Di tengan hiruk pikuk pelaksanaan Pilpres (pemilihan presiden) 2024, sayang sekali tokoh ini tidak masuk sama sekali sebagai calon pemimpin negara kita. Padahal Sri Mulyani telah mengantongi sederet prestasi bergengsi dari dalam dan luar negeri.
Kalau
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (yang menurut saya masih layak sekali untuk
memimpin negeri ini) tidak bisa mencalonkan lagi menjadi Presiden RI karena
harus taat pada konstitusi, maka kita perlu memilih kandidat yang punya
integritas seperti dia. Sebenarnya, itu bukan perkara mudah.
Kalau
integritas Ahok (Basuki Tjahaya Purnama) masih dirasa kurang layak menjadi
pemimpin negeri ini karena beberapa permasalahan di masa lampau, maka Sri Mulyani adalah
kandidat yang paling memenuhi syarat. Dia bisa dipercaya meneruskan kesuksesan pembangunan
yang menjadi komitmen Jokowi.
Prestasi
yang diraih oleh perempuan yang nama panjangnya Sri Mulyani Indrawati tersebut
sangat banyak. Begitu banyak hingga tidak bisa disamai oleh semua calon yang
namanya diunggulkan oleh beberapa lembaga survey (Prabowo. Ganjar, dan Anies
Baswedan).
Dan
yang paling penting, sebagaimana Jokowi, Sri Mulyani relatif bersih dari berbagai
masalah hukum dan skandal selama mengemban tugas. Profil yang bersih tersebut
akan sangat berguna saat pengambilan kebijakan di kemudian hari saat menjabat.
Hingga
awal tahun 2022, berikut ini sederet prestasi dunia dari perempuan yang sekarang
menjabat sebagai Menteri keuangan (menkeu) ini, yaitu:
1.
Menteri Keuangan terbaik Asia untuk tahun 2006 oleh Emerging Markets Forum pada
18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
2.
Wanita paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia bulan
Oktober 2007.
3.
Wanita paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008.
4.
Menteri Keuangan terbaik pada tahun 2006 dari majalah Euromoney.
5.
Best Minister in the World pada World Government Summit di Dubai, Februari
2018.
6.
Finance Minister of the Year - East Asia Pacific oleh Global Markets pada
Oktober 2018 saat perhelatan IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali.
7.
Menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi media keuangan Finance Asia tiga
tahun berturut-turut mulai dari 2017, 2018 dan 2019.
8.
Finance Minister of the Year for East Asia Pacific tahun 2020 dari Majalah
Global Markets, sebagai penghargaan atas upaya penanganan pandemi COVID-19 di
Indonesia.
9.
The World's 100 Most Powerful Women 2020 yang peringkatnya dibuat oleh Majalah Forbes
dan menduduki posisi ke-78.
10.
Distinguished Leadership and Service Award yang diberikan dalam pertemuan
tahunan anggota The Institute of International Finance (IIF) di Washington, D.C
pada 11 Oktober 2021.
Selain
itu, perempuan yang menjabat sebagai menteri sejak pemerintahan Presiden SBY
(Susilo Bambang Yudhoyono) itu paling punya nyali untuk menggedor pintu rumah
keluarga Cendana yang selama ini dianggap sangat kokoh. Tujuannya agar keluarga
yang berkuasa pada masa orde baru itu mempertanggungjawabkan harta yang telah
mereka kumpulkan selama berkuasa.
Di
samping itu, saat semua negara ekonominya tiarap karena dampak pandemi Covid
19, dengan kerja keras Sri Mulyani, justru indonesia berhasil membawa anggaran
APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) bisa surplus.
Dibujuk Pulang
Presiden
Jokowi berhasil membujuk pulang wanita cerdas ini pada 2014. Sri Mulyani sendiri
mengakui kalau dirinya mendapat panggilan dari Jokowi ke Tanah Air demi
mengemban tanggung jawab sebagai pembantu presiden.
Dia
sangat menyadari kalau itu bukanlah tanggungjawab ringan. Berbekal pengalaman
bekerja di Bank Dunia telah memberikannya tambahan perspektif dan pengalaman
sebagai menkeu. Saat bekerja di Bank Dunia, dia pernah melakukan kunjungan ke
berbagai negara, termasuk bertemu presidennya dan menkeunya untuk saling
bertukar pikiran.
Selain
alasan kehormatan dan tanggungjawab, dia juga punya alasan pribadi saat kembali
ke negeri tercinta ini. Alasan pribadi itu adalah orang tua. Menurut Sri, kedua
orang tuanya yang sudah almarhum pasti akan sangat senang kalau dia kembali ke Tanah
Air.
Nyatanya,
pilihan Sri Mulyani untuk pulang dan mengabdi pada negaranya sendiri telah
memberikan dampak sangat bagus bagi hampir semua rakyat Indonesia. Oleh sebab
itu, dia layak menjadi pemimpin.
Seorang
pemimpin sejati hanya perlu menunjukan prestasi, tidak perlu baliho besar untuk
memperkenalkan diri. [Benhil]