Medan, 30/12 (Benhil) - Di zaman modern ini, listrik menjadi salah satu kebutuhan utama masyarakat. Listrik bukan hanya menjadi alat penerangan, namun energi tersebut telah menjadi penunjang aktivitas perekonomian masyarakat.
Di tingkat nasional, Presiden Joko Widodo telah menyiapkan konsep "Indonesia Terang" dengan menambah pasokan energi listrik hingga 35.000 megawatt (MW).
Di Sumatera Utara, perlahan tapi pasti, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mengambil sejumlah langkah konkrit untuk mewujudkan program "Sumut Terang". Data yang didapatkan di PLN Wilayah Sumut, dari 6.110 desa yang ada di provinsi itu, 5.594 desa telah menerima aliran listrik, sedangkan 516 desa lainnya masih belum teraliri.
Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Abdul Rahman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program "Listrik Pedesaan" (Lisdes) selama 2017 dan 2018 untuk menerangi seluruh desa. Program Lisdes itu meliputi Kabupaten Asahan (7 desa), Dairi (7 desa), Deliserdang (3 desa), Humbang Hasundutan (9 desa), Karo (7 desa), Labuhan Batu (5 desa), Labuhan Batu Raya (2 desa), Labuhan Batu Utara (24 desa), Labuhan Batu Selatan (5 desa), dan Langkat (10 desa).
Kemudian, Kabupaten Nias (14 desa), Nias Barat (1 desa), Nias Selatan (13 desa), Nias Utara (13 desa), Nias Tengah (1 desa), Padang Lawas (13 desa), Padang Lawas Utara (17 desa), Pakpak Bharat (2 desa), Samosir (9 desa), Serdang Bedagai (1 desa), Simalungun (5 desa), Tapanuli Selatan (3 desa), Tapanuli Tengah (3 desa), Tapanuli Utara (10 desa), dan Toba Samosir (14 desa).
Namun, karena adanya sejumlah kendala di lapangan, PLN Wilayah Sumut baru dapat melakukan peyambungan aliran listrik ke 117 desa. Desa-desa yang sudah menyala listriknya itu berada di Asahan (7 desa), Dairi (7 desa), Deliserdang (3 desa), Humbang Hasundutan (8 desa), Karo (7 desa), Labuhan Batu (1 desa), Labuhan Btau Utara (10 desa), Labuhan Batu Selatan (5 desa), dan Langkat (8 desa).
Kemudian, Kabupaten Nias (1 desa), Nias Barat (1 desa), Nias Selatan (7 desa), Padang Lawas (11 desa), Padang Lawas Utara (13 desa), Pakpak Bharat (1 desa), Samosir (5 desa), Serdang Bedagai (1 desa), Simalungun (1 desa), Tapanuli Selatan (1 desa), Tapanuli Utara (8 desa), dan Toba Samosir (8 desa).
Memang, kata Abdul Rahman, pemasangan listrik tersebut menjadi impian seluruh masyarakat, terutama di pedesaan yang berada daerah pinggiran, terdalam, dan terluar.
Namun dalam kenyataannya, cukup banyak kendala teknis yang dihadapi PLN untuk memasang instalasi listrik ke desa-desa yang menjadi target. Ia mencontohkan pemasangan listrik ke Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan yang masuk kategori desa pedalaman.
Awalnya, PLN berencana memang tiang listrik menuju desa tersebut pada Maret 2017. Namun terkendala karena harus menebang pohon milik sebuah perusahaan perkebunan yang cukup ternama. Setelah melakukan komunikasi dan menjelaskan manfaat listrik tersebut bagi masyarakat, perusahaan perkebunan itu baru mengizinkan pohon miliknya ditebang.
"Kita memproyeksikan pemasangan tiangnya pada Maret, namun pada Oktober baru bisa dilakukan," katanya.
PLN Wilayah Sumut berkeyakinan mampu mewujudkan program Sumut Terang tersebut karena memiliki pasokan listrik yang semakin kuat. Pada tahun 2018, akan masuk lagi tambahan pasokan energi ke sistem kelistrikan Sumut yakni 330 MW dari PLTP Sarulla 1, 2x200 MWdariPLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan Unit 4, 300 MW dari PLTU Sumut 1.
