Kemasan iklan jenis ini sangat unik dan bertujuan untuk membujuk audiens agar memakai produk atau layanan yang ditawarkan. Konten iklan ini bisa berbentuk artikel, liputan media, infografis, data statistik atau video kreatif.
Advertorial berasal dari dua kata, yaitu advertising (periklanan) dan editorial (opini redaksi). Untuk membedakan dengan iklan bergambar, maka diciptakan istilah baru untuk iklan advertorial, yakni iklan asli (native ads).
Pengertian advertorial sendiri adalah konten yang dirancang layaknya produk jurnalistik yang objektif, tapi sebenarnya iklan komersial yang terselubung (soft selling), promosikan bisnis, branding, publikasi konten tertentu (PR), sering juga dilakukan untuk layanan sosial masyarakat, serta berbagai rakam kegiatan sosial politik yang perlu digaungkan. Bisa ditayangkan pada media cetak maupun media daring (online).
Kelebihan dan Kekurangan Iklan Advertorial
Iklan asli ini banyak diminati oleh klien karena mampu menjaring audiens lebih banyak. Yang perlu dipahami oleh content creator dari advertorial adalah dibalik kelebihannya, iklan jenis ini juga punya kekurangan, terutama yang menyangkut teknologi digital.
Berikut ini kelebihan iklan advertorial, yaitu;
- Konten advertorial mampu meyakinkan audiens awam sebagai produk jurnalistik. Dengan begitu, pencipta konten punya kesempatan untuk menjaring calon konsumen lebih banyak daripada iklan konvensional. Namun, untuk mengantisipasi ketidaktahuan audiens awam, media mainstream yang menampilkan iklan advertorial biasanya perlu memberikan label 'iklan' pada konten tersebut.
- Advertorial bisa tetap dilihat oleh audiens, meski mereka telah memakai aplikasi pemblokiran iklan pada akun media sosial (medsos). Bahkan, jika audiens tersebut sangat terkesan dengan iklan itu, mereka bisa secara aktif membagikannya atau menge-share-nya.
- Lebih disukai, karena tidak menggurui, pesan yang disampaikan sangat halus.
- Potensi pencapaian goal lebih tinggi.
Sedangkan beberapa kelemahan advertorial yang perlu diwaspadai adalah;
- Apabila iklan advertorial terlalu agresif di media sosial, maka akan memberikan kesan negatif bagi audiens, baik terhadap produk dan juga medianya.
- Media yang terlalu mengandalkan iklan berbayar bisa membuat bingung audiens, sehingga dampaknya mereka akan meninggalkan media tersebut. Jikan audiens sepi, klien juga tidak akan datang.
- Khususnya pada media online, Google mampu mengenali dengan mudah sebuah iklan advertorial.
- Audiens yang merasa terganggu dengan kehadiran iklan pada laman medsos-nya bisa melaporkan pada platform tersebut, kalau dia tidak nyaman dengan konten yang bertujuan komersial itu. Untuk kemudian pengelola bisa melakukan tindakan tegas pada iklan tersebut. Hal seperti ini sering terjadi pada iklan advertorial yang juga didorong dengan pop-up, pemasang iklan berharap dapat klik.
Disimak 2 Kali Lebih Tinggi
Meski beresiko, nyatanya, iklan advertorial tetap banyak diminati oleh klien karena iklan jenis ini mengandung informasi yang bermanfaat. Audiens juga merasa tidak sedang menyimak iklan karena kemasannya yang unik.
Pengalaman di bidang digital, terutama website dan perangkat seluler, telah membuktikan kalau iklan advertorial bisa lebih efektif daripada iklan bergambar konvensional.
Penelitian yang dilakukan oleh Nielsen menyatakan, advertorial atau iklan asli (native ads) disimak dua kali lebih banyak daripada iklan banner (banner ads). Itu artinya pandangan mata audiens lebih fokus pada iklan asli daripada iklan banner. [Benhil]