Palu, (Benhil, 14/04/2017) - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola resmi membuka Sulteng Expo 2017 sebagai rangkaian memeriahkan hari ulang tahun Provinsi Sulawesi Tengah ke-53, Kamis malam, di Palu.
Pembukaan kegiatan yang meriah bertema memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menuju Sulawesi Tengah maju mandiri dan berdaya saing tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene dan peletusan kembang api.
Sulteng Expo ke-15 tersebut berlangsung di halaman masjid Agung Kota Palu dihadiri para forum komunikasi pimpinan daerah, Wali Kota Palu Hidayat dan para bupati se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Longki mengatakan, Sulteng expo 2017 merupakan pameran berskala nasional dan regional yang menampilkan berbagai potensi daerah produk unggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), pameran otomotif dan perbankan, pesta rakyat serta dan hiburan menarik lainnya.
Pada sesi hiburan musik, masyarakat Sulteng dihibur salah satu band papan atas yakni Grup Band Kotak yang sangat tersohar di nusantara.
Longki Djanggola mengatakan penyelenggaraan pameran dilakukan untuk menarik investor dari berbagai sektor bisnis seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, kehutanan, pertambangan serta pariwisata sehingga dapat meningkatkan nilai investasi di provinsi tersebut.
Tujuannya untuk menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur.
Rangkaian kegiatan pameran Sulteng Expo juga dapat dijadikan sebagai ajang mempromosikan seluruh potensi yang dimiliki Sulteng serta mempromosikan produk kerajinan nasional yang dihasilkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) serta mitra binaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) serta BUMD sebagai sarana informasi dan edukasi sekaligus sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat Provinsiitu.
"Perkembangan perekonomian Sulteng terus menunjukan pertumbuhan tinggi dimana tahun 2016 mencapai 9,98 persen. Pencapaian tersebut tertinggi di Indonesia dan capaian itu lebih tinggi dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,7 persen," katanya.
Dengan tumbuh kembangnya perekonomian daerah itu, Gubernur Sulteng mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus menjaga dan lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong sektor industri yang berbahan baku sektor pertanian dan kelautan.
"Maka peran kelembagaan penanaman modal dan pelayanan terpadu sangat strategis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut, yaitu dengan melakukan fasilitasi secara intens berkaitan dengan penguasa investasi serta menyediakan data dan informasi serta melakukan promosi," jelasnya.
Profil investasi dan keuangan di Sulteng pada 2016 capaian investasi mencapai Rp. 22,91 triliun melebihi target oleh BKPM RI yang hanya Rp14,5 triliun atau dengan presentase kenaikan sebesar 159 persen, sehingga menempatkan Sulteng berada pada urutan ke-6 di Indonesia dan posisi pertama di kawasan timur Indonesia capaian investasi 2016.
"Selain perolehan realisasi investasi yang tinggi tersebut, Provinsi Sulteng saat ini masuk dalam tujuh besar data peminat investasi Indonesia hal ini terdiri dari angka stok investasi sebesar Rp. 64 triliun," tuturnya. (Ben/Ant)
Pembukaan kegiatan yang meriah bertema memacu pertumbuhan ekonomi yang berkualitas menuju Sulawesi Tengah maju mandiri dan berdaya saing tersebut ditandai dengan penekanan tombol sirene dan peletusan kembang api.
Sulteng Expo ke-15 tersebut berlangsung di halaman masjid Agung Kota Palu dihadiri para forum komunikasi pimpinan daerah, Wali Kota Palu Hidayat dan para bupati se-Provinsi Sulawesi Tengah.
Longki mengatakan, Sulteng expo 2017 merupakan pameran berskala nasional dan regional yang menampilkan berbagai potensi daerah produk unggulan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), pameran otomotif dan perbankan, pesta rakyat serta dan hiburan menarik lainnya.
Pada sesi hiburan musik, masyarakat Sulteng dihibur salah satu band papan atas yakni Grup Band Kotak yang sangat tersohar di nusantara.
Longki Djanggola mengatakan penyelenggaraan pameran dilakukan untuk menarik investor dari berbagai sektor bisnis seperti pertanian, perkebunan, kelautan dan perikanan, kehutanan, pertambangan serta pariwisata sehingga dapat meningkatkan nilai investasi di provinsi tersebut.
Tujuannya untuk menciptakan lapangan kerja, peningkatan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi di kawasan Indonesia bagian timur.
Rangkaian kegiatan pameran Sulteng Expo juga dapat dijadikan sebagai ajang mempromosikan seluruh potensi yang dimiliki Sulteng serta mempromosikan produk kerajinan nasional yang dihasilkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) serta mitra binaan BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) serta BUMD sebagai sarana informasi dan edukasi sekaligus sarana rekreasi dan hiburan bagi masyarakat Provinsiitu.
"Perkembangan perekonomian Sulteng terus menunjukan pertumbuhan tinggi dimana tahun 2016 mencapai 9,98 persen. Pencapaian tersebut tertinggi di Indonesia dan capaian itu lebih tinggi dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang hanya sebesar 4,7 persen," katanya.
Dengan tumbuh kembangnya perekonomian daerah itu, Gubernur Sulteng mengajak seluruh elemen masyarakat agar terus menjaga dan lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan mendorong sektor industri yang berbahan baku sektor pertanian dan kelautan.
"Maka peran kelembagaan penanaman modal dan pelayanan terpadu sangat strategis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi tersebut, yaitu dengan melakukan fasilitasi secara intens berkaitan dengan penguasa investasi serta menyediakan data dan informasi serta melakukan promosi," jelasnya.
Profil investasi dan keuangan di Sulteng pada 2016 capaian investasi mencapai Rp. 22,91 triliun melebihi target oleh BKPM RI yang hanya Rp14,5 triliun atau dengan presentase kenaikan sebesar 159 persen, sehingga menempatkan Sulteng berada pada urutan ke-6 di Indonesia dan posisi pertama di kawasan timur Indonesia capaian investasi 2016.
"Selain perolehan realisasi investasi yang tinggi tersebut, Provinsi Sulteng saat ini masuk dalam tujuh besar data peminat investasi Indonesia hal ini terdiri dari angka stok investasi sebesar Rp. 64 triliun," tuturnya. (Ben/Ant)
Longki Djanggola
Tags
Bisnis