“Info loker Maszehhh Mbakehhh, sudah cari kerja di sana sini tapi hasilnya nihil. Efek badan ada tatonya,” tulis sebuah postingan di sebuah grup Facebook seputar Semarang. Pada kolom komentar banyak yang menawarkan pekerjaan rendahan, seperti jaga isi ulang galon, bantu-bantu di warung makan, menjajakan dagangan keliling, dan lain-lain.
Di tempat lain, seorang pemuda berusia produktif, tampak merapikan kendaraan roda dua dengan wajah kusam karena kepanasan. Badannya tampak gelap akibat mata pencahariannya adalah tukang parkir yang sering berada di bawah terik Matahari. Tangannya yang hitam legam terlihat gambar rajah bermotif wajah wanita berambut panjang. Tato itu memanjang dari pergelangan tangan sampai lengan atas.
Fenomena tato bisa sangat berbeda antara dunia barat dan timur. Orang barat (kulit putih) menganggap tato adalah seni, gaya hidup yang menggunakan tubuh sebagai medium ekspresi. Di sana, orang yang bertato tidak hanya dari kalangan bawah, selebriti atau olahragawan kaya raya juga banyak yg bertato.
Sedangkan orang timur menganggap tato sebagai bentuk pemberontakan dan frustasi terhadap kegagalan. Tato dekat dengan dunia kriminalitas. Mayoritas pemilik tato di sini adalah masyarakat kelas bawah.
Di
Indonesia sendiri memiliki sejarah kelam dengan mereka yang memiliki rajah pada
masa Orde Baru. Saat operasi Petrus (pembunuhan misterius), yakni sebuah
operasi pemberantasan preman dengan cara eksekusi langsung, semua sasarannya
adalah kriminal yang kebetulan punya tato.
Pekerjaan yang Menolak Orang Bertato
Lepas dari itu semua, menurut saya hak setiap orang untuk memiliki tato. Kalau kalian menganggap tato sebagai seni, ya silakan membuat tato yang keren di tubuh kalian sendiri.
Yang jadi masalah adalah apabila kalian mengalami kesulitan untuk mencari penghidupan untuk diri sendiri atau bahkan untuk keluarga akibat koleksi tato di tubuh kalian itu. Dan pada akhirnya, kesulitan itu berujung pada penyesalan seumur hidup karena tato sulit untuk dihilangkan. Kalaupun dihilangkan, bekasnya masih akan terlihat di kulit.
Asal tahu saja ada beberapa pekerjaan yang menolak orang yang memiliki tato. Alasannya, pekerjaan itu adalah bidang keamanan, jasa, pelayanan, dan lain-lain yang berhubungan langsung dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Beberapa pekerjaan itu antara lain; tentara, polisi, ASN (aparatur sipil negara), satpam, sopir taksi, pegawai pabrik, pramusaji, dan masih banyak lagi. Jadi, jika memiliki cita-cita untuk menjadi salah satu profesi tersebut, sedari awal sebaiknya kalian jangan punya tato.
Lalu bagaimana jika sudah terlanjut memiliki tato? Berarti kalian memang tidak tertarik untuk menjadi salah satu dari profesi di atas. Tenang, masih banyak pekerjaan lain di zaman teknologi modern ini. Jangan berkecil hati, selalu ada pekerjaan untuk orang bertato.
Lapangan Kerja untuk Orang Bertato
Kemajuan teknologi membawa dampak positif yang salah satunya membuka banyak lapangan kerja. Sebagian besar pekerjaan itu lebih menuntut skill (kemampuan) daripada penampilan atau perilaku.
Siapa saja bisa mendapat pekerjaan asal dia mau bekerja. Siapa saja bisa hidup makmur asal dia rajin. Tidak perduli kalian punya keterbatasan atau punya banyak tato di badan, asal niat bekerja, pasti akan mendapat pekerjaan. Kondisi ini jauh berbeda dengan sepuluh tahun yang lalu, saat banyak pekerjaan menuntut penampilan.
Lalu bidang apa saja yang bisa dipakai sebagai mata pencaharian orang bertato? Berikut ini berbagai pekerjaan untuk mereka yang punya rajah di badan, yaitu:
1.
Ojol (ojek online)
Ojol adalah transportasi berbasis aplikasi. Layanan yang ditawarkan oleh ojol adalah mengantar orang, mengantar barang, memesan makanan, dan lain-lain. Seragam ojol adalah jaket panjang, jadi bagi orang yang punya tato di tangan, tidak akan kelihatan.
2.
Kuliner
Bidang kuliner juga tidak menuntut penampilan seseorang. Asal hasil masakannya nikmat, orang pasti akan kembali ke tempat kuliner itu.
3.
Seni Hiburan
Yang termasuk dalam seni hiburan adalah musik, tari, lukis, dan masih banyak lagi. Banyak seniman yang memiliki tato karena mereka menganggap tato adalah seni.
4.
Konten Kreator
Konten
kreator masih berhubungan dengan poin 2 dan 3. Kita bisa membuat video dari
kuliner yang kita buat atau seni yang kita mainkan, menjadi seorang YouTuber. Video tersebut diunggah di
media sosial yang cakupan pemirsanya adalah seluruh dunia. Jika video tersebut
mendapat sambutan positif, tentu hasilnya jauh lebih besar dari pekerjaan
sebagai tukang masak atau pemusik. Pekerjaan untuk orang bertato yang menekuni ini, bisa hasilkan income yang tak terbatas seperti orang yang mendapatkan gaji bulanan.
5.
Pengusaha
Modal untuk menjadi pengusaha sukses adalah gigih dan telaten. Masalah penampilan bisa nomer sekian.
6.
Olahragawan
Untuk menjadi olahragawan, orang hanya perlu berprestasi. Meski penampilannya bersih, kalau minim prestasi, lambat laun kariernya akan tenggelam.
7.
Ahli Mesin
Seorang ahli mesin juga tidak dituntut berpenampilan bersahaja. Asal dia paham dengan permesinan, pekerjaan bisa lancar.
8.
Ahli Bangunan
Banyak ahli bangunan yang belajar secara autodidak. Mayoritas mereka adalah lulusan SMP yang langsung terjun ke lapangan sebagai pekerja bangunan akibat keterbatasan biaya.
Berbagai pekerjaan di atas hanyalah beberapa contoh penghidupan yang bisa dipilih oleh orang bertato. Masih banyak bidang lain yang bisa dipakai sebagai mata pencaharian. Bila digeluti dengan telaten, hasil pekerjaan tersebut sebenarnya tidak kalah dengan pekerjaan untuk orang yang tidak bertato. [Benhil]