Akibat gemas terhadap kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang penuh retorika tanpa memperdulikan urgensi dari keputusan yang dia ambil, seorang netizen memberi tagline baru.
Belum selesai dengan keputusan mengubah nama jalan yang menimbulkan seribu satu kerepotan bagi masyarakat pada bulan Juni lalu, baru-baru ini Anies mengambil keputusan yang bagi banyak orang dianggap tidak penting, yakni mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Seperti biasa, kebijakan tidak urgen ala Anies itu langsung memicu polemik antara pendukung dan yang protes. PKS (Partai Keadilan Sejahtera) mendukung dengan mengatakan kebijakan itu memberi aura positif. Sedangkan yang protes, PDIP mengatakan kalau itu menjadi aneh.
Entah sampai kapan pria yang sudah percaya diri mengumumkan Anies for President 2024 itu akan berhenti membuat retorika. Kebijakan yang dibuatnya tidak memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat luas dan selalu memicu ketegangan berupa pro kontra.
Baca Juga: Anies Ubah Nama Jalan dan Tindakan Urgensi Pemimpin
Nostalgia Gubernur DKI Sebelumnya
Seorang netizen bernama Wahyu Sutono menyoroti kiprah Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang punya cara bijak untuk mengambil keputusan yang berguna untuk mengambil kebijakan, yakni dengan mendengar langsung keluh kesah masyarakat.
Cara Gibran tersebut mengingatkan pada kiprah ayahnya (Presiden Joko Widodo atau Jokowi) saat masih menjabat menjadi gubernur DKI. Dengan cara itu, kinerja gubernur Jakarta tidak hanya retorika kosong belaka.
Berikut ini postingan dari Wahyu;
'MENGENANG BALAI KOTA JAKARTA
Bila melihat apa yang kini dilakukan oleh Mas Wali yang bisa dekat dengan warganya, dan siapa pun bisa keluh kesah kepadanya, maka yang terbayangkan adalah seperti yang dulu dilakukan oleh ayahnya saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Lalu dilanjutkan oleh BTP dan Djarot, yang semua melakukan hal yang sama.
Warga DKI Jakarta saat itu bisa setiap saat berkeluh kesah atau mengadu akan persoalan yang dihadapinya kepada Jokowi, BTP atau Djarot. Kemudian segera mendapat solusi atau penanganannya. Sayang hal itu sekarang tidak terjadi lagi, dan baru bisa terlihat di Solo.
Semoga Oktober esok hal yang sudah baik itu bisa kembali diaktifkan lagi di Jakarta. Lalu khusus untuk Mas Wali yang visioner, tetap lanjutkan semua hal yang sudah sesuai relnya. Tetap utamakan kepentingan warganya, karena itu esensi dari seorang kepala daerah.
https://youtu.be/fESNTgy3dBo
Salam orang pinggiran kota..
Wahyu Sutono'
Baca Juga: Anies Banggakan JIS yang Anggaran Operasionalnya Fantastis
Postingan tersebut ramai ditanggapi oleh netizen dengan 466 dukungan, 217 komentar, dan 34 kali dibagikan. Pada dasarnya, masyarakat juga merasa kehilangan masa-masa indah saat mereka bisa langsung menyampaikan keluhan pada pemimpin Jakarta sehingga dia bisa mengambil keputusan yang berpihak pada rakyat DKI.
Seorang netizen bernama Balabushka menanggapi postingan tersebut dengan memberi tagline baru. Berikut ini komentarnya;
'Di Jakarta saat ini, kalau ada warga yg berkeluh kesah ttg persoalan jalan, yg diganti nama jalan. Berkeluh kesah ttg rmh sakit, yg diganti rumah sehat. Karena tagline gabener, memecahkan masalah, tanpa solusi. Hehe...' [Benhil]
Baca Juga: Politisasi Idul Adha, Anies Baswedan Disindir Lupa Bangun Masjid