Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tampak begitu senang dan bangga dengan proyek stadion Jakarta International Stadium (JIS). Dia menyebut proyek itu sebagai mahakarya. Nyatanya, anggaran setiap tahunnya sangat luar biasa.
Anies mengungkapkan kebahagiannya dalam sambutan di depan suporter Persija Jakarta atau The Jakmania di tengah lapangan JIS. Dia menyatakan janjinya yang ditunggu-tunggu akhirnya terealisasi.
"Hari ini janji itu dibayar tunai. Tempat ini membuktikan mimpi itu bisa dicapai lewat kerja keras, kerja tuntas. Mimpi yang oleh sebagian ditanggapi dengan pesimis. Mohon maaf kami sampaikan, kami mengecewakan mereka yang pesimis," ujar Anies saat Grand Launching JIS, Minggu, 24 Juli 2022.
JIS sekaligus menjadi ajang pujian para pendukung kepada Anies yang ditandai antusias dan kemegahan saat acara pembukaan.
Baca Juga: Anies Ubah Nama Jalan dan Tindakan Urgensi Pemimpin
Biaya Anggaran Luar Biasa Pertahun
Bukan Anies kalau hanya sekedar retorika belaka. Dibalik wajah semringahnya membanggakan kemegahan JIS, terdapat anggaran luar biasa yang perlu dikeluarkan setiap tahun untuk operasionalnya.
Itu karena Anies tidak pernah memikirkan sesuatu hal setelah keputusan dia ambil. Sebelumnya dia juga melakukan hal yang sama, salah satunya adalah keputusan mengubah nama jalan yang berakibat kerepotan urusan administrasi bagi ribuan warga Jakarta.
Untuk JIS, Anies tidak mengkalkulasi keuntungan yang bisa dia raih apabila proyek ini telah selesai. Saat stadion ini rampung, alih-alih bisa langsung disewakan, ternyata malah sudah perlu anggaran operasional.
Besaran anggaran JIS pertahun tersebut disampaikan oleh seorang pengusaha dan influencer Media Sosial Erizeli Jely Bandaro lewat postingannya.
“ Anggaran JIS itu sama dengan Anggaran MRT [Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu]. Yang sumbernya dana pinjman dari Pemerintah Pusat. Hanya bedanya, JIS pinjam melalui PT Sarana Multi Infrastruktur. Kalau MRT, pinjam ke Jepang. Keduanya skema penjaminan APBN. Bedanya, MRT punya sumber penerimaan untuk bayar utang. Nah kalau JIS darimana sumber pendapatannya? Malah menimbulkan anggaran rutin sebesar Rp. 60 miliar per tahun,” tulis akun yang juga dikenal dengan nama Babo itu pada hari ini, Senin, 25 Juli 2022.
Anggaran sebesar Rp 60 miliar tentu menjadi sebuah beban di masa depan bagi pihak yang bertanggung jawab terhadap JIS.
Baca Juga: Politisasi Idul Adha, Anies Baswedan Disindir Lupa Bangun Masjid
Batal Dipakai Persija
Sebagaimana tujuan Anies sebelumnya untuk menyediakan stadion bagi kesebelasan kebanggaan warga Jakarta, Persija. Namun kesebelasan tersebut belum bisa merumput di JIS. dikarenakan masalah sewanya yang tinggi.
Dilansir dari BolaSport, setiap tim yang akan bermain di JIS perlu dana sewa sebesar Rp 800 juta hanya dalam satu pertandingan. Tarif itu jauh lebih mahal dibandingkan Stadion Utama GBK (Gelora Bung Karno) yang tarif sewanya Rp 500 juta dan kapasitasnya jauh lebih besar.
Kabar kurang menyenangkan juga muncul justru saat pembukaan stadion itu, di mana pagar tribunnya roboh. Hal itu berawal saat sejumlah suporter Persija Jakarta memanjat pagar tersebut.
Petugas telah berusaha memperingatkan oknum suporter itu, namun mereka tidak menggubrisnya. Akhirnya, pagar besi berwarna putih dan kanopinya roboh.
Insiden tersebut mengakibatkan seorang penonton cidera sehingga mendapat perawatan dari tim medis.
Atas insiden itu, Anies menanggapi kalau semangat penonton saat pembukaan JIS memang luar biasa. [Benhil]
Baca Juga: Anies Mulai Mainkan Politik Identitas (Lagi)