Jakarta, 18/5 (Benhil) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan tiga menteri India di negeri yang eksotik ini guna mendorong kerja sama bilateral di bidang kemaritiman.
Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, Luhut Pandjaitan menggelar tiga pertemuan bilateral dengan Minister of State of Civil Aviation Jayant Sinha, Minister of Commerce & Industry and Civil Aviation Suresh Prabhu dan dengan Minister of Road Transport and Highways, Minister of Shipping Nitin Jairam Gadkari yang juga merangkap sebagai Minister of Water Resources, Rural Development and Gangga Rejuvenation.
Dalam rangkaian pembicaraan kedua negara tersebut muncul peluang-peluang untuk dapat dikerjasamakan dua negara di antaranya terkait industri pesawat terbang, "drones", kelapa sawit, produksi obat generik, pelatihan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia kemaritiman, pengolahan limbah plastik menjadi energi, pembersihan sungai, dan teknologi biodiesel.
Dalam siaran pers di Jakarta, Jumat, Luhut Pandjaitan menggelar tiga pertemuan bilateral dengan Minister of State of Civil Aviation Jayant Sinha, Minister of Commerce & Industry and Civil Aviation Suresh Prabhu dan dengan Minister of Road Transport and Highways, Minister of Shipping Nitin Jairam Gadkari yang juga merangkap sebagai Minister of Water Resources, Rural Development and Gangga Rejuvenation.
Dalam rangkaian pembicaraan kedua negara tersebut muncul peluang-peluang untuk dapat dikerjasamakan dua negara di antaranya terkait industri pesawat terbang, "drones", kelapa sawit, produksi obat generik, pelatihan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia kemaritiman, pengolahan limbah plastik menjadi energi, pembersihan sungai, dan teknologi biodiesel.
Berita Terkait: Goodhope Asia Holdings dan Produsen Biodisel Apresiasi Bioavtor
Pemerintah India juga mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan ujung barat nusantara. "Keinginan India untuk investasi di Sabang ada rumah sakit, ada juga pelabuhan laut di sana karena dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar," tutur Luhut.
Mantan Menko Polhukam itu menyambut minat tersebut lantaran kerja sama dua negara diharapkan akan berdampak pada stabilitas keamanan di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
"Saya pikir penting perimbangan kekuatan dibangun di sini sehingga tidak ada satu (negara) 'super power' bisa membuat instabilitas," katanya.
Lebih lanjut, khusus di sektor pariwisata, dibicarakan juga mengenai pembukaan rute penerbangan langsung dari Delhi atau Mumbai ke Jakarta, Bali, Medan Sumatera Utara, atau kota lain di Indonesia.
Peluang itu tidak dapat dikesampingkan mengingat tingginya jumlah kunjungan wisman dari India ke Indonesia yang sejumlah 485.000 orang pada tahun lalu. "Total turis dari India ke Indonesia meningkat 28 persen pada 2017," katanya.
Secara keseluruhan, Luhut melihat keunggulan teknologi India karena terjangkau, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
"Mereka membuat produk-produk mereka dengan harga yang terjangkau, cocok, tapi fungsional. Itu saya kira penting buat negara berkembang seperti kita. Jadi tidak melihat yang barang mewah yang kami tidak butuhkan," ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Kemenko Bidang Kemaritiman Luhut, akan mengirimkan tim teknis kembali ke India minggu depan.
Peluang kerja sama yang telah menjadi lebih konkret akan dibahas di tingkat yang lebih tinggi di level kepala pemerintahan, saat rencana kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Indonesia pada 30 Mei 2018 mendatang.
Pemerintah India juga mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di kawasan ujung barat nusantara. "Keinginan India untuk investasi di Sabang ada rumah sakit, ada juga pelabuhan laut di sana karena dekat dengan Kepulauan Andaman dan Nicobar," tutur Luhut.
Mantan Menko Polhukam itu menyambut minat tersebut lantaran kerja sama dua negara diharapkan akan berdampak pada stabilitas keamanan di wilayah Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.
"Saya pikir penting perimbangan kekuatan dibangun di sini sehingga tidak ada satu (negara) 'super power' bisa membuat instabilitas," katanya.
Lebih lanjut, khusus di sektor pariwisata, dibicarakan juga mengenai pembukaan rute penerbangan langsung dari Delhi atau Mumbai ke Jakarta, Bali, Medan Sumatera Utara, atau kota lain di Indonesia.
Peluang itu tidak dapat dikesampingkan mengingat tingginya jumlah kunjungan wisman dari India ke Indonesia yang sejumlah 485.000 orang pada tahun lalu. "Total turis dari India ke Indonesia meningkat 28 persen pada 2017," katanya.
Secara keseluruhan, Luhut melihat keunggulan teknologi India karena terjangkau, fungsional, dan sesuai dengan kebutuhan Indonesia.
"Mereka membuat produk-produk mereka dengan harga yang terjangkau, cocok, tapi fungsional. Itu saya kira penting buat negara berkembang seperti kita. Jadi tidak melihat yang barang mewah yang kami tidak butuhkan," ungkapnya.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan ini, Kemenko Bidang Kemaritiman Luhut, akan mengirimkan tim teknis kembali ke India minggu depan.
Peluang kerja sama yang telah menjadi lebih konkret akan dibahas di tingkat yang lebih tinggi di level kepala pemerintahan, saat rencana kunjungan Perdana Menteri Narendra Modi ke Indonesia pada 30 Mei 2018 mendatang.
Tags
Aktual