Seiring dengan meredanya pandemi Covid 19, denyut nadi perekenomian Yogyakarta kembali kencang. Hal itu pertanda baik bagi setiap pelaku usaha di daerah berjuluk kota pariwisata dan kota pelajar tersebut, tidak terkecuali dengan pemilik usaha kos.
Kita
semua ikut merasakan keprihatinan karena kos kosan termasuk salah satu usaha
yang paling parah terdampak krisis akibat pandemi. Banyak karyawan yang
dirumahkan dan kegiatan belajar mengajar mahasiswa dilakukan secara daring.
Alhasil, hampir semua orang yang kehilangan pekerjaan dan mahasiswa pulang ke
rumah masing-masing.
Namun
masa sulit itu telah berlalu, kini Yogyakarta telah kembali sibuk menyambut
wisatawan baik lokal atau mancanegara. Kabarnya, semester depan kegiatan
perkuliahan juga mulai normal, sehingga mahasiswa bisa belajar di kampus lagi.
Pantauan
Benhil bulan lalu, wisatawan lokal yang datang ke Malioboro sangat ramai. Malioboro
masih merupakan magnet utama pariwisata di Yogyakarta. Hotel-hotel kelas
menengah juga penuh. Padahal saat itu hari kerja (Senin). Bisa dibayangkan
bagaimana ramainya saat akhir pekan.
Dengan
kesibukan tersebut, usaha kos kosan diharapkan juga bisa kembali berjalan
seperti sediakala. Salah satu jenis kos kosan yang paling dicari di kota yang
terkenal dengan kuliner gudegnya itu adalah kos kosan bertarif ringan atau
murah. Kebanyakan pekerja dan mahasiswa tersebut berasal dari luar kota dengan
ekonomi menengah ke bawah yang siap mengencangkan ikat pinggang di Yogyakarta.
Berikut
ini beberapa wilayah yang banyak terdapat kos kosan murah di Yogyakarta yang
dikumpulkan dari berbagai sumber, yaitu:
1. Jombor
Daerah
terminal bus tersebut dari dulu penuh dengan kos kosan dengan tarif merakyat
karena banyak pekerja nonformal di terminal dan yang berasal dari daerah utara
(Magelang, Semarang, dan lain-lain) yang mencari tempat istirahat di sekitar
situ.
Rata-rata
tarif kos di daerah Jombor mulai dari Rp 250 ribu.
2. Prawirotaman
Sebagai
daerah yang dipenuhi dengan hotel dari kelas menengah ke bawah hingga guest house, di Prawirotaman juga banyak
terdapat tempat kos murah. Para pekerja
sektor pariwisata menjadi target konsumen dari banyak tempat kos yang lokasinya
di gang-gang kecil di belakang hotel-hotel tersebut. Banyak juga mahasiswa yang
kos di daerah Prawirotaman karena meski jauh dari kampus, mereka bisa
menggunakan sepeda motor sebagai alat tranportasi.
Tarif
kos di daerah Prawirotaman mulai dari Rp 300 ribu.
3. Sorogenen
Sebagai
daerah yang agak jauh dari tempat pariwisata atau kampus besar, Sorogenen
banyak menyediakan tempat kos sederhana yang cocok bagi pekerja nonformal.
Umumnya, para pekerja sektor tersebut berasal dari daerah pertanian di
pinggiran Yogyakarta, seperti, Gunungkidul, Wonosari, Purworejo, Kulon Progo,
dan lain-lain. Setiap hari mereka mencari rejeki di sekitar kota dan tempat
wisata sebagai tukang parkir, penjual makanan dan minuman, tukang becak, dan
lain-lain.
Tarif
kos di daerah Sorogenen mulai Rp 250 ribu. Tarif ini bisa lebih murah lagi,
jika satu kamar dihuni oleh dua atau tiga orang.
4. Giwangan
Seperti
juga daerah Jombor, dari dulu di daerah Giwangan telah banyak tersedia kos
kosan dengan tarif ringan bagi pekerja segala sektor di Terminal Giwangan.
Namun dengan perkembangan pembangunan di sekitar Giwangan di mana di sana
banyak dibangun perkantoran dan kampus-kampus menengah, maka yang kos di daerah
Giwangan saat ini berasal dari beragam profesi, dari pelajar, pekerja
nonformal, pekerja kantoran, PNS (pegawai negeri sipil), dan lain-lain.
Tarif
kos murah di daerah Giwangan, Joga mulai Rp 300 ribu.
Empat
daerah tersebut merupakan contoh wilayah Yogyarkarta yang terdapat banyak
tempat kos dengan tarif terjangkau. Sebenarnya masih banyak tempat lain di sana
yang banyak tersedia kos murah. Jadi, selamat mencari. [Benhil]