Pasokan tambahan tersebut berdasarkan data Rencana Pengembangan Pembangkit dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026. General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto mengatakan, penyaluran listrik ke 117 desa tersebut telah diresmikan sebanyak dua kali.
Untuk pemasangan listrik ke 51 desa, kegiatannya telah diresmikan Gubernur Sumut Tengku Ery Nuradi dalam peringatan Hari Listrik Nasional di Lapangan Merdeka Medan belum lama ini. Sedangkan peresmian listrik di 66 desa lainnya diresmikan pada 21 Desember 2017 di Gedung Serba Guna Sopo Partukkoan Tarutung, Kabupaten Tapanulu Utara.
"Lisdes ini merupakan kado terindah dalam perayaan HUT PLN. Kami ingin membangun Sumut dari desa," katanya.
Pihaknya mengharapkan aliran listrik yang telah dimasukkan ke 117 desa di Sumut tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Bupati Tapanuli Utara Nixon Nababan mengaku sangat berterima kasih dengan PLN yang telah mengalirkan listrik ke berbagai desa yang di daerah yang dipimpinnya itu.
Ketika baru dilantik pada tahun 2014, Nixon Nababan mengaku tidak mengetahui jika banyak desa di Tapanuli Utara yang "belum merdeka" karena belum menikmati listrik selama puluhan tahun.
"Saya mencoba bicara dengan teman-teman di PLN, kahirnya PLN memberikan kontribusi," katanya.
Menurut Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Abdul Rahman, pada tahun 2018, pihaknya ingin menuntaskan pemasangan listrik di 88 desa yang menjadi target program Lisdes. PLN mengharapkan dukungan pemerintah daerah dalam program Lisdes tersebut dengan membantu pembebasan lahan yang dibutuhkan dan menyiapkan infrastruktur jalan yang memadai.
Jika lahannya mudah dibebaskan dan infrastruktur jalannya baik, PLN bisa mempercepat pemasangan berbagai instalasi kelistrikan yang dibutuhkan. Dengan demikian, harapan agar Sumut Terang pada tahun 2018 dapat segera diwujudkan. (Ben/An/Irwan Arfa)
Di tingkat nasional, Presiden Joko Widodo telah menyiapkan konsep "Indonesia Terang" dengan menambah pasokan energi listrik hingga 35.000 megawatt (MW).
Di Sumatera Utara, perlahan tapi pasti, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) telah mengambil sejumlah langkah konkrit untuk mewujudkan program "Sumut Terang". Data yang didapatkan di PLN Wilayah Sumut, dari 6.110 desa yang ada di provinsi itu, 5.594 desa telah menerima aliran listrik, sedangkan 516 desa lainnya masih belum teraliri.
Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Abdul Rahman mengatakan, pihaknya telah menyiapkan program "Listrik Pedesaan" (Lisdes) selama 2017 dan 2018 untuk menerangi seluruh desa. Program Lisdes itu meliputi Kabupaten Asahan (7 desa), Dairi (7 desa), Deliserdang (3 desa), Humbang Hasundutan (9 desa), Karo (7 desa), Labuhan Batu (5 desa), Labuhan Batu Raya (2 desa), Labuhan Batu Utara (24 desa), Labuhan Batu Selatan (5 desa), dan Langkat (10 desa).
Kemudian, Kabupaten Nias (14 desa), Nias Barat (1 desa), Nias Selatan (13 desa), Nias Utara (13 desa), Nias Tengah (1 desa), Padang Lawas (13 desa), Padang Lawas Utara (17 desa), Pakpak Bharat (2 desa), Samosir (9 desa), Serdang Bedagai (1 desa), Simalungun (5 desa), Tapanuli Selatan (3 desa), Tapanuli Tengah (3 desa), Tapanuli Utara (10 desa), dan Toba Samosir (14 desa).
Namun, karena adanya sejumlah kendala di lapangan, PLN Wilayah Sumut baru dapat melakukan peyambungan aliran listrik ke 117 desa. Desa-desa yang sudah menyala listriknya itu berada di Asahan (7 desa), Dairi (7 desa), Deliserdang (3 desa), Humbang Hasundutan (8 desa), Karo (7 desa), Labuhan Batu (1 desa), Labuhan Btau Utara (10 desa), Labuhan Batu Selatan (5 desa), dan Langkat (8 desa).
