Politikus PDIP (Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan) Bambang Wuryanto mengatakan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo tidak bakal menang jika dia menyeberang dari partai lain. Namun elektabilitas Ganjar unggul telak di 2 provinsi penentu.
Lebih lanjut, Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Pemenangan Pemilu PDIP itu menerangkan, seandainya Ganjar nekat maju sebagai calon presiden (capres) dari partai lain, maka dia tidak akan menang di provinsi asalanya, Jateng.
"Umpamanya Pak Ganjar Pranowo tidak dicalonkan oleh PDI Perjuangan, tidak dapat rekomendasi (capres) dari PDIP, lalu dicalonkan partai lain, saya pastikan di Jawa Tengah tidak akan dapat 30 persen. Pasti kegulung," ujar Bambang pada awak media, Senayan, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2022.
Baca Juga: Gibran Calon Presiden, Upaya Lepas dari Oligarki
Jateng sendiri dikenal sebagai basis PDIP atau kandang banteng. Provinsi tersebut menjadu penentu kemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019.
Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu beralasan, pengaruh partai berlambang banteng mencereng itu sangat kuat di Jawa Tengah. Dia yakin, siapa saja yang dicalonkan oleh PDIP di Pilpres 2024 akan menang di Jateng.
Bambang yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR RI itu berkisah kalau saat maju pada Pilgub (pemilihan gubernur) 2013, Ganjar tidak punya modal dana, elektabilitas, dan popularitas, tapi tetap diusung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Putri Megawati, Puan Maharani juga ikut andil mendukung Jateng 1 tersebut.
Baca Juga: Enggan Singgung Kekalahan, Ganjar Fokus pada Inflasi
Sementara itu, sampai saat ini PDIP belum memutuskan capres yang akan diusung di Pilpres 2024 mendatang. Megawati menyatakan, PDIP tidak ingin terburu-buru dan perlu pertimbangan matang.
"Saya sebagai ketua umum harus berhitung, dan perhitungan saya belum selesai," ujarnya di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Juni 2022.
Berbeda dengan PDIP yang penuh perhitungan, Partai NasDem telah mendahului dengan menetapkan tiga kandidat bakal calon presiden, yaitu Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Baca Juga: Publik Masih Berharap Sosok Jokowi 2012 untuk Pilpres 2024
Ganjar sendiri berterima kasih dengan penetapan dari Nasdem itu, namun dia menegaskan tetap kader PDIP yang menunggu arahan pimipinan.
"Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu [dari NasDem], tapi saya PDI Perjuangan," ucap Ganjar pada Juni lalu.
Unggul Telak di 2 Provinsi Penentu
Berbeda dengan pernyataan Bambang Pacul, ternyata elektabilitas Ganjar Pranowo justru unggul telak di 2 provinsi penentu yang merupakan lumbung suara terbesar di negara ini, yakni Jateng dan Jatim (Jawa Timur).
Lembaga survei Charta Politika Indonesia merilis hasil survei capres untuk Pilpres 2024 di tiga provinsi, yakni Jateng, Jatim dan Jabar (Jawa Barat). Survei tersebut menyatakan kalau elektabilitas Ganjar unggul telak di Jateng dan Jatim.
Elektabilitas Ganjar di provinsi yang dipimpinnya mencapai 71,5%, disusul Menteri Pertahanan Prabowo Subianto 7,6%, dan Anies Baswedan 6,2%.
"Pada simulasi 10 nama, Ganjar Pranowo elektabilitasnya 71,5%, menjadi pilihan tertinggi responden di Jawa Tengah, jauh di atas nama-nama lainnya," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli 2022.
Di Jatim, Ganjar memperoleh 31,8%, disusul Anies 17%, dan Gubernur Jatim Khofifah Indrar Parawansa 15%.
Sementara untuk di Jabar, elektabilitas Ganjar hanya 15,2%. Prabowo tertinggi, yakni sebesar 26,9%, Anies 22%, dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil 19,5%.
Survei di 3 Provinsi itu dilakukan pada tanggal 24-30 Juni 2022. [Benhil]
Baca Juga: Sri Mulyani Sangat Layak Jadi Pengganti Jokowi