Mudik Bareng BUMN |
Jakarta,11/6 (Benhil)- Mata Azzam (4) tampak tak berkedip melihat siaran video musik yang diputar di sepanjang perjalanan bus dari Jakarta menuju Terminal Tirtonardi, Solo, Jawa Tengah. Ternyata ada biduan favoritnya, Nella Kharisma yang sedang melantunkan lagu "Jaran Goyang".
Dengan suara nyaring, Azzam ikut bernyanyi mengikuti sang biduan.
"Apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang. Lihat jurus yang kan kuberikan, jaran goyang, jaran goyang," Azzam bernyanyi sambil mengajak kawan barunya,kakak-beradik Yosa (3) dan Yose (6) yang duduk persis di depannya.
Di samping Azzam, duduk ibunya, Wahyu (29), yang terlihat tertawa kecil melihat tingkah anak semata wayang-nya itu. "Azzam baru pertama mudik naik bus, biasanya kami naik mobil boks. Dia senang sekali naik bus, jadi begini, tingkahnya banyak," kata Wahyu, salah satu peserta Mudik Bareng Guyub Rukun Lebaran 1439H/Tahun 2018.
Keceriaan semacam itu, kata Wahyu, tidak pernah ditemui di saat ia dan anaknya mudik menggunakan mobil boks. "Di mobil boks tentu berbeda, tidak ada ac (air conditioner), panas, biasanya Azzam rewel," terang Wahyu saat ditemui di sela perjalanan, Sabtu (9/6).
Namun bagi Wahyu, pendingin dalam kendaraan cuma jadi faktor pelengkap dalam perjalanan mudik. Alasan dirinya mengikuti mudik gratis karena suaminya, Marzuki (38) tidak perlu lagi menguras tenaga menerjang macet puluhan kilometer untuk menuju ke kampung halaman seperti yang sudah-sudah saat arus mudik mulai terjadi.
Berkendara ratusan kilometer dari Jakarta menuju Solo memang membutuhkan pengemudi dengan stamina dan daya tahan tubuh yang prima. Namun, adanya kemacetan panjang yang lazim terjadi saat mudik kerap menguras energi para pengemudi, apalagi mereka yang harus menyetir sendiri hingga kampung halaman. Alhasil, risiko selama berkendara pun besar. Di samping tabrakan dan mesin kendaraan yang rusak, jenis kecelakaan lalu lintas yang banyak terjadi, diantaranya disebabkan pengemudi mengantuk dan kelelahan.
Dengan demikian, adanya program mudik bareng gratis yang diselenggarakan 62 BUMN dengan PT Jasa Raharja (Persero) sebagai koordinator pelaksananya diakui membantu banyak pemudik seperti Wahyu dan sekeluarga. Pasalnya, walau program mudik bareng BUMN itu diadakan cuma-cuma, PT Jasa Raharja sebagai salah satu pelaksana tetap berkomitmen memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik.
"Bus yang digunakan untuk Mudik Bareng BUMN 2018 telah dipersiapkan untuk memenuhi kriteria khusus agar para peserta dapat menikmati perjalanan sampai kampung halaman dengan aman dan nyaman," kata Isman Danial, Koordinator dan Protokoler Hubungan Masyarakat Jasa Raharja.
Kriteria yang dimaksud, diantaranya meliputi adanya pengemudi cadangan di tiap bus. Alhasil, perjalanan mudik yang kerap macet bukan lagi masalah karena di saat pengemudi kelelahan, ada cadangan supir yang siap mengganti.
Sebagaimana disampaikan Hery (59), pengemudi bus tujuan Jakarta-Solo, adanya supir cadangan merupakan standar yang harus dipenuhi selama berkendara ratusan kilometer.
"Walaupun saya sudah berpengalaman di bus malam dan bus pariwisata puluhan tahun, adanya supir cadangan itu standar yang tidak bisa ditawar," kata Hery yang mengaku rutin menjadi pengemudi mudik gratis Jasa Raharja selama empat tahun terakhir.
Bagi Hery, risiko pengemudi kelelahan cukup lumrah terjadi, utamanya jika jalanan macet parah.
"Kondisinya saat mudik itu khusus, kami (pengemudi) tidak menghitung jam atau kilometer, tetapi di saat kami merasa lelah, ya langsung diganti," tambahnya.
Di samping stamina pengemudi yang prima dan adanya supir cadangan, kriteria keselamatan lain yang dipenuhi program Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN meliputi bis telah laik jalan (lulus ramp check), dan kendaraan baru (minimal keluaran 2012).
"Seluruh kendaraan yang digunakan merupakan bus pariwisata. Semua sudah lulus ramp check di Banten jauh sebelum pemberangkatan. Pemeriksaan dilakukan dinas terkait, dan pengemudinya sehari sebelum jalan, sudah mendapat sosialisasi dari Korlantas Polri," kata M Iqbal Hasanuddin, Kepala Urusan Humas PT Jasa Raharja (Persero) saat ditemui di Jakarta, Sabtu (9/6).
