Sangat menarik mengamati hasil survey capres (calon presiden) RI 2024 dari Saiful Mujani, di mana calon terkuat capres-nya bukan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto.
Survey tersebut penuh kejutan. Pertama, munculnya nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah tidak bisa maju lagi pada ajang Pilpres (pemilihan presiden) 2024 karena harus patuh pada Undang Undang Dasar. Responden yang memilih Jokowi masih banyak, yakni 12,5 persen.
Angka tersebut hanya terpaut 0,1 persen milik Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menduduki urutan kedua (sebesar 12,6 persen). Urutan pertama masih dipegang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebesar 17,6 persen.
Baca Juga: Wagub Jabar Anjurkan Poligami yang Dulu Dianggap Aib
Kejutan kedua adalah ternyata responden yang tidak jawab cukup banyak, yakni 32,4 persen. Angka tersebut patut dicermati bahwasannya antusiasme masyarakat terhadap Pilpres 2024 masih kurang.
Hasil survey itu menggelitik seorang warganet bernama Pepih Nugraha. Dia langsung mem-posting hal itu di dinding FB-nya.
'Capres terkuat untuk pilpres 2024 dengan elektabilitas tertinggi menurut saiful mujani adalah "tidak jawab" (32,4%), mengalahkan elektabilitas Ganjar Pranowo (17,6%). selamat datang presiden mendatang bernama "tidak jawab" 😁', tulisnya.
Baca Juga: Nasdem Usul Pasangkan Ganjar-Anies, Netizen: Jateng Jabar Nggak Kenal Anies
Menunggu Kandidat Baru
Tingginya responden yang tidak menjawab survey Saiful Mujani tersebut juga tidak banyak dipandang sebagai masalah serius, baik di media sosial atau secara umum.
Seorang warganet bernama Kurie New menganggapnya sebagai hal yang wajar.
Baca Juga: APBN Surplus 73,6 T, Tokoh Ini: Ekonomi Indonesia Hanya Bertahan 20 Tahun
'Status "tidak menjawab", bisa dimengerti, karena pilpres masih 2 thn lagi. Sementara banyak hal yg mungkin terjadi dlm kurun waktu 2 thn, termasuk munculnya calon² lain yg lebih sreg', tulisnya dalam sebuah komentar di postingan di atas.
Hal itu senada dengan artikel yang pernah muncul di Benhil berjudul Publik Masih Berharap Sosok Jokowi 2012 untuk Pilpres 2024.
Dalam artikel tersebut disebutkan, kurangnya antusiasme publik terhadap pencalonan Pilpres 2024, mungkin karena publik menunggu sosok seperti Jokowi yang tiba-tiba muncul dan dalam waktu singkat menarik perhatian publik karena memberi harapan baru bagi kondisi Tanah Air. [Benhil]
Baca Juga: Berkarier di Politik Perlu Branding Advertorial