Surabaya, 4/10 (Benhil) - Gitaris satu jari Doddy "Mr D" Hernanto yang bergabung dengan Ditjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM, menampilkan karya inovasi "gitar-gawai" pada World Intellectual Property Organization (WIPO) General Assembly di Swiss.
Mr D dalam keterangan tertulis dari Jenewa, kepada Antara Jawa Timur di Surabaya, Rabu, mengatakan, dia mendapat kesempatan tampil bertepatan hari pembukaan WIPO, Senin (2/10) bersama utusan negara dari hampir seluruh belahan dunia.
"Satu lagi karya orang Indonesia tampil di pentas dunia. Saya sudah empat hari di sini (Swiss, red). Syukurlah karya anak bangsa kolaborasi gitar gawai (G2) ini bisa tampil di sini," ujar Mr D yang hadir memenuhi undangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk mengikuti Pameran dan Resepsi dalam rangka Perayaan 50 tahun ASEAN pada pembukaan (WIPO) yang dihelat badan PBB itu.
Kehadiran Mr D merupakan wujud penghargaan pemerintah Indonesia kepada pencipta karya intelektual di bidang musik berbasis gabungan analog digital (AD) yang telah diakui oleh lembaga paten karya intelektual dunia yang berbasis di Geneva Swiss.
Doddy mendapat kesempatan untuk menampilkan kolaborasi gitar gawai (G2) karyanya, yakni berupa gitar yang dipadu gadget (gawai) yang diukir oleh seniman ukir Bali I Wayan Tuges.
Gitar gawai signature series Mr D berlabel Rick Hanes yang diukir khusus oleh seniman Bali I Wayan Tuges itu dipamerkan sepuluh hari di WIPO tanggal 2-11 Oktober 2017.
Pada pembukaan, Senin (2/10), dia diberi kesempatan untuk tampil solo gitar menggunakan gitar akustik bergawai ukiran I Wayan Tuges. Doddy juga tampil solo dengan kreasi satu jari.
Artikel menarik lainnya tentang dunia music: Gitar Tertipis Ciptaan Raka Shidiq Warga Bandung
"Saya juga tampil kolaborasi dengan musik angklung yang dimainkan oleh musisi Indonesia yang ada di Swiss dengan konduktur Chandra Darusman," ujar Doddy yang tak lupa bersyukur atas karya inovasi yang mewarnai pentas dunia itu.
Mr D yang awalnya di Surabaya dikenal sebagai gitaris satu jari, sempat terjun dalam aktivitas pelestarian satwa langka, pelestarian budaya peninggalan sejarah, melukis dan berkolaborasi dengan sejumlah musisi seperti pelopor gitar leher ganda Balawan. (Ben/An)
Mr D dalam keterangan tertulis dari Jenewa, kepada Antara Jawa Timur di Surabaya, Rabu, mengatakan, dia mendapat kesempatan tampil bertepatan hari pembukaan WIPO, Senin (2/10) bersama utusan negara dari hampir seluruh belahan dunia.
"Satu lagi karya orang Indonesia tampil di pentas dunia. Saya sudah empat hari di sini (Swiss, red). Syukurlah karya anak bangsa kolaborasi gitar gawai (G2) ini bisa tampil di sini," ujar Mr D yang hadir memenuhi undangan Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk mengikuti Pameran dan Resepsi dalam rangka Perayaan 50 tahun ASEAN pada pembukaan (WIPO) yang dihelat badan PBB itu.
Kehadiran Mr D merupakan wujud penghargaan pemerintah Indonesia kepada pencipta karya intelektual di bidang musik berbasis gabungan analog digital (AD) yang telah diakui oleh lembaga paten karya intelektual dunia yang berbasis di Geneva Swiss.
Doddy mendapat kesempatan untuk menampilkan kolaborasi gitar gawai (G2) karyanya, yakni berupa gitar yang dipadu gadget (gawai) yang diukir oleh seniman ukir Bali I Wayan Tuges.
Gitar gawai signature series Mr D berlabel Rick Hanes yang diukir khusus oleh seniman Bali I Wayan Tuges itu dipamerkan sepuluh hari di WIPO tanggal 2-11 Oktober 2017.
Pada pembukaan, Senin (2/10), dia diberi kesempatan untuk tampil solo gitar menggunakan gitar akustik bergawai ukiran I Wayan Tuges. Doddy juga tampil solo dengan kreasi satu jari.
Artikel menarik lainnya tentang dunia music: Gitar Tertipis Ciptaan Raka Shidiq Warga Bandung
"Saya juga tampil kolaborasi dengan musik angklung yang dimainkan oleh musisi Indonesia yang ada di Swiss dengan konduktur Chandra Darusman," ujar Doddy yang tak lupa bersyukur atas karya inovasi yang mewarnai pentas dunia itu.
Mr D yang awalnya di Surabaya dikenal sebagai gitaris satu jari, sempat terjun dalam aktivitas pelestarian satwa langka, pelestarian budaya peninggalan sejarah, melukis dan berkolaborasi dengan sejumlah musisi seperti pelopor gitar leher ganda Balawan. (Ben/An)
Tags
Music