Tingginya animo pemudik Tiap tahun, minat pemudik untuk mengikuti program Mudik Bareng Guyub Rukun selalu meningkat. Catatan Jasa Raharja menunjukkan jumlah pemudik yang ikut naik 74,43 persen dari 118.220 orang pada 2017 menjadi 206.209 pada 2018.
"Moda angkutan yang masih jadi favorit bus, peningkatannya dari 1.920 di 2017 menjadi 3.490 pada 2018. Tren yang sama juga ditemukan pada kapal laut dari 18 armada jadi 98 armada, kemudian kereta api dari 11 rangkaian kereta jadi 37, dan pesawat yang mulanya hanya 24 menjadi 52 unit," kata Isman.
Sementara itu, partisipasi PT Jasa Raharja sendiri dalam Program Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN 2018 mencakup 620 bus, dua kapal, dan delapan rangkaian kereta dengan total 38.040 pemudik. "Dalam program mudik tahun ini sebaran kota yang dituju semakin luas. Rute yang diampu tidak hanya sebatas Pulau Jawa, tetapi Indonesia bagian barat dan timur," tambahnya.
Adanya peningkatan animo masyarakat untuk program mudik gratis itu pun mendapat pujian dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Terus terang saya sangat bangga melihat banyak bus berkumpul untuk mudik bareng tahun ini. Tahun ini kita memakai sistem pendaftaran online karena melihat tingginya animo pemudik (yang ingin ikut serta," kata Rini dalam sambutannya sebelum melepas keberangkatan rombongan Mudik Bareng di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Sabtu pagi.
Budaya mudik, tambahnya, merupakan tradisi turun-temurun yang banyak didominasi para pengguna motor. Berkendara ratusan kilometer dengan motor, menurut Rini cukup berisiko, sehingga ia berharap adanya program mudik gratis BUMN dapat membantu masyarakat agar beralih ke moda yang lebih aman dan untuk tahun ini pemerintah siagakan penembak jitu amankan pemudik.
"Program (mudik bareng) ini menunjukkan BUMN selalu hadir untuk memberi solusi. Saya ucapkan terima kasih ke 62 BUMN yang berpartisipasi tahun ini," terang Rini.
Sebagai penutup, ia berpesan agar para pemudik dapat tiba di tujuan dengan selamat dan dapat merayakan hari Lebaran bersama keluarga.
"(Setelah hari raya Lebaran), kita bisa memulai dengan hati yang sejuk, persaudaraan semakin meningkat, dan kita senantiasa menjaga Indonesia selalu aman dan bersatu," kata Rini menutup.
Dengan suara nyaring, Azzam ikut bernyanyi mengikuti sang biduan.
"Apa salah dan dosaku sayang, cinta suciku kau buang-buang. Lihat jurus yang kan kuberikan, jaran goyang, jaran goyang," Azzam bernyanyi sambil mengajak kawan barunya,kakak-beradik Yosa (3) dan Yose (6) yang duduk persis di depannya.
Di samping Azzam, duduk ibunya, Wahyu (29), yang terlihat tertawa kecil melihat tingkah anak semata wayang-nya itu. "Azzam baru pertama mudik naik bus, biasanya kami naik mobil boks. Dia senang sekali naik bus, jadi begini, tingkahnya banyak," kata Wahyu, salah satu peserta Mudik Bareng Guyub Rukun Lebaran 1439H/Tahun 2018.
Keceriaan semacam itu, kata Wahyu, tidak pernah ditemui di saat ia dan anaknya mudik menggunakan mobil boks. "Di mobil boks tentu berbeda, tidak ada ac (air conditioner), panas, biasanya Azzam rewel," terang Wahyu saat ditemui di sela perjalanan, Sabtu (9/6).
Namun bagi Wahyu, pendingin dalam kendaraan cuma jadi faktor pelengkap dalam perjalanan mudik. Alasan dirinya mengikuti mudik gratis karena suaminya, Marzuki (38) tidak perlu lagi menguras tenaga menerjang macet puluhan kilometer untuk menuju ke kampung halaman seperti yang sudah-sudah saat arus mudik mulai terjadi.
"Suami saya biasanya menyetir sendiri, kalau macet panjang, (dia) capek sekali. Tidak kuat, maka kami bersyukur ada program mudik gratis (BUMN) ini, tinggal duduk manis," tambah Wahyu pada Benhil.
Berkendara ratusan kilometer dari Jakarta menuju Solo memang membutuhkan pengemudi dengan stamina dan daya tahan tubuh yang prima. Namun, adanya kemacetan panjang yang lazim terjadi saat mudik kerap menguras energi para pengemudi, apalagi mereka yang harus menyetir sendiri hingga kampung halaman. Alhasil, risiko selama berkendara pun besar. Di samping tabrakan dan mesin kendaraan yang rusak, jenis kecelakaan lalu lintas yang banyak terjadi, diantaranya disebabkan pengemudi mengantuk dan kelelahan.
