Kupang, 2/10 (Benhil) - Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya, mengatakan pelajaran Pancasila perlu dimasukkan dalam kurikulum pendidikan di semua tingkat sekolah untuk menjaga dan mengamankan ideologi bangsa Indonesia yaitu Pancasila.
"Dari duluh juga kami sudah anjurkan bahwa pelajaran Pancasila perlu dimasukkan dalam kurikulum supaya generasi muda kita terus menjaga dan mempertahankan Pancasila demi keutuhan bangsa," kata Gubernur Frans Lebu Raya kepada wartawan di Kupang, usai memimpin upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Kupang, Senin.
Upacara memperingati hari Kesaktian Pancasila di tingkat Provinsi NTT berlangsung di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jl El Tari, Kota Kupang, dihadiri ratusan peserta dari unsur pelajar, Forum Komunikasi Pimpinan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Aparatur Sipil Negara lingkup provinsi, serta satuan TNI - Polri setempat.
Menurut Gubernur Lebu Raya, adanya kurikulum Pancasila tidak hanya untuk menjaga dan mengamankan idelogi bangsa, namun juga seusia dengan pendidikan karakter bangsa.
"Karakter bangsa Indonesia kan harus sesuai dengan idelogi yang dimiliki bangsa ini yaitu Pancasila, tidak bisa dengan ideologi lainnya," kata Gubernur NTT dua periode itu.
Untuk itu, ia mengaku terus mendorong agar #Pancasila dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan untuk membangun karakter anak-anak didik sebagai penerus bangsa sejak dini yang sesuai dengan karakter ideologi bangsa yaitu Pancasila.
Lebih lanjut terkait isu kehadiran idelogi lain selain Pancasila di Indonesia seperti PKI, Gubernur Lebu Raya mengingatkan semua elemen masyarakatnya agar terus waspada.
"Dari duluh juga kami sudah anjurkan bahwa pelajaran Pancasila perlu dimasukkan dalam kurikulum supaya generasi muda kita terus menjaga dan mempertahankan Pancasila demi keutuhan bangsa," kata Gubernur Frans Lebu Raya kepada wartawan di Kupang, usai memimpin upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Kupang, Senin.
Upacara memperingati hari Kesaktian Pancasila di tingkat Provinsi NTT berlangsung di Alun-alun Rumah Jabatan Gubernur NTT, Jl El Tari, Kota Kupang, dihadiri ratusan peserta dari unsur pelajar, Forum Komunikasi Pimpinan, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dan Aparatur Sipil Negara lingkup provinsi, serta satuan TNI - Polri setempat.
Menurut Gubernur Lebu Raya, adanya kurikulum Pancasila tidak hanya untuk menjaga dan mengamankan idelogi bangsa, namun juga seusia dengan pendidikan karakter bangsa.
"Karakter bangsa Indonesia kan harus sesuai dengan idelogi yang dimiliki bangsa ini yaitu Pancasila, tidak bisa dengan ideologi lainnya," kata Gubernur NTT dua periode itu.
Untuk itu, ia mengaku terus mendorong agar #Pancasila dapat dimasukkan dalam kurikulum pendidikan untuk membangun karakter anak-anak didik sebagai penerus bangsa sejak dini yang sesuai dengan karakter ideologi bangsa yaitu Pancasila.
Lebih lanjut terkait isu kehadiran idelogi lain selain Pancasila di Indonesia seperti PKI, Gubernur Lebu Raya mengingatkan semua elemen masyarakatnya agar terus waspada.
Artikel bertajuk Pancasila Relevan Mengatasi Tantangan Zaman dan tulisan Pancasila Sebagai Substansi Ajaran Pokok Agama Islam memaparkan tentang dasar negara tersebut (Redaksi).
"Memang secara normatif MPR RI telah memutuskan untuk melarang yang namanya organisasi PKI, itu sudah jelas, tapi berkaitan dengan berkembannya berbagai ideologi dunia tentu kita harus tetap waspada," katanya.
Menurutnya, upaya waspada itu dilakukan dengan terus-menerus memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa yang merupakan satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan kemajemukan berbagai suku, agama, ras, dan antargolongan di Indonesia.
"Memang kita tidak berharap idelogi PKI muncul lagi, tapi bisa juga hadir dalam kemasan lain yang dalam praktiknya mengarah seperti idelogi PKI sehingga kewaspadaan itu penting," katanya.
Untuk, itu Gubernur Lebu Raya mengajak semua elemen masyarakat di provinsi "Selaksa Nusa" itu untuk terus menjaga, merawat, dan mengawal Pancasila dalam kehidupan sosial politik sehari-hari.
"Pancasila bukanlah ideologi yang hanya sekedar diikrarkan, tapi bagimana nilai-nilai di dalamnya diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sehingga keutuhan bangsa tetap terjaga dengan baik," katanya. (Ben/An)
"Memang secara normatif MPR RI telah memutuskan untuk melarang yang namanya organisasi PKI, itu sudah jelas, tapi berkaitan dengan berkembannya berbagai ideologi dunia tentu kita harus tetap waspada," katanya.
Menurutnya, upaya waspada itu dilakukan dengan terus-menerus memperkuat Pancasila sebagai ideologi bangsa yang merupakan satu-satunya ideologi yang mampu menyatukan kemajemukan berbagai suku, agama, ras, dan antargolongan di Indonesia.
"Memang kita tidak berharap idelogi PKI muncul lagi, tapi bisa juga hadir dalam kemasan lain yang dalam praktiknya mengarah seperti idelogi PKI sehingga kewaspadaan itu penting," katanya.
Untuk, itu Gubernur Lebu Raya mengajak semua elemen masyarakat di provinsi "Selaksa Nusa" itu untuk terus menjaga, merawat, dan mengawal Pancasila dalam kehidupan sosial politik sehari-hari.
"Pancasila bukanlah ideologi yang hanya sekedar diikrarkan, tapi bagimana nilai-nilai di dalamnya diwujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat sehingga keutuhan bangsa tetap terjaga dengan baik," katanya. (Ben/An)
Tags
Pendidikan