Warung Makan Ayam dan Bebek Mas Budi yang berada di Jalan Veteran (samping SPBU Pasar Sapi) Salatiga memiliki tempat yang istimewa. Tidak salah jika hidangan ayam dan bebek di tempat itu naik kelas menjadi masakan restoran.
Di Resto yang merupakan cabang dari Warung Makan Mas Budi tersebut, masakan yang biasanya tersaji di warung tenda atau rumah makan bisa dinikmati oleh masyarakat dari berbagai kalangan, terutama menengah ke atas.
Hal itu dimungkinkan karena Resto Ayam dan Bebek Mas Budi di Jalan Veteran Salatiga tersebut kondisinya sangat istimewa. Seperti yang disampaikan oleh Anjar (37 tahun) saat menikmati hidangan di sana.
"Parkirannya luas dan nyaman, mobil saya bisa parkir dengan gampang, tepat di depan resto. Tempat makannya juga megah dan sejuk," ujar pria yang tinggal di daerah Pos Tingkir Salatiga itu.
Anjar menambahkan, ayam dan bebek mas Budi Salatiga tersebut juga disajikan dengan cita rasa restoran.
"Tapi di sini juga tidak hanya menjual tempat. Rasa masakannya, terutama dagingnya juicy hingga ke dalam," ucap staff di sebuah perusahaan milik negara Belanda itu.
Anjar mengaku, tidak pernah kecewa dengan masakan ayam, bebek, lele, burung puyuh, dan lain-lain, di Resto Ayam dan Bebek Mas Budi Salatiga tersebut.
Keberadaan kalangan menengah ke atas yang datang ke resto tersebut terlihat dari mobil yang mereka kendarai.
"Mobil-mobil mewah, seperti Alphard, BMW, Mercy, Innova Reborn, Pajero, dan lain-lain biasa datang ke sini," ujar Silo, petugas parkir di resto tersebut.
Menurut Silo, itu pertanda kalau mereka tidak sungkan untuk menikmati masakan di tempat kuliner yang selalu ramai tersebut, terutama pada jam makan siang dan makan malam.
"Namun, apapun mobil atau motornya tetap kami layani dengan baik. Bahkan, yang jalan kaki sekalipun," ujarnya.
Resto Mas Budi Favorit Menengah Ke Bawah
Meski menjadi tempat pilihan bagi kalangan atas, tempat itu juga menjadi favorit bagi kalangan menengah ke bawah karena konsepnya prasmanan.
"Nasi, sambal, dan lalapan bisa ambil sepuasnya. Itu sangat meringankan kantong," ujar Fendi (27 tahun).
Pria yang mengaku bekerja sebagai satpam sambil nyambi sebagai ojek online tersebut mengaku merasa makan di resto dengan harga merakyat.
"Harganya tidak jauh beda dengan yang di warung tenda, tapi tempatnya nyaman," ucap Fendi.
Jika resto tersebut tidak ramai, dia biasanya ngobrol dengan teman-temannya sehabis makan.
"Apalagi ada live music yang menghibur kita selama berada di situ," ujar Fendi tersenyum senang. [Benhil]