Kemudian, Kabupaten Nias (1 desa), Nias Barat (1 desa), Nias Selatan (7 desa), Padang Lawas (11 desa), Padang Lawas Utara (13 desa), Pakpak Bharat (1 desa), Samosir (5 desa), Serdang Bedagai (1 desa), Simalungun (1 desa), Tapanuli Selatan (1 desa), Tapanuli Utara (8 desa), dan Toba Samosir (8 desa).
Memang, kata Abdul Rahman, pemasangan listrik tersebut menjadi impian seluruh masyarakat, terutama di pedesaan yang berada daerah pinggiran, terdalam, dan terluar.
Namun dalam kenyataannya, cukup banyak kendala teknis yang dihadapi PLN untuk memasang instalasi listrik ke desa-desa yang menjadi target. Ia mencontohkan pemasangan listrik ke Desa Tomuan Holbung, Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan yang masuk kategori desa pedalaman.
Awalnya, PLN berencana memang tiang listrik menuju desa tersebut pada Maret 2017. Namun terkendala karena harus menebang pohon milik sebuah perusahaan perkebunan yang cukup ternama. Setelah melakukan komunikasi dan menjelaskan manfaat listrik tersebut bagi masyarakat, perusahaan perkebunan itu baru mengizinkan pohon miliknya ditebang.
"Kita memproyeksikan pemasangan tiangnya pada Maret, namun pada Oktober baru bisa dilakukan," katanya.
PLN Wilayah Sumut berkeyakinan mampu mewujudkan program Sumut Terang tersebut karena memiliki pasokan listrik yang semakin kuat. Pada tahun 2018, akan masuk lagi tambahan pasokan energi ke sistem kelistrikan Sumut yakni 330 MW dari PLTP Sarulla 1, 2x200 MWdariPLTU Pangkalan Susu Unit 3 dan Unit 4, 300 MW dari PLTU Sumut 1.
Pasokan tambahan tersebut berdasarkan data Rencana Pengembangan Pembangkit dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2017-2026. General Manager PLN Wilayah Sumut Feby Joko Priharto mengatakan, penyaluran listrik ke 117 desa tersebut telah diresmikan sebanyak dua kali.
Untuk pemasangan listrik ke 51 desa, kegiatannya telah diresmikan Gubernur Sumut Tengku Ery Nuradi dalam peringatan Hari Listrik Nasional di Lapangan Merdeka Medan belum lama ini. Sedangkan peresmian listrik di 66 desa lainnya diresmikan pada 21 Desember 2017 di Gedung Serba Guna Sopo Partukkoan Tarutung, Kabupaten Tapanulu Utara.
"Lisdes ini merupakan kado terindah dalam perayaan HUT PLN. Kami ingin membangun Sumut dari desa," katanya.
Pihaknya mengharapkan aliran listrik yang telah dimasukkan ke 117 desa di Sumut tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Bupati Tapanuli Utara Nixon Nababan mengaku sangat berterima kasih dengan PLN yang telah mengalirkan listrik ke berbagai desa yang di daerah yang dipimpinnya itu.
Ketika baru dilantik pada tahun 2014, Nixon Nababan mengaku tidak mengetahui jika banyak desa di Tapanuli Utara yang "belum merdeka" karena belum menikmati listrik selama puluhan tahun.
"Saya mencoba bicara dengan teman-teman di PLN, kahirnya PLN memberikan kontribusi," katanya.
Menurut Deputi Manager Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumut Abdul Rahman, pada tahun 2018, pihaknya ingin menuntaskan pemasangan listrik di 88 desa yang menjadi target program Lisdes. PLN mengharapkan dukungan pemerintah daerah dalam program Lisdes tersebut dengan membantu pembebasan lahan yang dibutuhkan dan menyiapkan infrastruktur jalan yang memadai.
Jika lahannya mudah dibebaskan dan infrastruktur jalannya baik, PLN bisa mempercepat pemasangan berbagai instalasi kelistrikan yang dibutuhkan. Dengan demikian, harapan agar Sumut Terang pada tahun 2018 dapat segera diwujudkan. (Ben/An/Irwan Arfa)
Tags
Aktual