Setiap pekerjaan pasti terdapat kendala yang perlu dihadapi dan diatasi, begitu juga dengan ojol (ojek online) yang saat ini digeluti oleh jutaan orang. Salah satu kendala paling pekerjaan ini adalah opik atai order fiktif.
Opik adalah momok menakutkan dari pekerjaan transportasi berbasis aplikasi tersebut. Banyak driver yang trauma saat mendapat order yang dipesan oleh orang yang tidak bertanggung jawab itu.
Hal itu disampaikan oleh Waluyo (52 tahun), driver area Semarang. Dia langsung lemas saat mendapat order fiktif.
Baca Juga: 15 Istilah Ojek Online, Nomor 2, 3, dan 4 Sangat Menjengkelkan
"Saat tahun order fiktif, saya langsung lemas karena jumlahnya dua ratus ribu lebih. Itu sama saja pendapatan saya seharian," ucap driver yang sudah bergabung dengan Gojek sejak tahun 2016 itu.
Waluyo menambahkan, saat itu dia mendapat order opik berupa pembelian kue bandung dan martabak. Akhirnya dia memilih untuk makan sendiri order tersebut dengan keluarga dan sebagian dibagikan ke tetangga karena keluarganya tidak akan habis makan semuanya.
"Sebenarnya kalau diklaim ke pihak kantor Gojek bisa [mendapat ganti rugi], tapi saya malas prosesnya. Sekali-kali makan besar dan enak sama keluarga dan tetangga," katanya sambil terkekeh.
Sejak saat itu Waluyo mengaku tidak pernah mendapat order fiktif lagi. Ternyata dia punya cara jitu untuk mengatasi order fiktif.
Saat situs berita online dan bisnis Benhil mengkonfirmasi cara tersebut pada driver ojol lain, mereka juga menggunakannya untuk mengantisipasi opik.
Berikut ini cara jitu untuk mengatasi order fiktif, yaitu:
1. Lihat History Customer
Saat menerima order, di aplikasi ojol (khususnya Gojek dan Grab akan terlihat history berapa kali customer telah melakukan pesanan. Nah, semakin banyak pesanan yang dilakukan oleh si customer, semakin sedikit kemungkinan dia melakukan order fiktif.
Opik biasanya dilakukan oleh customer yang baru melakukan 1 atau 2 pesanan saja.
2. Tunai atau Deposit
Jika pesanan tersebut jumlahnya besar dan cara pembayarannya dengan deposit (uangnya langsung masuk ke aplikasi ojol) bisa dipastikan itu bukan opik. Namun jika jumlah nominalnya besar menurut ukuran driver ojol (lebih dari Rp 100 ribu) dan pembayarannya tunai, berarti perlu diwaspadai.
3. Hubungi Customer
Saat menerima order yang nominalnya besar, driver perlu pro aktif menghubungi customer, baik lewat chat atau menelepon. Sebenarnya customer juga perlu menghubungi driver untuk mengantisipasi agar pengemudi tidak membatalkan orderan karena curiga dengan order fiktif.
Jika customer tidak membalas chat dan tidak bisa ditelepon, maka driver perlu waspada, dan melakukan langkah selanjutnya.
4. Membatalkan Orderan
Cara ke-4 ini tidak menyenangkan, yakni membatalkan orderan (yang dicurigai opik) karena beresiko menurunkan performa dan berpengaruh dengan jumlah orderan yang akan diterima di kemudian hari.
5. Klaim ke Kantor Ojol
Klaim ini bisa dilakukan setelah melakukan beberapa tahap pengambilan gambar makanan dan nota pembelian. Setelah bukti dikirimkan, driver perlu menunggu beberapa waktu untuk mendapatkan kembali uang yang mereka belanjakan.
Baca Juga: Cara Menambah Penghasilan Paling Gampang dan Cepat
Berguna bagi Ojol Pemula
Lima cara itu sangat berguna bagi driver pemula karena mereka adalah sasaran empuk opik. Hal itu disampaikan Refi (19 tahun) yang baru setahun bergabung dengan ojol Shopee Food.
"Cara jitu antisapasi opik ini sangat berguna untuk saya yang masih bocah ini. Syukurlah, saya belum pernah dapat opik, tapi kalau dengar cerita dari teman-teman ngeri juga," ujar ojol yang masih berstastus mahasiswa perguruan tinggi swasta di Yogyakarta tersebut.
Refi berniat menyampaikan cara-cara jitu tersebut pada teman-teman ojolnya yang lain. [Benhil]
Baca Juga: Dapat Bagian Rp 310 M, Driver Gojek Main Saham