Solo, (Benhil, 15/04/2017) - Kepolisian Resor Kota Surakarta bersama anggota Brimob, Polda Jateng, dan TNI melakukan pengamanan di kawasan Keraton Kasunanan Surakarta, Sabtu, terkait dengan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII.
Aparat keamanan gabungan tersebut juga dilengkapi sejumlah kendaraan panser dan mobil Gegana yang diparkir di depan pintu masuk keraton sebelah selatan atau pintu Magangan.
Selain itu, sejumlah anggota polisi, baik dari Polres Kota Surakarta dan sekitarnya serta Polda Jateng terlihat berjaga-jaga di setiap sudut kawasan keraton.
Bahkan, ratusan personel keamanan, baik berseragam lengkap maupun sipil, juga masuk ke dalam keraton untuk melakukan penjagaan. Selain petugas aparat keamanan, tidak dizinkan masuk keraton.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. R. Djarod P.H. Madyoputro mengatakan bahwa kepolisian melakukan pengamanan di Keraton Surakarta karena ada surat permohonan permintaan dari pihak keraton.
Menurut R. Djarod P.H. Madyoputro, surat permohonan itu terkait dengan rencana upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII atau prosesi naik takhta Raja Keraton Solo pada tanggal 22 April mendatang.
"Kami menurunkan pasukan gabungan sebanyak 500 personel, baik berpakaian seragam lengkap maupun sipil," katanya.
Menurut Djarod, mereka melakukan penjagaan di kawasan keraton hingga 24 jam secara bertahap, atau sesuai dengan kondisi keamanan yang berkembang.
Ia mengatakan bahwa pengamanan di sekitar keraton dan melakukan negosiasi terkait dengan acara pelaksanaan upacara adat jumenengan.
Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan bahwa pihaknya hanya mendampingi Polda Jateng terkait dengan mediasi untuk mengambil solusi yang baik antara Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta dan PB XIII.
"Saya hanya mengantar dari Polda Jateng sebagai mediasi untuk mengambil solusi yang baik bagi keraton," kata Kapolres. (Ben/Ant)
Aparat keamanan gabungan tersebut juga dilengkapi sejumlah kendaraan panser dan mobil Gegana yang diparkir di depan pintu masuk keraton sebelah selatan atau pintu Magangan.
Selain itu, sejumlah anggota polisi, baik dari Polres Kota Surakarta dan sekitarnya serta Polda Jateng terlihat berjaga-jaga di setiap sudut kawasan keraton.
Bahkan, ratusan personel keamanan, baik berseragam lengkap maupun sipil, juga masuk ke dalam keraton untuk melakukan penjagaan. Selain petugas aparat keamanan, tidak dizinkan masuk keraton.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol. R. Djarod P.H. Madyoputro mengatakan bahwa kepolisian melakukan pengamanan di Keraton Surakarta karena ada surat permohonan permintaan dari pihak keraton.
Menurut R. Djarod P.H. Madyoputro, surat permohonan itu terkait dengan rencana upacara adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII atau prosesi naik takhta Raja Keraton Solo pada tanggal 22 April mendatang.
"Kami menurunkan pasukan gabungan sebanyak 500 personel, baik berpakaian seragam lengkap maupun sipil," katanya.
Menurut Djarod, mereka melakukan penjagaan di kawasan keraton hingga 24 jam secara bertahap, atau sesuai dengan kondisi keamanan yang berkembang.
Ia mengatakan bahwa pengamanan di sekitar keraton dan melakukan negosiasi terkait dengan acara pelaksanaan upacara adat jumenengan.
Kepala Polres Kota Surakarta AKBP Ribut Hari Wibowo mengatakan bahwa pihaknya hanya mendampingi Polda Jateng terkait dengan mediasi untuk mengambil solusi yang baik antara Dewan Adat Keraton Kasunanan Surakarta dan PB XIII.
"Saya hanya mengantar dari Polda Jateng sebagai mediasi untuk mengambil solusi yang baik bagi keraton," kata Kapolres. (Ben/Ant)
Tags
Aktual