Advertorial adalah iklan dengan kemasan unik karena memadukan produk jurnalistik dan promosi suatu produk atau layanan. Iklan jenis ini berpotensi menarik lebih banyak konsumen daripada iklan konvensional atau iklan biasa.
Advertorial sendiri berasal dari dua kata, yaitu advertising (periklanan) dan editorial (opini redaksi). Konten iklan ini bisa berupa artikel, halaman website, atau video kreatif.
Jadi, pengertian advertorial adalah konten yang diciptakan sebagaimana produk jurnalistik yang objektif, tapi sebenarnya adalah karya tulis iklan komersial, dengan cara halus.
Untuk membedakannya dengan iklan bergambar, maka diciptakan istilah baru untuk iklan advertorial, yaitu iklan asli di kalangan agency disebut native ads.
Konten iklan asli ini berisi informasi yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh audiens. Mereka tidak merasa sedang melihat iklan saat menyimak advertorial. Namun, tujuan utama iklan ini adalah untuk memasarkan produk perusahaan, meningkatkan reputasi, atau menyampaikan suatu pesan kepada konsumen.
Bagi pengguna website dan perangkat seluler, mereka telah membuktikan kalau konten advertorial bisa lebih efektif daripada iklan konvensional yang berbentuk gambar.
Sedangkan penelitian oleh Nielsen menghasilkan kesimpulan bahwa advertorial atau iklan asli disimak dua kali lebih banyak daripada iklan banner. Itu berarti pandangan mata konsumen lebih terfokus pada iklan asli (native ads) daripada iklan banner (banner ads).
Kenapa Iklan Advertorial Lebih Menarik
Iklan advertorial diakui lebih menarik karena kemasannya yang unik dan mampu meyakinkan audiens dengan cepat. Sangking menariknya, audiens seringkali menganggap advertorial sebagai produk jurnalistik.
Metode yang dipakai oleh penggiat konten untuk menciptakan iklan advertorial sebenarnya cukup sederhana, yakni dengan menyajikan sebuah cerita tentang isu atau ketakutan pembaca, untuk kemudian memperkenalkan sebuah produk atau layanan yang bisa menjadi solusi bagi masalah itu.
Konten advertorial biasanya tidak jauh dari gaya tulisan jurnalistik, baik dari cara penulisan judul, jenis font yang dipakai, lay out, dan ilustrasi atau animasinya. Kemasan advertorial pada media hiburan atau otomotif sudah pasti berbeda dengan advertorial di majalah hukum.
Untuk meyakinkan calon konsumen, iklan asli ini juga disertai dengan data statistik, hasil penelitian, dan fakta yang mendukung. Sedangkan fakta yang tidak berguna atau bertentangan dengan produk yang dipromosikan bisa diabaikan.
Lalu, bagaimana mengarahkan audiens cara membedakan advertorial dengan iklan biasa?
Beberapa cara telah dipakai guna mengantisipasi hal itu, antara lain;
1. Media mainstream yang menampilkan iklan advertorial perlu memberikan label 'iklan' pada konten tersebut. Bahkan, untuk menghindari resiko, beberapa media tidak menerima iklan advertorial dari klien.
2. Banyak sekali tulisan atau panduan informasi bagi masyarakat tentang cara membedakan konten advertorial dan konten lain (jurnalistik atau breaking news) agar mereka tidak rancu karena hal itu menjadi tanggung jawab semua pihak yang berkecimpung di dunia media.
3. Apabila advertorial muncul di samping produk jurnalistik atau sebagai pelengkap, maka akan disematkan tulisan "sponsored" atau "bagian iklan khusus".
Kemasan menarik iklan jenis ini tidak hanya digunakan untuk memasarkan suatu produk atau layanan, tapi juga untuk mempopulerkan sosok politikus atau yang disebut advertorial politik.
Meski memiliki kelebihan menarik konsumen lebih banyak, advertorial juga memiliki kelemahan. Salah satunya adalah bagi audiens yang tidak berkenan dengan tampilan advertorial, bisa melaporkan pada platform di internet. [Benhil News]