Kepala Satuan Reserse Narkotika dan Obat-obatan terlarang (Kasat Narkoba) Polres Karawang AKP Edi Nurdin Massa ditangkap atas dugaan terlibat dalam peredaran pil ekstasi.
Edi ditangkap di Taman Sari Apartemen Mahogani Karawang, Jawa Barat oleh anggota Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri pada Kamis, 11 Agustus 2022 lalu.
Edi Nurdin Massa lahir di Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada tahun 1976.
Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri Brigjen Pol Krisno Halomoan Siregar mengatakan, Edi ditangkap atas dugaan keterlibatan polisi berpangkat perwira pertama tingkat itu dalam peredaran pil ekstasi bersama tersangka warga sipil lainnya.
Menurut Krisno, saat Edi Nurdin Massa ditangkap, petugas menemukan barang bukti narkoba jenis sabu seberat 101 gram dan perangkat alat hisap barang haram tersebut.
Baca juga: Gibran Marah Tarik Masker Paspampres yang Memang Terlatih
Sebelum Edi dicokok, anggota Dittipidnarkoba Bareskrim terlebih dahulu menangkap tersangka JS dan RH.
"Tersangka ENM (Edi Nurdin Massa) bersama JS dan RH pernah mengantar 2.000 butir pil ekstasi ke tersangka Juki pemilik THM FOX Club dan F3X KTV Bandung," ungkap Krisno.
Berikut profil AKP Edi Nurdin Massa (ENM)
Edi Nurdin Massa lahir di Kota Palopo, Sulawesi Selatan pada tahun 1976. Ia memiliki tiga orang anak dan istrinya merupakan seorang Polwan (Polisi Wanita).
Pria yang pernah menjadi tim pengungkapan 1 ton sabu di Pantai Pangandaran, Jawa Barat ini merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara.
Ayahnya merupakan seorang sipir dan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Baca juga: Ferdy Sambo, The Rising Star yang Akhirnya Dinonaktifkan
Saat berpangkat Bintara Polisi di Direktorat Narkoba Polda Jawa Barat, pria yang hobi beladiri karate dan membuat puisi ini bersama tim ditugaskan untuk menangkap seorang bandar narkoba dan jaringannya di salah satu tempat hiburan malam.
Tugas ini pun berhasil dilaksanakan dengan baik dan Edi bersama team, sukses menangkap bandar narkoba tersebut.
Kini, Edi Massa terjerat dengan kasus peredaran barang haram yang dulu getol ia basmi. (Dari berbagai sumber) [Benhil]