Dengan demikian, adanya program mudik bareng gratis yang diselenggarakan 62 BUMN dengan PT Jasa Raharja (Persero) sebagai koordinator pelaksananya diakui membantu banyak pemudik seperti Wahyu dan sekeluarga. Pasalnya, walau program mudik bareng BUMN itu diadakan cuma-cuma, PT Jasa Raharja sebagai salah satu pelaksana tetap berkomitmen memastikan keamanan dan kenyamanan para pemudik.
"Bus yang digunakan untuk Mudik Bareng BUMN 2018 telah dipersiapkan untuk memenuhi kriteria khusus agar para peserta dapat menikmati perjalanan sampai kampung halaman dengan aman dan nyaman," kata Isman Danial, Koordinator dan Protokoler Hubungan Masyarakat Jasa Raharja.
Kriteria yang dimaksud, diantaranya meliputi adanya pengemudi cadangan di tiap bus. Alhasil, perjalanan mudik yang kerap macet bukan lagi masalah karena di saat pengemudi kelelahan, ada cadangan supir yang siap mengganti.
Sebagaimana disampaikan Hery (59), pengemudi bus tujuan Jakarta-Solo, adanya supir cadangan merupakan standar yang harus dipenuhi selama berkendara ratusan kilometer.
"Walaupun saya sudah berpengalaman di bus malam dan bus pariwisata puluhan tahun, adanya supir cadangan itu standar yang tidak bisa ditawar," kata Hery yang mengaku rutin menjadi pengemudi mudik gratis Jasa Raharja selama empat tahun terakhir.
Bagi Hery, risiko pengemudi kelelahan cukup lumrah terjadi, utamanya jika jalanan macet parah.
"Kondisinya saat mudik itu khusus, kami (pengemudi) tidak menghitung jam atau kilometer, tetapi di saat kami merasa lelah, ya langsung diganti," tambahnya.
Di samping stamina pengemudi yang prima dan adanya supir cadangan, kriteria keselamatan lain yang dipenuhi program Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN meliputi bis telah laik jalan (lulus ramp check), dan kendaraan baru (minimal keluaran 2012).
"Seluruh kendaraan yang digunakan merupakan bus pariwisata. Semua sudah lulus ramp check di Banten jauh sebelum pemberangkatan. Pemeriksaan dilakukan dinas terkait, dan pengemudinya sehari sebelum jalan, sudah mendapat sosialisasi dari Korlantas Polri," kata M Iqbal Hasanuddin, Kepala Urusan Humas PT Jasa Raharja (Persero) saat ditemui di Jakarta, Sabtu (9/6).
Tingginya animo pemudik Tiap tahun, minat pemudik untuk mengikuti program Mudik Bareng Guyub Rukun selalu meningkat. Catatan Jasa Raharja menunjukkan jumlah pemudik yang ikut naik 74,43 persen dari 118.220 orang pada 2017 menjadi 206.209 pada 2018.
"Moda angkutan yang masih jadi favorit bus, peningkatannya dari 1.920 di 2017 menjadi 3.490 pada 2018. Tren yang sama juga ditemukan pada kapal laut dari 18 armada jadi 98 armada, kemudian kereta api dari 11 rangkaian kereta jadi 37, dan pesawat yang mulanya hanya 24 menjadi 52 unit," kata Isman.
Sementara itu, partisipasi PT Jasa Raharja sendiri dalam Program Mudik Bareng Guyub Rukun BUMN 2018 mencakup 620 bus, dua kapal, dan delapan rangkaian kereta dengan total 38.040 pemudik. "Dalam program mudik tahun ini sebaran kota yang dituju semakin luas. Rute yang diampu tidak hanya sebatas Pulau Jawa, tetapi Indonesia bagian barat dan timur," tambahnya.
Adanya peningkatan animo masyarakat untuk program mudik gratis itu pun mendapat pujian dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
"Terus terang saya sangat bangga melihat banyak bus berkumpul untuk mudik bareng tahun ini. Tahun ini kita memakai sistem pendaftaran online karena melihat tingginya animo pemudik (yang ingin ikut serta," kata Rini dalam sambutannya sebelum melepas keberangkatan rombongan Mudik Bareng di Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Sabtu pagi.
Budaya mudik, tambahnya, merupakan tradisi turun-temurun yang banyak didominasi para pengguna motor. Berkendara ratusan kilometer dengan motor, menurut Rini cukup berisiko, sehingga ia berharap adanya program mudik gratis BUMN dapat membantu masyarakat agar beralih ke moda yang lebih aman dan untuk tahun ini pemerintah siagakan penembak jitu amankan pemudik.
"Program (mudik bareng) ini menunjukkan BUMN selalu hadir untuk memberi solusi. Saya ucapkan terima kasih ke 62 BUMN yang berpartisipasi tahun ini," terang Rini.
Sebagai penutup, ia berpesan agar para pemudik dapat tiba di tujuan dengan selamat dan dapat merayakan hari Lebaran bersama keluarga.
"(Setelah hari raya Lebaran), kita bisa memulai dengan hati yang sejuk, persaudaraan semakin meningkat, dan kita senantiasa menjaga Indonesia selalu aman dan bersatu," kata Rini menutup.
Tags
Aktual