepopuleran tersebut kabarnya dihembuskan baik oleh buzzer dan juga pembecinya, sehingga masyarakat dan netizen semakin mengenalnya.
Pernyataan tentang peningkatan popularitas Anies tersebut disampaikan oleh pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi. Selain itu, Ismail juga juga menyatakan tingkat popularitas para politisi papan atas pada pemberitaan dan perbincangan medsos (media sosial) pada Agustus 2022, di mana Anies Baswedan berada di puncak.
"Pada Agustus 2022, Anies Baswedan menjadi tokoh yang paling populer dalam pemberitaan dan perbincangan di media sosial," cuitan Ismail lewat akun Twitternya pada Minggu, 11 September 2022.
Popularitas Anies sebagai tokoh politik totalnya 297.090 perbincangan baik di pemberitaan maupun di medsos. Angka itu dipicu oleh kabar tentang JIS (Jakarta Internasional Stadium) dan wacana memasangkan Anies-AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).
Popularitas tertinggi selanjutnya dipegang oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Gubernur Jawa Tengah (jateng) Ganjar Pranowo dengan angka pembicaraan pada kisaran 200 ribu.
Selanjutnya, angka pembicaraan tertinggi dimiliki oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat Andika Perkasa, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menparekraf Sandiaga Uno.
Tentu saja netizen mengomentari secara beragam tentang popularitas tersebut.
"Haters juga ikut populerkan Anies. Apalagi bila serangan haters ditangkis dengan elegan oleh Anies," tulis salah satu netizen pendukung Anies.
"Jateng dan Jatim (Jawa Timur) nggak kenal Anies," tulis netizen lain. Yang artinya, banyak yang nggak kenal dengan orang nomor 1 di DKI Jakarta tersebut.
Sekedar catatan, Mantan Presiden RI SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dan Presiden Joko Widodo meraih kemenangan yang signifikan di dua provinsi padat penduduk tersebut.
JIS Tidak Layak
Kabar terbaru menyangkut Anies Baswedan adalah tentang mahakarya yang dianggap sebagai simbol keberhasilan dia, yaitu JIS (Jakarta International Stadium).
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menyatakan kalau JIS tidak memenuhi standar FIFA. Sehingga organisasi sepak bola itu berpolemik dengan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku pengelolanya.
Karena ketidaklayakan Jakarta International Stadium, maka pertandingan persahabatan antara PSSI dengan Timnas Curacao urung diselenggarakan di stadion yang terletak di Jakarta Utara tersebut. [Benhil Jakarta]